Aku tidak mencintaimu, dan aku membencimu kata kata itu harusnya keluar dari mulut mishel saat aldi memintanya.
Tapi kali ini cukup berat, terutama ketika cika datang. Rasanya mishel tak ingin gadis itu mendengar dirinya merendahkan rey, memberikannya peluang untuk mendekati Rey.
"Aldi.. kita harus bicara"
"Kenapa? Kamu hanya perlu mempertegas semuanya di hadapannya"
Memang sikap aldi yang kurang dewasa terkadang membuat mishel semakin kesal. Rasanya terlalu mengekang dan selalu merendahkan orang lain.
"Kita bicara di luar" ajak mishel sambil sedikit menarik lengan aldi
Tapi ajakan itu tidak direspon dengan baik, aldi malah mendorong mishel. Untungkan rey cukup cepat menarik tangannya agar tidak jatuh.
"Aldi" gertak rey.
Aldi menatap ke arah mishel. "Kenapa? Apa diam diam kamu jalin hubungan sama dia?" Tanya aldi pada mishel.
Mishel diam membiarkan aldi terus berbicara. "Atau jangan jangan, bener yang dibilang orang.. kamu itu lebih milih aku karena aku lebih kaya dari rey?"
Tuduhan kali ini memang sungguh keterlaluan. Hinaan orang mungkin mishel bisa menerimanya, tapi jika itu keluar dari mulut laki laki yang sudah lama bersamanya, ini sungguh menyakitkan.
"Lebih baik.. kamu keluar dari ruangan ini" nadanya terdengar santai. Namun ada sebuah tekanan yang terlihat di mata mishel.
"Kamu milih dia? Atau jangan jangan kalian udah tidur bareng.."
Mendengar aldi yang tak berhenti mencari masalah, semakin membuat mishel marah. "Mmm"
"Apa?" Tangan aldi mencengkram erat kedua bahu mishel.
"Aku udah tidur sama rey"
Mishel tau ucapan itu pasti membuat aldi sakit hati. Tapi dia tetap mengucapkannya, karena mishel benar benar tak tahan harus terus selalu mengalah.
"Apa kamu bilang?"
"Aku tidur sama Rey.. kenapa?" Ucapannya terdengar seperti tak merasa bersalah sedikitpun "aku juga seorang wanita, yang bisa tergoda jika ada laki laki lain di sampingku malam hari"
"Plak" tamparan itu mendarat.
Rey tak mengira aldi akan tega melakukan hak seperti itu. Pipi mishel terlihat memerah, tamparan itu terlihat dan terdengar sangat keras.
"Dasar lonte" itu ucapan terakhir yang keluar dari mulut aldi sebelum pergi. Chika juga memutuskan pergi setelah melihat adegan gila itu.
Jangan di tanya apa rey hanya diam saja. Dia langsung bergegas mengejar aldi, tapi sesuai perkiraan mishel menghentikannya.
"Kenapa ngomong kayak gitu? Kenapa bohong?"
"Tentang?"
"Kamu tau, aku yang maksa kamu. Aku mabuk dan aku ngelakuin hal itu"
"Apa pentingnya" ucap mishel
Wajahnya murung, rey memegang pipi mishel yang terkena tamparan. "Pasti sakit"
"Kamu lebih sering luka karena aku" jawab mishel "kenapa milih aku? Kalo kamu milih orang lain, hidupmu gak akan penuh masalah kayak gini"
JIKAcinta bisa memilih, MAKA tidak akan ada orang yang sakit hati.
Sebaliknya sedih ada untuk membuat bahagia semakin berarti. Karena setiap cerita pasti ada akhirnya.
Rey tidak menjawab dan hanya memeluk mishel. Dan mengelus rambutnya dengan lembut.
______
Ini sudah seminggu setelah jalan jalan mereka berakhir. Setidaknya ini juga sudah seminggu sejak aldi berhenti tidak menghubungi mishel.
Dengan dress merah muda dan perhiasan mengelilingin lehernya. Mishel semakin nampak cantik di acara pernikahan sepupunya atau anak dari saudara kandung ayahnya.
Sebenarnya mishel tak ingin datang, tapi dia terpaksa datang karena ibunya menelfon dan memaksanya hadir karena mereka tetap anggota keluarga walaupun sepupunya sangat kejam, dan tak layak di sebut keluarga. Saat ayahnya terpuruk, bukannya membantu,tapi saudaranya malah menertawai dan menghina.
Bahkan mungkin saat ini, mereka mengundang mishel hanya untuk kembali menertawainya.
"Haruskah aku bersikap baik pada mereka?" Tanya rey
Mishel menggeleng "bersikaplah sesuai keinginanmu"
Jujur mishel menjadi salah satu pusat perhatian orang, tak lain karena kecantikannya yang bahkan melebihi sang pengantin. Bahkan om om yang datang ke acarapun tak henti hentinya menatap ke arah mishel.Mereka menghampiri saudara ayah mishel.
"Oh nak mishel.." sapanya dengan berpura pura ramah.
Rey langsung berjabat tangan dengan orang yang berada di hadapannya.
"Ini suamimu?" Tanyanya pada mishel "wah sungguh tampan.. kamu beruntung laki laki setampan dia meu menikahimu"
Ucapan mereka mulai memojokkan mishel.
Rey tersenyum "aku yang sungguh beruntung bisa mendapatkan gadis secantik dia" belanya.
"Iya kami tau.. cuman taulah, usaha ayahnya juga sedang terpuruk.. bahkan.."
Belum selesai berbicara, rey lebih dulu menjawab "lagipula saya bukan laki laki matre.. kekayaan wanita saya nggak butuh.." dengan suara cukup lantang. "Bahkan walaupun dengan kekayaan berlimpah, jika saya harus menikahi gadis yang buruk rupa, rasanya sangat mengerikan"
Matanya menatap ke arah pengantin wanita yang tak lain adalah sepupu mishel. Sindiran itu cukup keras "para bapak2 disini juga akan sepakat dengan ucapan saya disini" matanya kembali melirik ke arah salah satu tamu.
"Jika anda terus memandangi bahu istri saya seperti itu, bisa bisa orang disini mengira anda mesum. Dan sepertinya malam ini anda juga perlu menginap di luar, karena perang dunia ke tiga akan di mulai saat anda tiba rumah" tambahnya menunjuk istri bapak tua itu yang nampak marah.
Rey membuka jas putih yang dia gunakan dan menutup tubuh mishel. Mereka duduk di pinggir taman sebelum pulang.
"Makasih"
"Buat apa?"
"Selalu ngebela aku"
Rey tersenyum, angin terus berhembus. Tempat itu cukup sunyi membuat keduanya bisa berbincang dengan santai.
"Apa yang kamu mau.. sebagai rasa terimakasih, apa yang kamu inginkan" tanya mishel.
"Aku mencintaimu"
"Hmmm?"
"Aku mencintaimu" ini pertama kalinya rey mengucapkan kata kata itu dengan jelas dan percaya diri.
Senyuman langsung tersungging di bibir mishel. Entah kenapa kata kata pendek itu mampu membuat hatinya senang.
"Yang ku tanyain apa yang kamu inginkan?"
"Bisakah kamu ngucapin hal yang sama?"
Ucapin nggak ya? Jangan lupa vote dan komentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You
RomanceKehidupan Mishel hancur ketika perusahaan ayahnya bangkrut. Dan kini dia harus memutuskan hub dengan sang kekasih. Pada akhirnya Mishel terjebak dengan sebuah pernikahan.. namanya Reynaldi laki laki arrogan, kejam dan berbahaya.. Bisakah mishel men...