babak baru

14.1K 477 11
                                    

Cinta bisa menjadi benci yang tak terhindari.. sementara benci bisa menjadi cinta yang tak terpungkiri..

Melupakan cinta pertama tak semudah membalikkan telapak tangan. Untungnya rey terus berusaha memahami mishel yang baru saja memutuskan untuk memulai babak baru dalam hidupnya.

Hatinya telah mantap berlabuh untuk seorang lelaki yang dulunya amat dia benci.

Bibir mishel tersenyum ketika sang ibu dan adik kesayangannya datang. Disusul oleh ibu kandung rey yang terlihat sangat glamor dengan baju dan tas mewah. "Aku udah nyuruh mama penampilan sewajarnya aja" sahut rey

"Apa salah ? Mama cuman pengen keliatan bagus rapi di depan ibu mishel" dengan raut kecewa

Melihat itu mishel langsung meraih tangan ibu rey "mama cantik malem ini"

Hanya dengan sedikit pujian cukup membuat ibu rey senang. Dia langsung menyapa ibu mishel dengan sopan "maaf saya belum pernah menyapa langsung, pantes mishelnya cantik ternyata adiknya juga cantik"

"Terimakasih.. anda juga sangat cantik.. terimakasih anak anda sudah menjaga putri saya dengan sangat baik"

Rey dan mishel bahagia ibu mereka bisa akur, bahkan mereka terlihat seperti sahabat lama yang baru bertemu, sapaaan sopan hanya berada di awal saja karena setekah itu mishel dan rey memutuskan pergi meninggalkan 2 ibu ibu yang sibuk bergosip masalah pilpres tahun depan.

"Gak nyangka ibu kita milih calon pilpres yang sama"

"Kalo kamu milih siapa?" Tanya rey

"Ada deh"

"Oh main rahasia rahasia-rahasiaan ya?"

Mishel tertawa lepas "kamu pikir sama kamu doang yang harus pakek hati.. milih pilpres juga pakek hati bukan asal ngikut doang"

"Ngomongnya ibu ibu ngegosip gak taunya disini nyonya sama om sama aja.." suara itu membuat rey dengan sang istri sadar kalau mereka membawa adik mishel ke taman bermain.

Sebelum matahari terbenam rey segera menuju taman bermain yang tak jauh dari lokasinya saat ini. Disana ada banyak anak anak tengah bermain. Ada juga beberapa keluarga yang siap dengan makanan duduk diantara rerumputan hijau yang terhampar luas.

Mishel membiarkan adiknya berkeliling di area yang baru dia kenal. Adik mishel menyukai berbagai jenis tanaman tak ayah dia langsung berlari menuju berbagai macam bunga yang ada di taman.

"Kapan punya anak"

Ucapan itu membuat es yang mishel minum terjatuh saking kagetnya.

Namun ekspresi rey tetap datar "kapan kita punya anak?" Tanyanya lagi

"Jika tuhan berkehendak"

"Kalo gitu kita usaha buat tiap malam biar kehendak tuhan semakin cepat"

Entah kata kata apa yang keluar dari mulut rey. Rasanya terdengar geli dan aneh di telinga mishel.

"Om mau buat anak tiap malem?" Suara itu tak kalah mengagetkannya dengan ucapan rey.

Tiba tiba adik mishel muncul dari belakang. Entah sejak kapan dia disana yang pasti anak itu mendengar ucapan rey sebelumnya.

Adik mishel kembali berbicara "Kalau pengen cepet punya anak usahain buatnya pas masa masa suburnya kak mishel.."

Kali ini rey ikut melotot mendengar ucapan itu muncul dari gadis yang masih di bawah umur. "Heh sok tau.. ngomong apaan kamu"

"Aku denger dari dokter di rumah sakit pas aku dirawat. Ada 1 suster yang pengen cepet hamil"

Ini yang di bilang anak anak akan lebih cepat mengingat informasi yang dia dengar tanpa tau pas untuk usi atau tidak.

"Terus kalau udah masa subur pas nalem..."

"Adekkkkkkk" suara mishel dan rey menghentikan ucapan keluar dari mulut sang adik



Pasti kesel ya.. update koq lama.. maaf ya kak.. lagi masa2 skripsi sampek lupa jangan lupa vote dan komentnya ya

Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang