aku mencintaimu

12.4K 502 8
                                    

"Aku... akuu"

Rey mengelus rambut mishel "hanya perlu mengatakannya.. walaupun bukan dari hati"

"Aku mulai mencintaimu"

"Lagi"

"Rey.. aku mencintaimu"

Walaupun rey merasa ucapan itu hanyalah keterpaksaan demi menyenangkan dirinya. Disisi lain ini sebuah kemajuan, dimana mishel dulu sangat membangkang dan tak mau menuruti ucapannya.

______

Pagi ini mishel duduk santai di samping jendela rumah sembari memegang ponsel membaca beberapa  berita terbaru di internet.

Pagi ini mishel duduk santai di samping jendela rumah sembari memegang ponsel membaca beberapa  berita terbaru di internet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat rey melewati dirinya dengan tergesa gesa menuju kamar mandi. Biasanya rey akan menyempatkan waktu untuk sekedar menyapa atau bahkan menemani mishel.

Ketika keluar dari kamar mandi, rey berjalan keluar. Mishel masih tetap dian hingga terdengar keributan di halaman rumah.

"Aku sudah menyuruh kalian untuk menatanya dengan benar" tegas rey pada salah satu tukang kebun.

Walaupun rey terkadang terlihat kejam dengan nada tak bersahabat. Namun pagi ini terasa beda, dia tak pernah marah pada pembantu, ataupun orang yang sudah tua.

Saat rey duduk di kursi menghadap luar. Saat itupula mishel mendekat, wajah rey terlihat sedikit pucat, keringat dingin mulai terlihat.

"Rey"

"Hmm" laki laki itu masih tersenyum. Tapi nampak sedikit dipaksakan.

"Kamu udah berhenti.. makek kan?"

Rey mengangguk pelan "jangan khawatir"

Saat mishel menyentuh tangannya, rasanya dingin, dengan sedikit gemetar. Mishel langsung memeluk rey cukup erat.

"Nggak paapa.. kamu akan baik baik aja"

"Aku mengerti"

Mereka diam sejenak setidaknya 30 menit hingga rey mengajak mishel ke suatu tempat. Ini pertama kalinya mishel rey membiarkan mishel yang mengambil alih mengemudikan mobil.

Mereka akhirnya tiba di sebuah rumah sederhana di dekat pantai. "Rumah siapa?"

"Masuk aja"

Setelah membuka pintu mishel kaget ketika seseorang yang dia kenal berdiri dan memeluk tubuhnya.

"Kakak" ucapnya pada mishel.

Rupanya rey merahasiakan kepulangan ibu dan adik mishel. Setelah menjalani perawatan yang cukup panjang, akhirnya sang adik dapat pulih.

Mereka tak henti hentinya berpelukan. Sementara ibu mishel sudah menyiapkan berbagai hidangan di atas meja makan.

"Nak rey.. sini makan.." ajak ibu mishel.

Rey langsung duduk. Dan ikut menyantap makan siang yang cukup mewah.

"Kak aldi mana kak"

Ucapan adik mishel membuatnya menghentikan aktifitas memotong buah. Adik mishel belum mengetahui tentang pernikahan kakaknya. Dan apa yang terjadi dengan aldi.

"Lupain aldi.. adik focus nyembuhin diri dulu" ucap ibu mishel.

"Terus kakak ini siapa?" Sambil menunjuk kearah rey.

Suasana semakin canggung. Mishel kebingungan dan merasa tak nyaman pada rey.

"Mm aku.. penyelamat kakakmu?"

"Bodyguard?"

"Bisa di bilang begitu"

"Wah hebat.." adik mishel bertepuk tangan "jadi jangan khawatirkan kakakmu.. aku akan menjaganya"

Mishel merasa lega, rey benar benar mengerti bagaimana cara merespon anak kecil.

Sebelum pulang mereka berjalan jalan di area rumah.

"Darimana kamu mendapatkan rumah itu"

"Mungkin cukup jauh dari tempat kita.. tapi aku denger adikmu pengen rumah di tempat seperti ini"

Mishel menghentikan langkahnya "maksudku.. bagaimana kamu bisa menghamburkan uangmu untuk ini.. aku rasa rumah itu cukup mahal dan terlalu mewah untuk keluargaku"

"Mereka juga keluargaku.. setidaknya sampai saat ini, sampai kamu punya kekuatan untuk pergi menjauh dariku"

Mishel mengerti tentang apa yang diucapkan oleh rey.

"Setelah ku fikir fikir.. sejak awal aku terlalu berfikiran negatif tentangmu"

"Aku memang selalu negatif dimata siapapun.. termasuk diriku sendiri"

Mishel menunduk "Sejak awal aku selalu memperlakukanmu semena mena, dan kamu memperlakukanku sebaliknya"

"Aku melakukannya demi diriku sendiri.. agar kamu tetap bersamaku sampai saat ini"

"Kamu tulus.."

"Tapi terkadang aku memaksamu" jawab rey sambil memegang bahu mishel.

"Memaksa untuk?"

"Memelukku saat aku butuh, menciumku agar aku menajauhi minuman keras. Dan mengatakan apapun yang aku mau untuk buat aku seneng"

"Rey"

"Iya"

"Kamu sekarang nggak mabuk kan"

Rey mengangguk karena dia memang sedang tidak dalam pengaruh obat apapun.

"Kamu gak bawa minuman keraskan"

Rey kembali mengangguk. "Dengarkan aku.. kamu nggak nyuruh, kamu nggak minta, dan apa yang selanjutnya terjadi bukan untuk menjauhkanmu dari hal yang kubenci(minuman keras dll)"

Mishel sedikit maju dengan sedikit berjinjit dia mencium bibir rey dengan lembut.

Mishel sedikit maju dengan sedikit berjinjit dia mencium bibir rey dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komentnya ya kak...

Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang