PERHATIAN!
Cerita ini hanya fiktif semata. Hanya imajinasi author yang terlalu banyak mengkhayal. Cast's dan segala bentuk kesamaan adalah milik Bighit Entertainment.
|Salam manis|
Calon masa depan Kim Seok Jin
----Hal yang paling aku benci dalam dunia ini adalah berpura-pura bahagia dengan menampilkan senyum secerah matahari. Padahal hatiku begitu terluka tanpa sedikit pun celah. Namun, aku tidak punya pilihan lain selain menjalaninya bahkan sampai aku berada pada titik terendah sekali pun.
Entah alasan apa yang membuatku untuk terus menampilkan kebahagiaan di depan orang lain. Entahlah, aku seperti manusia yang memiliki kepribadian ganda, menampilkan sisi bahagia saat di depan orang lain, tetapi akan menangis dalam diam saat sepi menyapa.
Aku terlalu palsu!
Duniaku terlihat sempit dan juga nyata, serta terlalu luas hingga memaksaku untuk bertahan dengan kepura-puraan. Aku seperti seekor kura-kura yang terperangkap dalam dua dunia. Menyeimbangkan antara senyum dan air mata. Jika aku lengah maka satu hal yang akan terjadi adalah kehancuran.
Bukan niat hati bertahan pada kehidupan yang penuh manipulasi yang aku benci. Bukan niat untuk menampilkan kebohongan yang amat dalam, hanya saja, aku ingin bertahan dan menjadi cahaya penerang untuk mereka yang mulai lelah bertahan pada kehidupan kejam. Aku ingin menjadi manusia yang bisa membuat mereka tersenyum di antara kelelahan karena air mata dan keringat perjuangan untuk sampai pada titik kesempurnaan ini.
Bukan berarti aku tidak peduli pada diriku sendiri. Aku hanya menunda untuk itu, menunda untuk terlalu peduli pada diriku sendiri.
Apa aku lelah? Mungkin iya, tapi aku tidak akan pernah menyerah hingga mereka mampu mengangkat wajah tanpa ada air mata lagi.
Apa aku bodoh? Mungkin! Tapi peduli apa tentang kebodohan yang menimpaku. Aku hanya ingin kesempurnaan menjemput kami, jika aku berlaku terlalu genius maka semua akan menjadi kekakuan yang tidak mungkin dihindari begitu saja.
Apa aku akan semakin terluka? Apa arti luka jika senyum secerah mentari terbit dari setiap sudut bibir mereka. Lelah akan menghilang layaknya desiran angin yang menumpang untuk lewat sesaat di antara dahan rimbun depan rumah.
Ini seperti jebakan untuk diriku sendiri. Jebakan yang aku buat sendiri dari awal hingga akhir dari perjuangan.
Aku telah menanamkan di hati khalayak ramai bahwa aku namja yang penuh kebahagiaan tanpa luka kesedihan hingga pada akhirnya aku tak mampu keluar dari kepura-puraanku sendiri.
*****
NB :
Maaf, karena sempat unpublish fanfic ini. Alasannya karena ingin merevisi agar enak dibaca tanpa typo dan kata-katanya lebih terarah.
Tapi hampir lupa untuk publish lagi. Beruntung sekali saya karena RestaPradani DM, mengingatkan aku. Kalau tidak mungkin aku lupa pada ff ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae (Jhope BTS)
FanfictionPERHATIAN! Follow sebelum baca. Diwajibkan vote dan komen ya! ** Cerita ini hanya fiktif semata. Hanya imajinasi author yang terlalu banyak mengkhayal. Cast's dan segala bentuk kesamaan adalah milik Bighit Entertainment. NB : Up setiap Selasa dan...