💅Pretty U - Seokjun Ver. (4/9)

251 57 18
                                    

mungkin keputusannya salah. mungkin juga kehidupan tentram bukanlah miliknya. atau gabungkan saja keduanya dan junhee makin merasa dunia ini begitu indah tapi kejam, seperti dikutip dari karakter wanita yang hidupnya cuma berbasis di titan dan karakter utama cowok masokhis.

seokmin benar-benar polusi suara yang bermanifestasi sebagai manusia. mulutnya sangat banyak, tapi tak kasat mata. belum kalau menghitung kelakuan anehnya yang sulit dinalar.

seperti sekarang ketika dia menemukannya sedang jongkok di depan pot tanaman junhee sambil tersenyum seperti idiot besar.

"kenapa kamu memasukkan tanganmu ke dalam pot berisi tanah? hari ini sudah mulai, ya, gilanya?" junhee bertanya dengan tampang datar.

seokmin berbalik dan menyengir lebar, "karena aku mau bersahabat dengan cacingnya supaya mereka bekerja semakin keras untuk menggemburkan tanah. aku ingin tanamanmu nanti tumbuh subur, noona. jadi aku harus melakukannya."

"... kautahu, kalau begitu yang ada mereka malah mati kena gencet tanganmu."

          *

kurang-lebih satu tahun yang lalu, secara tidak langsung, junhee membuat hubungan mereka saling bertimbalbalik. seokmin tidak lagi hanya bertepuk sebelah tembok. tidak lagi kirim-kirim pesan suara dengan aksen medok cuma supaya junhee meliriknya sedikit saja. sekarang, dia bisa sedikit menyombong karena pelan-pelan junhee sudah melupakan mingyu dan mulai membuka hati untuk menyukai orang yang menunggunya terlalu sabar.

jika saja memang apa yang mereka lakukan bisa dikatakan sebagai hubungan ..., mengingat semua yang dia lalui bersama seokmin sudah lebih dari sekadar pendekatan. junhee terus mengulur-ulur, berkata bahwa dia butuh sebentar lagi untuk bisa membuktikan kalau dia sudah moveon dari mingyu.

seokmin selalu datang padanya dengan hati yang luas.

          *

memiliki laki-laki itu sebagai pacar bukanlah ide buruk. walau dia jauh dari kriteria ideal junhee tentang pasangan idaman, seokmin sungguh laki-laki khayalan bagi banyak perempuan. wajahnya tampan, mirip aktor utama yang selalu tampil di film-film mafia; selera humornya bagus; dan dia sangat pandai membangun kepercayaan mulai dari dasar tanpa harus menggunakan gombalan murah.

mau tidak mau, junhee menjadi terbiasa dengannya.

junhee diperlakukan seperti tuan putri. diantar-jemput tepat waktu dengan tumpangan motor harley; diajak nonton ke bioskop 4d bintang lima; dan di atas semua itu, kalau mereka kencan pasti selalu seokmin yang bayar.

dia pernah sekali coba mentraktir seokmin kopi latte, tapi laki-laki itu menyisipkan gelang platina cantik di tasnya diam-diam dengan sebuah memo bertuliskan 'aku senang noona membelikanku sesuatu, tapi besok-besok tidak usah, ya. bukan karena tidak suka atau bagaimana. aku menghargai pemberianmu; kopi tadi benar-benar seleraku. tapi aku akan merasa sangat gagal sebagai laki-laki kalau perempuanku yang membayar. gelang ini untukmu, terserah mau diapakan tapi walaupun jika kau memilih menyimpan ini, kuharap setidaknya noona suka modelnya. jadi ..., minggu depan mau ke mana?' dan ketika dia selesai membacanya, pipinya menghangat dan jantungnya berdenyut keras. dia tidak tahu apakah seokmin menyukainya seperti nyaris gila atau apa; sebab dia sendiri tidak merasa melakukan sesuatu yang patut membuatnya mendapatkan seokmin dan semua perilaku manisnya.

kadang ada saat ketika junhee berpikir ulang dan mengatakan bahwa berkomitmen dengan seokmin bukanlah pilihan yang benar. tapi kalau saat-saat itu datang, ada satu peristiwa yang lekat di ingatannya, dan selalu membuatnya menyesal untuk berpikir aneh seperti itu:

"aku tunggu noona di sini, ya." seokmin berkata ketika junhee sibuk memeriksa kelengkapan ujiannya. ya, hari ini dia akan menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. spidol, penghapus, nomor peserta--semua ceklis. seokmin tersenyum secerah matahari pagi, "ayo lebih semangat, moon junhee! aku terus berharap noona mudah dalam menjawab tesnya nanti."

junhee tersenyum, "tentu saja, bodoh. kaupikir buat apa aku spartan seminggu belakangan, haha."

"tenang saja. aku yakin noona pasti lolos. lagipula, kau 'kan pacarku."

"... hn."

(junhee menebak-nebak hatinya hanya tidak pandai mengaku, bahwa perlahan tapi pasti mungkin dia jatuh cinta.)



*spartan: aslinya ini nama metode tarung buat orang-orang di peradaban yunani kuno dulu; tapi sekarang istilahnya merembet ke banyak bidang dan di beberapa negara (khususnya jepang) dijadiin istilah buat ngegambarin cara belajar yang keras dan mati-matian.

DERP Meme [SEASON II]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang