seminggu setelah ciuman pertama mereka di lapangan belakang, seungwan mengajak vernon bertemu duluan atas desakan myungri.
(gadis berjepit kelinci itu bilang, "nanti kalau kalian tambah jauh cuma gara-gara canggung begini, bisa-bisa vernon betulan lupa sama kamu, loh.")
jadi mereka pergi ke suaka flora yang ada di pusat kota. (vernon menolak menyebutnya sebagai kencan.)
"kenapa kamu tidak pernah sekali pun memujiku seperti yang biasa dilakukan cowok-cowok ke pacarnya? ish."
"kamu mau pujian?" vernon menatap dari atas kepala gadisnya, sampai ke bawah kaki. "berdandan dulu yang benar dan jangan obral tubuhmu ke banyak mata yang tidak bertanggungjawab."
seungwan memutuskan memblokir seluruh opsi hotpants dan rok mini jika mereka berkencan lagi.
*
di kencan selanjutnya, seungwan mengikat rambut dengan model ekor kuda dan memakai rok panjang sebetis.
vernon menahan tawa.
"kenapa, sih?" seungwan cemberut.
"kamu jadi mirip tipenya joshua hyeong banget. cuma tinggal tambahkan ensiklopedia atau novel da vinci code saja."
*
lain kesempatan, seungwan keluar dengan baju balon dan rambut yang dijepit lucu. dia pikir itu akan mengejutkan vernon dan mungkin, membuatnya melontarkan pujian tanpa sadar. pada kenyataannya, komentar vernon membuat seungwan bersumpah dia tidak akan lagi pernah memakai baju balon untuk seumur hidupnya.
"kamu jadi mirip karet pelampung ...." vernon tertawa, menarik pipi seungwan dengan gemas.
*
bukan tidak pernah seungwan tampil di depan vernon dengan beragam model.
seungwan pergi ke salon untuk perawatan bulanan, belajar fesyen dari majalah, sampai jauh-jauh pergi ke rumah junghan untuk menggali beberapa saran dan masukan. sempat dia nyaris menyerah, karena semua itu butuh pengorbanan tenaga juga waktu, dan tentu saja uang.
apa pun demi cinta, begitu kata pujangga. seungwan melalui neraka bertajuk dunia wanita. setelah belajar beberapa minggu, dia akhirnya mampu tampil natural dan merias diri dengan cantik tapi tidak berlebihan.
"bagaimana? aku cantik, bukan?"
"... mirip ibumu."
"lebih cantik aku atau jinseol eonnie?"
"wajah kalian sama, seungwan."
seungwan mengesah lelah. "hei, sesekali jujur kurasa tidak ada salahnya. kenapa kamu selalu menggunakan frasa lain untuk menyatakan isi hati?"
mendapati seungwan merajuk, vernon memijat pelipisnya. "kamu tahu aku tidak mengatakan hal-hal seperti itu ...."
"kenapa tidak?" seungwan menantang, iris matanya berkilat. "aku curiga jangan-jangan benar kata junhee seonbae tentang kamu yang tidak bisa menyukai orang lain selain junghan eonnie? wah, apakah aku harus patah hati sekarang? aku selalu mengejar-ngejar tapi pacarku masih terikat pada masa lalu."
"aku tidak menyangka junhee seonbae tertarik pada rumor."
"aku saja baru tahu kenyataannya."
vernon mengetukkan lidah, "yang jelas, apa pun yang sekarang kamu pikirkan, semuanya salah."
"lalu kenapa? kenapa kamu tidak bisa sekali saja menyenangkanku? pujilah aku cantik dan bilang aku menyukaimu. aku selalu menunggu. bahkan jika itu hanya diucapkan pura-pura ...."
"aku tidak bisa, seungwan-ah."
"kamu tidak bisa ...," seungwan berujar, "... atau tidak mau?" dia mengeleminasi jarak dengan vernon dan menyudutkannya ke sudut. ketika punggung vernon telah bersentuhan erat dengan dinding, dia bertanya, "apa kamu tipe gadis yang suka mendominasi?"
"jika pasangannya seperti kamu yang selalu berlari, ya, kurasa aku bisa."
vernon mendengus, "kurasa aku lemah di hadapanmu, jadi kukatakan saja. boo seungwan, kamu cantik. aku menyukaimu. kamu juga lucu. aku sangat, sangat suka. tetaplah jadi seungwan yang ceria. kupikir aku sudah tidak bisa melihat ke mana pun karena kamu telah mencuri hatiku. jika kita lulus nanti, mau jadi istriku?"
"c-cukup." seungwan membekap mulut vernon.
vernon menyentuh tangan gadisnya dan menggenggam dalam gerakan instan. "kenapa? aku masih punya hal lain untuk diungkapkan. bukannya kamu ingin mendengar semuanya?"
"tadinya kupikir begitu. tapi kurasa lebih baik kamu simpan saja kata-katamu sendiri. aku lebih senang mendapatkannya lewat aksi."
vernon tersenyum kecil; pipi seungwan merona mengalahkan semburat senja.
(seungwan tidak menyangka bahwa mendengar pengakuan pacarnya ternyata lebih memalukan daripada mengalami insiden toilet di upacara penerimaan akademi pledis setahun yang lalu.)
(insiden toilet yang dimaksud adalah ketika seungwan datang sebagai murid baru dan di hari pertamanya, dia mengalami diare hebat. tak peduli berapa kali bolak-balik ke toilet, sakit perutnya belum reda juga. terakhir kalinya seungwan merasa sudah cukup lega, dia keluar dengan hati ringan dari bilik wc, sampai dia bertatapan dengan banyak anak laki-laki yang sedang buang air di stall berdiri, menatapnya dengan pandangan horor karena hanya dia satu-satunya yang menggunakan rok di sana; dan membuatnya sadar bahwa dia salah masuk toilet.)
(terkadang, ada sesuatu yang sudah sempurna sebagaimana seharusnya.)
[fin.]
KAMU SEDANG MEMBACA
DERP Meme [SEASON II]
HumorKelanjutan dari kebobrokan HQQ Boo Seungkwan dan kawan-kawan. Sekuel dari DERP Meme. Tetap tidak memerhatikan kaidah bahasa baku, penggunaan English Low Qwality, dan berpakem EYD (Ejaan yang Disemrawutkan) Warning: Tulisan ini tidak dimaksudkan untu...