jihoon tampil dengan balutan baju tradisional dan bernyanyi lagu kebangsaan untuk acara perpisahan kakak kelas, sementara soonyoung naik ke atas panggung di kloter berikutnya untuk menari bersama rekan dalam klub dansa.
"kamu menakjubkan." soonyoung tersenyum. mereka sedang di belakang panggung sekarang. acara perpisahan telah usai, ditutup oleh pidato wakil kepala sekolah yang kepalanya harus memakai wig karena nyaris botak. seokmin melempar botol minum ke soonyoung lalu segera mencari junhee noona yang hari ini resmi lulus dari akademi pledis.
jihoon memegang secuil kapas yang basah oleh cairan penghapus riasan. sebelum tangannya bergerak menghapus, soonyoung merebut kapas itu dan menggantikan pacarnya menghapus riasan dari wajahnya. "kamu juga hebat. maaf aku tidak bisa memperhatikan dari awal karena ada latihan terakhir sebelum tadi tampil," kata soonyoung.
"tidak apa-apa."
perlahan-lahan, riasan wajah jihoon memudar. bibirnya kembali ke bibir plum bayi. eyeliner dihapus, dan matanya menjadi sipit seperti seharusnya. pipi jihoon putih seperti moci kacang dan soonyoung tak mampu menemukan perbedaan antara mana yang lebih bagus; jika jihoon dirias atau saat wajahnya benar-benar natural. tapi jika didesak untuk memilih, soonyoung akan lebih pilih wajah asli jihoon.
"kamu lebih cantik tidak pakai riasan." kata soonyoung.
jihoon memalingkan pandangannya, "h-hanya formalitas, 'kan?"
soonyoung menggeleng, "aku sungguh-sungguh. aku lebih suka kamu tampil apa adanya."
meski sedikit, jihoon tahu dirinya tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum, "'trims," dia bilang, "tapi apakah kamu hanya menyukai wajahku?"
"maksudmu?"
"y-yah, lupakan saja. anggap aku tidak pernah bertanya yang barusan, oke." jihoon membereskan alat rias yang tercecer di atas meja dan mengumpulkan kapas kotor sebagai pengalihan.
soonyoung berpikir selama beberapa lama sampai akhirnya dia paham implikasi pertanyaan jihoon untuknya.
"a-aku ...."
jihoon tidak mengantisipasi untuk beberapa kupu-kupu di perut, tapi dia tetaplah gadis yang senang dengan pengakuan. jadi dia menunggu soonyoung dengan kata-kata selanjutnya. "y-ya, soonyoung?"
"aku ... aku ...."
"ya?"
"jihoon, aku meny--" soonyoung memandang mata jihoon dan menemukan pantulan dirinya di dalam sana. mukanya merona hebat, "aku menyukai penampilanmu tadi. seokmin juga bilang kau hebat. terima kasih untuk hiburan yang sangat bermakna. a-aku yakin kakak kelas kita pasti lulus dengan bahagia setelah melihatmu."
jihoon adalah perempuan yang mengikuti arus permainan, jadi jika soonyoung tidak bisa mengucapkannya sekarang, dia bisa menunggu. "bukan masalah."
(dalam hati, mereka sama-sama mengutuk kegugupan dan bibir yang tak pernah bisa jujur di depan pasangannya.)
(tapi perbuatan memang lebih berharga daripada sekadar ucapan kosong tanpa makna, jadi jihoon tidak keberatan dengan pola pacaran mereka yang legit tapi tidak dibumbui kata-kata manis semenjak soonyoung telah datang dengan pembuktian.)
(toh, orangtua mereka sudah sama-sama setuju. jadi mungkin selanjutnya mereka hanya tinggal menetapkan tanggal. untuk menikah, barangkali.)
[fin.]
KAMU SEDANG MEMBACA
DERP Meme [SEASON II]
ComédieKelanjutan dari kebobrokan HQQ Boo Seungkwan dan kawan-kawan. Sekuel dari DERP Meme. Tetap tidak memerhatikan kaidah bahasa baku, penggunaan English Low Qwality, dan berpakem EYD (Ejaan yang Disemrawutkan) Warning: Tulisan ini tidak dimaksudkan untu...