💅Pretty U - Verkwan Ver. (6/7) [M]

148 29 4
                                    

"aku menyukaimu."

seungwan sudah jutaan kali mendapati dirinya mengungkapkan lebih dulu; dengan mimik adorasi, berbagai diksi yang dimodifikasi, cara yang diinovasi setiap saat ketika mengatakannya, atau juga gestur yang digonta-ganti. dan sepanjang itu pula, vernon tidak pernah membalas dengan ungkapan serupa. sebagai balasan, laki-laki itu justru menjawab: "aku tahu. kamu sudah sering bilang padaku. aku tidak lupa."

sudah ratusan kali juga gadis itu curhat hati ke hati dengan myungri tapi yang dia dapatkan bukannya dukungan, malah: "mungkin vernon memang tidak pernah suka padamu sejak awal."

bahunya langsung turun ketika memikirkan kata-kata myungri. seungwan akui, mungkin memang sukar untuk mengganti persepsi vernon tentang mereka yang awalnya sahabat kecil hingga bisa berhubungan romantis. tapi seungwan juga tidak bisa menyangkal bahwa dia menyukai vernon sebagai seorang laki-laki, dan berharap bahwa perasaannya mendapat ganjaran sama banyak.

maka dari itu, untuk membuktikan bahwa ucapan myungri adalah salah, seungwan mengundang vernon bolos ke lapangan belakang di jam ketiga.

vernon datang dengan tampilan menyenangkan untuk dilihat; seperti bisa diharapkan dari laki-laki yang mewarisi dna dan latar belakang keluarga terpandang. "bukankah bisa menunggu bel pulang untuk memberitahuku? aku punya kelas kesukaan yang tidak bisa dilewatkan."

"pelajaran apa?" seungwan bertanta, sedikit menggerutu.

"sejarah dunia."

"bukannya itu kelas yang diajari seojin seonsaeng?" seungwan memandangnya terpana, "aku baru sadar ternyata kamu laki-laki juga."

"maksudnya?"

"yah, kamu suka ikut kelas sejarah yang membosankan itu karena seojin seonsaeng sangat cantik, ya 'kan?" dia menyindir.

"aku bukan seperti mingyu yang mengikuti pelajaran berdasarkan siapa yang mengajar," vernon menjelaskan.

"sudah. itu tidak penting. kembali ke urusan," seungwan berkata, lalu mengepalkan tangannya, "mudah saja, alasanku memanggilmu ke mari adalah ... aku ingin menanyakanmu hal yang penting."

vernon mengangguk. "oke."

"dan aku mau kamu menjawabnya dengan jujur."

"ya."

seungwan menggigit bibir. gugup menguasainya dan membuat lengannya bergetar di samping tubuh. anak-anak keringat menetes dari dahinya; siap mengantisipasi apa pun yang akan keluar dari mulut vernon sebagai jawaban--dan kata-kata meluncur dari mulutnya dengan cepat: "sebenarnya aku ini siapa buatmu?"

"hah?" vernon mengerutkan dahi seolah-olah dia belum mengerti apa yang seungwan ucapkan.

"kita ini ... pacaran, bukan?" seungwan bertanya lagi.

vernon tertegun dan ketika dia akan mengatakan sesuatu, seungwan segera memotongnya, "atau sesuatu di antara kita hanya sebatas status tanpa arti?"

"ada yang salah dengan otakmu, ya? kamu habis terbentur di mana, seungwan? kuantar ke ruang kesehatan, oke?" tangan vernon menyentuh dahi seungwan dengan khawatir. seungwan menepisnya cepat-cepat. ketika mata mereka saling beradu pandang, vernon bertanya kebingungan, "apa aku sudah melakukan kesalahan?"

"jawab saja, choi vernon. atau kalau tidak, kita putus sekarang."

vernon mengangkat bahunya sekilas, kemudian menarik napas pelan. seungwan memicing tidak mengerti hingga dagunya dinaikkan.

dia masih tidak mengerti ketika vernon membawa kepalanya lebih dekat, lalu memejamkan mata.

ciuman vernon adalah sesuatu yang kaku ... dan baru. bibirnya sedikit kering--sepertinya dia lupa menggunakan pelembab meski sudah diingatkan berulang-ulang, permukaannya terasa kasar menyapu bibir seungwan yang terkatup rapat. ketika gadis itu bergerak mendorong dadanya untuk menjauh, vernon menangkap tangannya dan mengunci mereka di belakang punggung.

ketika seungwan membuka bibirnya karena dia butuh bernapas; di saat bersamaan vernon memasukkan lidahnya ke dalam mulutnya. vernon beberapa kali menghisap, memberi gigitan kecil pada bibir pacarnya seperti dia anak kecil yang tergila-gila dengan setangkai permen apel.

gadis itu benar-benar pasif; membiarkan vernon menyetirnya dalam permainan. matanya terus terpejam, takut bahkan untuk mengintip sedikit saja.

begitu ciuman itu selesai, seungwan menggosok bibirnya kuat-kuat dengan punggung tangan, "k-kamu ...."

"hm?"

"i-itu ...."

vernon menatap ke dalam mata seungwan dan bertanya, "apa? mau protes kalau itu ciuman pertamamu? tidak apa-apa, 'kan? kita pacaran. aku pasti boleh menciummu."

seungwan mengerutkan dahi, "t-tapi--"

"masih mau putus?"

"..."

vernon berkacak pinggang dan mengesah, "yah, kalau kamu memang ingin putus mau bagaimana lagi." katanya, namun di dalam hati, vernon ketar-ketir dan berulang-ulang berkata jangan jangan jangan.

"kamu ...."

"bagaimana, seungwan?"

seungwan pergi dengan pipi sewarna tomat matang.

(pada akhirnya, itu semua hanya alibi vernon untuk melarikan diri dari jebakan seungwan.)

(sebenarnya, itu juga ciuman pertama vernon dan dia menyesal kenapa harus melakukannya dalam situasi yang membuatnya terlihat seperti pemaksa. dia nyaris mengetik teks panjang berisi permintaan maaf untuk dikirim ke seungwan tapi pada akhirnya mereka semua berujung memenuhi draf saja.)

(seungwan mendobrak rumah keluarga choi pagi-pagi keesokan harinya. seungcheol yang baru selesai sikat gigi, keluar dari walk-in closet dan kebingungan kenapa gadis tetangga itu bisa tiba-tiba ada di rumahnya; masih dengan rambut kusut bangun tidur dan celana piama dengan corak bola.

gadis itu menyembur, "oppa! apa kamu mengajari vernon yang tidak-tidak?!" yang hanya dibalas toyoran tidak terima dari seungcheol.)

(myungri memancarkan muka penuh semangat ketika seungwan bercerita tentang hasil bolosnya dengan vernon beberapa hari lalu. "wah, jadi vernon itu pencium yang hebat, ya?")
















*hadeh not gomen buat scene ciumannya w gatau lg
**fyi seojin itu seokjin-nya bts ye kawan kawan. dan vernon kpn mw berhenti jd ganteng w cape masyaallah

DERP Meme [SEASON II]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang