madness in marriage - 1

29.1K 915 13
                                    

" Tapi pa, aku nggak mau dijodohin "tutur Nadine dengan wajah memelasnya.

Papa pun berdecak pelan, " Tapi Nadine papa sudah menyetujuinya dan ini tentang kerjasama antara perusahaan papa dengan perusahaan milik James " lalu berjalan meninggalkan Nadine seorang diri di kamarnya.

Tapi aku tidak ingin dijodohkan dengan duda itu bahkan anaknya saja hampir seumur dengan ku, bagaimana aku bisa dijodohkan dengan tua bangka sepertinya. Batin Nadine kesal.

Ya, Nadine masih saja mengira bahwa James yang akan dijodohkan dengannya adalah James si duda yang sudah lama menjadi partner kerja Papanya.

Dan kini Nadine pun bertekad untuk membatalkan perjodohannnya sendiri, terserahlah dengan masalah perusahaan Papanya, mungkin terdengar egois tapi Nadine tidak ingin menghabiskan hidupnya terkurung bersama duda tua bangka.

Lihat saja apa yang bisa aku lakukan. Batin Nadine.

***

Nadine pun melirik arloji yang melingkar manis dipergelangan tangannya, ia pun menghela nafas karena sudah dari setengah jam yang lalu dia terkurung di sebuah butik.

" Apa bisa pilih model yang simpel saja, aku sudah lelah "

" Tidak bisa nona, kami harus memastikan tuan James menyukainya atau tidak "ucap seorang pelayan sambil memotret Nadine lalu mengirimkan balasannya.

Setelah itu terdengar lagi dering ponsel yang menandakan sebuah pesan masuk, dan pelayan itu pun bergumam lagi, " Huh, dia menolaknya lagi "

" Kali ini karena apa lagi?, oh aku sudah sangat lelah dan ini sudah ke 17 kalinya aku mencoba gaun pernikahan "ucap Nadine sambil memijat keningnya.

" Ya tuan James tidak mengatakan alasannya, dia hanya bilang bahwa dia tak menyukainya "

" Nadz, bagaimana kalau kau coba gaun yang ini dan kujamin kau akan nyaman memakainya "ucap Bibi Anne, perancang gaun pengantin di butik ini.

" Terima kasih Bibi Ann, kau sangat tau seleraku " ucap Nadine lalu memasuki ruang ganti.

Tak berselang lama Nadine pun keluar dengan memakai gaun pernikahan yang cukup simpel sambil tersenyum, ya dia sangat menyukai gaunnya kali ini.

Dan sebelum pelayan memotret Nadine lalu mengirimkan gambarnya pada James, ponsel pelayan itu berbunyi menandakan panggilan masuk.

" Halo dengan butik Rose's "

" ........................ "

" Ya tuan ini sudah gaun ke 18 yang dia coba "

" ......................... "

" Baiklah tuan, akan saya katakan pada nya "

Pelayan itu pun menatap Nadine sambil tersenyum, " Dia setuju "

" Ah leganya, akhirnya aku terbebas dari siksaan ini " ucap Nadine sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya didepan wajahnya.

Tanpa Nadine ketahui, James berada diluar toko itu sambil memperhatikan dirinya, dan alasan dia menyetujui gaun yang terakhir Nadine kenakan karena hanya saat mencoba gaun itu saja Nadine tersenyum seolah menyukai gaun itu.

" Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi lagi Nadz, aku tau aku dulu adalah lelaki kurang ajar, dan saat ini aku ingin menebus kesalahan ku, menebus air matamu dulu dengan air mata kebahagiaan, aku berjanji " ucap James lalu meninggalkan butik itu.





Aku harap kalian menyukai ceritaku ini, maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ceritaku ini, karena ini cerita pertamaku, dan terima kasih udah mau baca ceritaku.










Gryzaa






Madness in Marriage ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang