"Ah akhirnya selesai juga "ucap James lalu melirik kearah jam yang melingkar ditangannya.
"Sepertinya Nadine sudah akan pulang, lebih baik aku menjemputnya "ucap James lalu berjalan keluar ruangannya, didepan ruangannya ia pun tersenyum ketika melewati meja sekertarisnya.
"Sebaiknya kau pulang saja Lily, dan beristirahat dirumah, aku tidak mau suamimu datang tiba-tiba kekantorku dan memarahi aku karena terus saja mempekerjakan istrinya yang tengah hamil muda "
Lily hanya tertawa, "Tidak akan tuan, suami ku tak akan berani memarahimu "
Dahi James berkerut, "Kenapa? "
"Karena jika dia berani mencampuri urusan pekerjaan ku, maka tidak akan ada jatah untuknya " Lily pun tertawa keras setelah mengucapkan itu sampai-sampai memegangi perutnya yang mungkin sakit karena tertawa.
"Sudahlah berhentilah tertawa, aku pergi dulu "ucap James lalu bergegas keluar kantornya.
***
"Kau mau membawaku kemana? "ucap Nadine sembari memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing.
Zaden tidak menjawab, tetapi dia tersenyum, ah bukan tersenyum sepertinya melainkan menyeringai.
"Ah kenapa hawanya panas sekali "ucap Nadine sembari mengipas-ngipas dirinya dengan tangan.
Zaden pun menoleh, "Akhir-akhir ini hawanya memang sedikit panas, dan maaf AC mobil ku memang rusak, apa kau mau mampir sebentar ke apartemenku ada barangku yang tertinggal dan aku baru menyadarinya "
Nadine yang tak terlalu mencerna perkataan Zaden pun hanya mengangguk saja, karena sekarang yang Nadine perhatikan hanyalah kenapa dirinya merasa sangat kepanasan.
***
Sesampainya, di apartemen Zaden.
"Duduk dulu Nadine, aku akan menghidupkan AC nya "
Nadine pun hanya mengangguk, dan bukannya merasa sejuk Nadine malah merasa semakin kepanasan, "Ada apa dengan diriku " ucap Nadine lalu mengambil koran yang ada dimeja ruang tamu Zaden untuk ia gunakan sebagai kipas.
Tiba-tiba dari belakang ada yang memeluk Nadine, "Aku tau obat itu mulai bekerja, sayang "
Tubuh Nadine bergetar ketika mendengar Zaden membisikan kata-kata itu di telinga Nadine.
"O... Obat apa? "
Zaden tidak menjawab melainkan tengah mencoba mencium tengkuk Nadine.
Ini salah!
Nadine pun mencoba melepaskan pelukan Zaden padanya, "Apa yang kau lakukan padaku, ini tak benar Zaden dan kau mulai bertindak tidak senonoh padaku " ucap Nadine sembari menunjuk Zaden.
"Apapun akan ku lakukan demi membuatmu menjadi milikku "ucap Zaden lalu berusaha mendekati Nadine yang kini tengah berjalan mundur.
"Dan akan ku pastikan hari ini kau akan resmi menjadi milikku "ucap Zaden lalu menarik tangan Nadine, lalu menciumnya dengan kasar.
***
"Kathlyn, dimana Nadine? "ucap James ketika berpapasan dengan Kathlyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madness in Marriage ✅
أدب الهواةNadine sempat mengira bahwa James yang akan dijodohkan dengannya adalah James si duda beranak satu. Bahkan Nadine selalu mencoba agar perjodohannya dibatalkan. Tetapi tanpa Nadine tahu sebenarnya James yang akan dijodohkan dengannya bukanlah James...