Pesta pernikahan Lauren-saudara James sudah dimulai sejak beberapa jam lalu, Nadine sempat terharu dan sempat menitikan air matanya ketika pengucapan janji antara Lauren dan Jack, namun tak bertahan lama setelah memasuki acara resepsi Nadine terlihat sangat senang apalagi melihat berbagai makanan yabg tersedia.Bahkan bumil yang satu itu melupakan segalanya, James saja bahkan sempat panik mencari keberadaan istrinya itu yang ternyata sedang mojok bersama makanan yang cukup banyak.
"Perutmu akan meledak jika kau terus memaksa untuk memakan kue itu "ucap James sembari mengelus pelan perut Nadine.
Nadine menggeleng, "Tidak James, mereka masih lapar "
James pun tersenyum lalu mencium perut Nadine, dan mereka berdua pun terkejut ketika merasakan ada tendangan kecil di perut Nadine, James bahkan menatap takjub.
"Mereka bergerak "
Nadine mengangguk, "Sudah sejak kemarin mereka menendang seperti itu James "
James pun menatap tak terima kepada Nadine, "Kenapa kau tak mengatakannya padaku? "
"Kau terlalu sibuk mempersiapkan segalanya James, jadi aku tak bisa mengatakannnya padamu "Ucap Nadine lalu tersenyum.
"Maaf jika dari kemarin aku mengabaikan mu "
"Tak apa, aku mengerti "
Tiba-tiba ada sebuah suara yang mengejutkan pasangan suami istri itu, "James sesi pemotretan bersama pengantinnya sudah dimulai, ayo aku ingin berfoto denganmu "ucap Madison dengan nada centilnya.
James menggeleng, "Aku akan berfoto bersama Nadine "
Madison menggeleng, "Kau tak lihat dia bahkan sangat gemuk, dia bahkan tak pantas berdiri disampingmu, ayolah James dia hanya akan merusak foto "
Nadine pun menunduk lalu mengusap perutnya pelan, dia sadar bahwa sekarang bentuk tubuhnya tak bisa dibilang seperti sebelum dirinya hamil, James yang melihat perubahan sikap Nadine pun langsung menatap tajam kearah Madison, namun sepertinya Madison tak memperdulikan hal itu, dia bahkan kini sudah menarik lengan James dan menarik James kearah Lauren dan Jack.
Dapat Nadine lihat James dan Madison tersenyum, namun Nadine tak sadar bahwa James tersenyum terpaksa, bahkan kini Nadine merasa bahwa dia bukan apa-apa, disana keluarga James berkumpul untuk berfoto bahkan Madison disana seolah-olah dialah menantu keluarga James, mereka bahkan seperti tak sadar bahwa Nadine tak berada disana.
Nadine menatap kue yang sudah setengah dia makan dengan perasaan yang sudah tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, Nadine pun berdiri, lalu berjalan menjauh dari tempat itu, karena percuma saja dia disana, dia bahkan tak dianggap berarti.
Nadine kembali kekamarnya, kamar yang sudah beberapa hari ini ia tempati, Nadine mengganti gaun pestanya dengan dress ibu hamil yang sering dia kenakan.
Nadine pun berbaring diatas kasur, dan tak lama setelah itu dia pun jatuh tertidur.
***
"Nadine sepertinya kita tak bisa pulang cepat "ucap James sambil mengenakan bajunya.
"Kenapa? "
"Perusahaanku yang ada disini sedikit mengalami masalah "
"Iya tidak apa-apa "ucap Nadine tersenyum manis, namun ada yang berubah dari James beberapa hari ini, biasanya dia akan membangunkan Nadine dengan kecupan di pipinya lalu mengucapkan selamat pagi padanya, balas tersenyum ketika dia tersenyum, namun beberapa hari ini Nadine merasa ada yang berbeda dari James, bahkan laki-laki itu terkesan menjauhinya, bahkan beberapa waktu dia melihat suaminya itu sedang bersama dengan Madison, bahkan mereka bercanda dan tertawa bersama.
Nadine pun menghela nafas ketika melihat James keluar kamar, "Ku harap apa yang kufikirkan tentangmu salah "
***
"James bisakan kau membelikanku steak yang berada di restaurant depan kantormu "ucap Nadine ketika melihat James yang sudah akan pergi kekantor, laki-laki itu bahkan tak mengucapkan apapun padanya.
"Baiklah, jika aku mengingatnya "
Ucapan James yang sederhana itu pun membuat senyum Nadine mengembang, bahkan Nadine kini mengelus perutnya.
"Tenang lah baby twin nanti setelah daddy pulang, kalian akan memakan, makanan yang kalian ingin kan.
***
Sudah cukup lama Nadine menunggu James pulang kerja, bahkan kini sudah pukul 23.00, Nadine bahkan kini merasa cemas ketika James belum juga pulang, namun raut kecemasan itu pun hilang seketika ketika melihat James yang memasuki rumah.
Nadine pun menghampiri James, "Kenapa kau pulang larut James? "
James bahkan tak menjawab pertanyaan Nadine dan masih terus berjalan mengabaikan panggilan dari Nadine, "James tunggu "
James pun berhenti lalu berbalik menatap Nadine sambil menaikan sebelah alisnya.
"Mana steak pesananku James? "
James pun menggeleng, "Aku lupa "
"Kenapa kau lupa James, padahal aku sangat menginginkannya, aku bahkan belum makan sejak tadi siang "
James yang tadi melanjutkan jalannya pun langsung berhenti dan tanpa menoleh dia pun berkata, "Aku tak peduli "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TbcMakasih buat kalian yang udah mau baca.
Maaf kalau ada typo
Good night.
Gryzaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Madness in Marriage ✅
FanfictionNadine sempat mengira bahwa James yang akan dijodohkan dengannya adalah James si duda beranak satu. Bahkan Nadine selalu mencoba agar perjodohannya dibatalkan. Tetapi tanpa Nadine tahu sebenarnya James yang akan dijodohkan dengannya bukanlah James...