madness in marriage - 25

8.8K 340 8
                                    


Dean menarik tangan Nadine lalu mendorong Nadine dengan kencang, dan timbulan suara bedebam yang cukup keras serta ringisan kesakitan dari Nadine.

"Inilah yang terjadi karena kau telah menikah dengan James, aku bahkan akan berbuat hal yang lebih nekat, dan untuk menghilangkan rasa cinta pada diri kalian aku akan menghilangkan hasil dari cinta kalian "ucap Dean lalu mengambil pisau yang berada diatas nakas oh lebih tepatnya menancap pada buah apel yang berada dikeranjang diatas nakas.

Nadine merasakan perasaan sakit luar biasa, sambil menggelengkan kepalanya Nadine mencoba melindungi perutnya, bahkan Nadine tak memperhatikan darah yang mulai membasahi dress ibu hamilnya.

"Jangan Dean, Jangan bayiku kumohon "

Dean menggeleng, "Tidak sayangku, kita harus menghilangkan dia, agar kita dapat bersama selamanya "

Nadine menggeleng sembari menahan rasa yang amat sangat sakit, "Kumohon Dean, kumo---"

Sebelum menyelesaikan perkataannya tubuh Nadine pun terjatuh kelantai, hal itu membuat Dean panik luar biasa dan ketika melihat darah yang mengalir diantara kedua kaki Nadine pun akhirnya memutuskan membawa Nadine menuju rumah sakit.

"Bertahanlah sayang, kumohon "





***




"Apa kalian tidak bisa menemukan istriku, oh tuhan kenapa kerja kalian sangat lambat, jika saja Mark ada disini dia pasti sudah membantuku dari tadi "omel James kepada para anak buahnya.

Tak lama kemudian orang yang sedari tadi dibutuhkan James pun datang, "Kenapa kau terlihat kacau seperti itu "

James pun menoleh kearah sumber suara, "Oh ya tuhan kau kembali "

Mark hanya menampilkan wajah datarnya dan ketika James memerintahkan dirinya untuk mencari keberadaan istri dari tuannya itu, tanpa kata lagi Mark pun langsung mengerjakan tugasnya.

"Semoga dia bisa menemukan istriku "




***




"Anda bisa menunggu diluar dulu tuan, biarkan kami memeriksa istri anda "

Dean pun hanya bisa mengangguk, "Baiklah "

Cukup lama waktu yang dilalui Dean dengan rasa panik dan takut.

Dan saat ruangan tempat Nadine berada terbuka, Dean punlangsung menghampiri Dokter yang menangani Nadine.

"Bagaimana keadaannya Dok? "

"Untung saja anda membawanya dengan cepat jika tidak anda dan istri anda mungkin akan kehilangan mereka "

"Mereka? "

"Apa anda tidak tahu kalau istri anda mengandung bayi kembar? "

Dean hanya tersenyum tipis membalas ucapan dokter wanita dihadapannya ini.

"Apa saya boleh menjenguknya Dok? "

Dokter wanita itu pun mengangguk lalu mempersilakan Dean memasuki ruangan.

Dapat Dean lihat Nadine yang tengah berbaring diatas bangkar, dengan wajah yang pucat, bahkan bibir wanita yang awalnya berwarna pink naturak itu pun kini juga pucat.

Dean duduk disamping bangkar Nadine lalu menggenggam tangan Nadine, "Cepatlah sembuh sayang, aku berjanji akan membahagiakan kalian "


***





"Ya Mark apa yang kau temukan? "

"......................................... "

"Terima kasih Mark kau memang selalu bisa ku andalkan "

Setelah menutup panggilan ponselnya James pun menyeringai, "Kau telah membuka masalah bagi dirimu Dean "

James yang kini telah mengetahui keberadaan Nadine pun merencanakan sesuatu, dan dia langsung menuju tempat dimana Nadine berada, James sempat kaget ketika mendengar bahwa laki-laki yang menculik Nadine membawa Nadine kerumah sakit, dan James berdoa dalam hati semoga tidak ada sesuatu yang berbahaya pada Nadine.




***







Nadine mengerjapkan matanya, dan saat itu pula pandangannya pun langsung mendapati Dean yang tengah duduk di atas sofa dan sepertinya laki-laki itu sedang tertidur.

Nadine melirik kearah perutnya dan bernafas lega ketika melihat perutnya yang sepertinya tak mengalami perubahan, dan Nadine masih bisa merasakan bahwa kedua bayinya masih bergerak didalam perutnya.

"Nadine kau sudah sadar! "

Suara itu mengkagetkan Nadine yang awalnya asik menatap perutnya menjadi menatap takut ke arah Dean.

"A... Aku mohon jangan sakiti a... Aku lagi "ucap Nadine sembari menatap takut kepada Dean yang kini mendekat kearahnya.

Dean menggeleng ketika melihat respon yang diberikan Nadine, "Tidak sayang, aku tidak akan menyakitimu, ku mohon jangan takut padaku "

Nadine menggeleng, masih terbayang memori ketika Dean memegang pisau dan akan melukai perutnya, "Ti... Tidak hiks hiks "

Dean pun semakin mendekat kearah Nadine lalu dalam sekejap menarik tubuh Nadine kedalam pelukannya, "Tidak sayang aku tidak akan menyakitimu, jangan takut, ssst "

"Hey hey dengarkan aku, "ucap Dean sembari menangkup pipi Nadine dan menghapus air matanya.

"Hey maafkan aku atas kejadian tadi, aku menyesal sayang, aku berjanji, aku akan menjaga mereka, menjagamu, kita akan pergi jauh dari sini, kita akan hidup bahagia dan membesarkan anak kembar kita "ucap Dean dan hal itu bukannya membuat Nadine berhenti menangis, ia malah semakin menitikan air matanya.

Dean pun menghela nafas, "Beristirahatlah terlebih dahulu, aku keluar sebentar "

Dean memilih untuk pergi karena dia tak sanggup melihat kedua mata Nadine yang seakan menyiratkan penolakan terhadapnya, Dean tahu kalau dari awal disini memang salahnya, jika saja dulu dia lebih berani mengungkapkan perasaannya pada Nadine, tapi dia tidak berani karena Dean sangat tahu kalau Nadine tidak menyukai seorang Bad boy sedangkan Dean sudah dicap sebagai The King of Bad Boy, dan saat itu Dean pun mendapatkan sebuah ide, dengan memperalat James agar dia bisa mendapatkan Nadine, hampir semua orang bahkan tidak pernah tahu kalau seorang Dean Alexander Blyth sangat mencintai Nadine, oh bukan mencintai sepertinya hal itu sudah menjadi obsesi baginya, dan ketika dia sudah mendapatkan Nadine dia tidak akan pernah melepaskan Nadine.

Ponsel Dean berdering, ia pun menjawab panggilan tersebut dan ketika mendenngar sebuah informasi dari orang yang sedang menelponnya, Dean pun tersenyum menyeringai.

"I will move one step more than you James, do you think I do not know if you are planning something against me "




.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc


Terima kasih buat kalian yang masih setia baca, vote serta comment ceritaku.

Good night all





Maaf kalau ada typo.

Madness in Marriage ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang