madness in marriage - 4

13.1K 579 4
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu oleh Nadine pun akhirnya tiba, bahkan tadi malam saja dia sangat susah untuk tidur hanya karena memikirkan hari pernikahannya.

Walaupun Nadine masih sedih karena sampai hari ini dia belum kunjung bertemu dengan calon suaminya.

Tok tok tok

Pintu pun terbuka, dan Nadine pun menoleh untuk melihat siapa yabg masuk, ah ternyata Papanya.

"Kau sudah siapa sayang? "

"Mmm sebenarnya aku sedikit gugup Pa "ucap Nadine lalu memeluk Papanya erat.

"Seperti baru kemarin aku menangis dipelukan Papa saat aku baru masuk tk "ucap Nadine pelan.

Papa harap kau bahkan tak menangis di hari pernikahan mu Nad. Batin Papanya Nadine.

"Iya bahkan rasanya baru kemarin kau menangis dipelukan Papa "

"Oh aku akan sangat merindukanmu Pa "

Papa Nadine pun melepaskan pelukan antara mereka lalu tersenyum ke arah Nadine dan mengulurkan tangannya kepada putrinya itu "Ayo sayang pernikahannya akan segera dimulai "

Nadine pun tersenyum lalu mulai menerima uluran tangan Papanya.

Mereka pun berjalan ke luar kamar tempat Nadine berias.

***

Nadine sungguh sangat gugup sekali, apalagi saat pintu gereja yang sebentar lagi akan terbuka.

"Tenang lah sayang, kau tak usah gugup begitu, kau hanya perlu tersenyum maka kegugupan mu itu akan hilang "ucap Papa Nadine sambil mengelus puncak kepala putri yang sebentar lagi akan menjadi istri seorang laki-laki.

Ketika pintu gereja terbuka, Papa Nadine dapat merasakan tangan Nadine yang mencengkram keras lengan Papanya tanda dia masih merasa sangat gugup.

Saat memasuki ruang gereja yang sekarang ini sudah terlihat cukup cantik dengan bunga mawar putih dan beberapa jenis bunga lainnya yang menghiasi, Nadine melihat semua orang tengah menatapnya sambil tersenyum.


Dan ketika melihat sosok laki-laki di depan altar yang kini tengah membelakanginya membuat jantung Nadine berdetak sangat kencang, namun Nadine seperti mengenal sosok laki-laki itu dan ketika laki-laki itu berbalik langkah Nadine pun terhenti yang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ketika melihat sosok laki-laki di depan altar yang kini tengah membelakanginya membuat jantung Nadine berdetak sangat kencang, namun Nadine seperti mengenal sosok laki-laki itu dan ketika laki-laki itu berbalik langkah Nadine pun terhenti yang membuat langkah Papa nya juga berhenti.

"Ada apa Nadine? Kenapa berhenti? "

Nadine memandang nanar sosok yang kini sedang menatapnya, rasa benci yang dulu terkurung jauh didalam hatinya pun kini telah muncul kepermukaan.

Nadine pun dengan perlahan melepaskan rangkulan tangannya pada lengan Papanya.

Semua orang yang mengetahui kisah tentang mereka pun mendadak terkejut ketika Nadine berjalan dengan pelan ke arah altar, tidak ada senyuman, tidak ada raut bahagia.

Ketika sampai didepan altar Nadine pun berbicara kepada James dengan sangat pelan.

"Kau pikir setelah merencanakan pernikahan ini aku akan menerimamu sebagai suamiku, kau tau tuan James Reid yang terhormat aku bahkan tak sudi lagi menikah denganmu, dan aku sangat beruntung ketika mengetahui ini sebelum pernikahan ini terjadi dan aku akan sangat bahagia membatalkan pernikahan ini, permisi "ucap Nadine lalu berlari meninggalkan altar dan semua orang yang tengah terkejut.

Aku tau bahkan dengan hanya menikahimu saja tak cukup membuat rasa bersalahku terhapus begitu saja, apa kau tak memberiku waktu untuk menebus kesalahanku Nadine. Batin James.

James pun meminta maaf kepada seluruh tamu undangan dan keluarga atas kejadian ini.

Setelah itu James pun pergi meninggalkan gereja itu.

***

"Apa Papa lupa kalau laki-laki itu adalah laki-laki yang telah menghancurkan hidupku, kenapa Papa ingin aku menikah dengannya hiks.... hiks.... "ucap Nadine yang tengah duduk ditaman kota.

Nadine seperti tak sadar kalau dia sudah menjadi pusat perhatian orang-orang, dengan gaun pengantin yang nampak kotor di bawahnya dengan rambut yang sedikit acak acakan wajah yang penuh air mata dan make up yang sudah luntur kemana mana membuat dirinya nampak seperti gembel yang ditinggal nikah.

Tiba-tiba seorang anak perempuan menghampiri Nadine dengan sebuah bunga kecil ditangannya.

"Kakak kenapa?, kok nangis? "ucap anak perempuan itu sambil memegang tangan Nadine.

"Hah, kakak nggak kenapa-kenapa "

"Kakak jangan bohong, kalau nggak kenapa-kenapa kok kakak nangis "

Anak kecil itu pun tersenyum sembari memberikan bunga yang ada ditangannya, "Ini buat kakak, jadi kakak jangan sedih lagi, yaudah aku pergi dulu kak, bye "

"Bye "

Nadine pun menyeka air matanya pelan, lalu menatap bunga di tangannya.

Ya aku tidak boleh bersedih, untuk apa aku menangisi laki-laki seperti dia, air mataku bahkan terlalu berharga hanya untuk menangisi laki-laki sepertinya. Batin Nadine.





Tbc



Oh ya makasih ya udah mau baca ceritaku ini.

Oh iya kalian udah liat video klipnya james yang baru nggak? Yang lagu terbarunya james yg 16B itu loh, keren banget lagunya

Madness in Marriage ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang