Madness in Marriage ✅

madness in marriage - 11

Sudah 2 minggu berlalu sejak malam dimana Nadine memutuskan untuk tidak satu kamar dengan James.

Kini mereka telah berada di rumah pemberian orang tua James, katanya sebagai kado atas pernikahan mereka dan sebagai tanda maaf karena mereka tidak bisa menghadiri karena ada sesuatu yang mendesak.

" Akhirnya selesai juga " ucap Nadine sembari berkacak pinggang menatap kamarnya yang baru saja ia bersihkan, ya dia tetap memutuskan untuk tidak sekamar dengan James.

" Nadine? Kau sudah selesai? "ucap James sambil mengetuk pintu kamar Nadine.

" Ya aku sudah membereskannya "

" Turunlah aku sudah memasak untuk makan malam "

" Ya aku akan turun sebentar lagi "

Ya tak ada berubah sejak malam itu, hanya saja kini Nadine mencoba terbiasa menganggap kehadiran James dalam hidupnya, tapi hanya sedikit dan itu bukan berarti mengurangi kebencian dirinya terhadap James.

Ketika kaki Nadine sampai di dapur, dia melihat James yang masih berkutat dengan peralatan dapur, bahkan laki-laki itu seperti chef handal saja.

" Kau memasak apa? "

" Hanya ada Nasi, telur dan sedikit sosis jadi kupikir akan ku buat nasi goreng, kau tak keberatan kan? "ucap James yang masih asik memotong ini itu.

" Ya tak apa, kalau begitu aku akan pergi belanja besok "

" Mau aku temani? "

" Tak apa aku bisa sendiri "

Tak lama kemudian satu porsi nasi goreng pun tersaji dihadapan Nadine, mereka sama sama makan dalam keadaan yang tenang, hanya bunyi sendok dan piring yang berdenting.

" Aku sudah selesai "ucap Nadine sembari mengangkat piringnya dan meletakannya di washtafel lalu mencucinya, ya mereka sudah berbagi tugas mereka, jika James yang memasak maka Nadine yang harus mencuci piring, dan bisa juga sebaliknya.

Setelah memastika seluruh peralatan makan mereka bersih Nadine pun segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

***

James kini sudah rapi dengan pakaian kantornya, ketika melewati ruang tamu, James melihat Nadine yang sekarang sudah rapi dengan balutan pakaian kerja.

" Bukankah sudah ku katakan bahwa disini cukup aku saja yang bekerja "

Nadine pun menatap James lalu berkacak pinggang, " Bukankah kita sudah membicarakan ini James, kau tak bisa melarangku untuk bekerja karena aku harus mengurus kantor milik papaku "

Nadine pun segera pergi dengan taksi yang tadi telah dia pesan meninggalkan James yang kini menghela nafas dengan kasar.

***

" Kau sudah temukan sekertaris baru Lyn? "ucap Nadine sembari asik memeriksa ini itu dikantor nya.

" Ya aku sudah menemukannya hari ini dia sudah bisa bekerja "ucap Kathlyn.

" Baiklah nanti suruh dia keruanganku "

" Iya "

Tak lama setelah kepergian Kathlyn, seseorang mengetuk pintu dan Nadine pun mempersilahkannya masuk.

" Miss, ini dia sekertaris barumu "

Nadine pun mengangkat pandangannya kearah depan dan tampak lah seorang laki-laki dengan pakaian kerjanya berdiri disamping Kathlyn sembari tersenyum padanya, Nadine yang mengenali lelaki dihadapannya ini pun tersenyum, " Kau Zaden kan "