madness in marriage - 28

8.9K 370 11
                                    


James sempat kesal pada orang-orang yang sepertinya hanya bisa menonton, bahkan salah satu dari mereka tak ada yang bergerak untuk menghubungi ambulan, dan karena itu pula James mengangkat Nadine lalu berlari menuju tempat dimana mobilnya berada.

James membawa mobilnya seperti orang kesetanan, bahkan dia hampir saja menabrak beberapa pengendara lainnya, dan James bahkan yakin bahwa mungkin beberapa pengendara pasti mengumpat padanya.

Setelah sampai di rumah sakit, James langsung berlari sambil menggendong Nadine.

Dan saat Nadine masuk kedalam ruang operasi, James tidak diperkenankan untuk memasuki ruangan.

James memukul kepalan tangannya didinding, dia menyesal, dia bahkan menyalahkan dirinya yang tidak ada waktu untuk Nadine beberapa hari ini, banyak kata perandaian didalam kepalanya.

James meluruh sambil merapalkan doa, dia tahu dia bukanlah seorang manusia yang senantiasa berdoa, bahkan untuk melakukan doa dan ibadah saja bahkan bisa dihitung dengan jari kapan James melakukannya, tapi untuk kali ini James sangat memohon pada tuhan agar menyelamatkan nyawa istri dan anak-anaknya.

Saat beberapa suster rumah sakit ini berlarian menuju ruang operasi dengan wajah yang panik, James tahu pasti ada sesuatu yang salah dalam operasi yang sedang Nadine jalani.

"Permisi apakah aku boleh masuk, aku ingin mengetahui keadaan istriku "

Suster yang akan menutup ruang operasi pun menggeleng, "Maafkan kami tuan, tapi ini untuk kebai---"

"Kau ingin bilang untuk kebaikan istriku, ada apa ini! , apa kau lihat aku tahu ada sesuatu yang salah didalam sana, kumohon biarkan aku masuk, aku ingin memastikan istri dan anakku baik baik saja kumohon "

"Tuan James.. "

James menoleh kearah dokter yang menangani Nadine, dan dokter itu pun menggeleng, "Maafkan kami tuan kami sudah berusaha yang terbaik semampu kami, tapi--"

Sebelum dokter itu menyelesaikan perkataannya, James bahkan seperti kehilangan nyawanya saat ini, Nadine nya, Nadine istrinya, kesayangannya, cintanya, hidupnya, telah pergi, dan semua pemikiran itu bagaikan bom yang akan meledakan kepala James dan sebelum otaknya memikirkan hal buruk lainnya, kegelapan pun menyambutnya.



***


"Kau sudah sadar James? "

James mengerjapkan matanya berkali-kali dan saat pandangan yang awalnya buram itu menjadi jelas, James pun dapat melihat ibunya berdiri disampingnya.

"Hey apa kau baik-baik saja?"

James langsung teringat akan satu hal, "Nadine? "lirihnya.

"Ibu?, Nadineku, Nadineku pergi "

"Apa yang kau katakan? "

"Nadine, di.. Dia dia pergi meninggalkan ku bu dia dia "

Perkataan James terhenti ketika sebuah pukulan mendarat di kening James, "Sadarlah James, Nadine tidak meninggalkanmu, dia masih disini dan berhentilah bermimpi yang aneh aneh "

James sontak bingung mendengar perkataan ibunya itu, "Tapi bu, Nadine tadi.. Dia.. Kata dokter dia.. Dia--- "

"Itulah dirimu, belum selesai mendengar perkataan dokter, kau bahkan sudah pingsan, kau itu terlalu lemah pantas saja kau tak becus menjaga menantuku "

"Jadi, Nadine? Dia? "

"Dia masih belum sadar, tapi operasi itu berjalan dengan sedikit masalah, Nadine mengalami pendarahan hebat dan butuh waktu cukup lama untuk menghentikannya dan dia--"

Madness in Marriage ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang