Hari ini Nadine sungguh merasa tersiksa, karena apa saja yang dia makan tak lama setelah itu dia pasti akan memuntahkan makanan itu, James bahkan dibuat bingung melihat tingkah Nadine yang bolak balik kamar mandi sedari tadi, namun laki-laki itu tak berani bertanya karena takut Nadine akan kesal dengannya.Kini Nadine nampak tenang, lalu ia pun mencoba meminum air putih dan benar saja tak lama setelah itu ia kembali berlari ke kamar mandi, karena khawatir James pun akhirnya menyusul Nadine, namun saat ia akan sampai James melihat tubuh Nadine limbung sontak saja James langsung menahan tubuh Nadine yang akan terjatuh, nampak wajah pucat Nadine membuat James panik.
James pun langsung membawa Nadine kekamar lalu menelphone dokter Frans.
Tak lama setelah itu donter Frans pun datang memeriksa Nadine.
"Bagaimana keadaannya paman, sedari tadi dia bolak balik kamar mandi memuntahkan apa saja yang ia makan atau minum " ucap James.
Frans hanya tersenyum mendengar perkataan James, karena sepertinya keponakannya ini belum mengetahui sesuatu.
"Ayolah paman, aku tak butuh senyumanmu, aku hanya membutuhkan kabar istriku "bentak James karena Frans sedari tadi hanya tersenyum.
Frans pun menepuk bahu James lalu memeluknya, "Selamat untukmu keponakanku, sebentar lagi akan ada yang memanggilmu ayah!"
James nampak bingung dengan ucapan Frans namun sedetik kemudian dia pun menyadarinya, James pun tak bisa menyembunyikan raut bahagianya, James pun memandang perut Nadine, disana ada bayinya, bayi kecilnya, oh tak ada yang lebih membahagiakan saat mengetahui hal ini.
"Sebenarnya aku sudah mengetahui ini dari seminggu yang lalu ketika aku bertemu istrimu di mall "
"Apa maksudmu? "
"Saat di mall aku melihat Nadine membeli susu untuk ibu hamil, dan karena itu aku sudah menduga kalau Nadine hamil! "
James kini terdiam, jika Nadine mengetahui bahwa dia hamil, mengapa dia tidak mengatakannya pada James?, apakah Nadine tidak ingin mengakui kalau James adalah ayah dari bayi itu?, apakah Nadine juga membenci bayi itu jadi ia tidak memberitahu James karena dia tak menganggap bayi itu sama seperti Nadine yang selama ini tak menganggap James penting dihidupnya. Kini dikepala James terdapat banyak pertanyaan yang membuat kepalanya terasa penuh.
Setelah mengantar Frans pulang, kini James duduk disamping Nadine yang masih terlelap, dan ketika suara lenguhan keluar, James pun sontak melihat Nadine yang kini tengah membuka matanya.
"Kenapa pusing sekali? "lirih Nadine sembari memijat pelan kepalanya.
"Kau hamil "ucap James dengan raut dan nada suara yang datar, Nadine yang mendengar itu mun langsung menolehkan kearah James.
"Apa yang kau--"
James pun menatap tajam kearah Nadine, "Kenapa kau menyembunyikannya? "
"Menyembunyikan apa, aku tak menyembunyikan apapun "
"Kau fikir aku tak tau Nad, mengapa kau menyembunyikan kehamilanmu dariku?, kenapa?, apa kau berencana untuk menghilangkannya Nad?, aku tak masalah jika kau membenciku, tapi tak adakah rasa keibuanmu sehingga kau tega ingin melenyapkan---"
Plak
Dada Nadine naik turun karena nafasnya yang tak teratur akibat menahan amarah, "Kau fikir aku akan melenyapkan anakku sendiri James? Walaupun aku membencimu, aku tak pernah berfikir sedikit pun untuk melenyapkannya "
"Lalu kenapa kau tidak memberitahuku? "
"Karna aku hanya mencari waktu yang tepat! "
"Untuk apa Nadine, bahkan kau bisa langsung memberitahuku "
KAMU SEDANG MEMBACA
Madness in Marriage ✅
FanfictionNadine sempat mengira bahwa James yang akan dijodohkan dengannya adalah James si duda beranak satu. Bahkan Nadine selalu mencoba agar perjodohannya dibatalkan. Tetapi tanpa Nadine tahu sebenarnya James yang akan dijodohkan dengannya bukanlah James...