"Kau benar-benar sudah bebas dari penyelidikan, El?" Tamara menyempatkan diri mampir ke rumah Elysia ketika selesai menonton dengan Aila.
Elysia mengangguk. "Iya. Mereka percaya pada penuturanku."
"Kau tidak apa-apa? Pasti digosipin jelek karena kejadian ini dan pengakuanmu itu." Tamara memakan biskuit cokelat yang disiapkan Elysia dengan lahap.
"Aku sudah kebal tuh," jawabnya cuek. "Lagipula Kakak ke sini bukan ingin basa-basi tidak penting denganku 'kan?"
Tangan Elysia meraih sebuah paket dari kolong sofa. "Kakak juga dapat ini?"
Tamara mengangguk. "Darimana mereka tahu ya? Padahal penyamaran kita sempurna sekali."
"Aku juga tidak yakin." Elysia mengangkat pistol itu dan mencoba menbidiknya ke arah Tamara. "Aku keren tidak, Kak?"
Tamara tertawa. Tangannya bergerak menurunkan bidikan Elysia. "Kau seram sekali."
"Jadi? Apa kita menerima tawarannya?" Elysia meletakan pistolnya dan menatap Tamara lurus.
"Kenapa tidak?" Tamara mengeluarkan sebuah buku tebal yang ia beli di toko buku bekas sepulang tadi.
"Belajar bahasa isyarat? Ah karena Artur ya." Elysia dengan semangat membuka lembaran buku yang agak menguning itu.
Tamara mengangguk dan menghabiskan waktu sepanjang sore bersama Elysia.
------
Jam dinding berputar cepat. Tamara merenggangkan diri setelah berjam-jam penuh menghabiskan waktu untuk belajar bahasa isyarat demi kepentingan pekerjaannya.
"Sudah lelah ya, Kak?"
Tamara tertawa melihat Elysia yang menggerakan tangannya dengan percaya diri.
Tamara mengangguk. "Iya. Kita jalan yuk, Artur."
"Aku ganti baju dulu ya." Elysia bangkit berdiri. "Tunggu."
"Cepat sekali dia belajar." Tamara merapikan rambutnya dan bergumam pelan.
Plop! Dirinya kembali berubah menjadi sosok angel. Kali ini, ia mengambil ponselnya dan mengetik kata sandi pada nomor di kartu nama misterius itu.
Hai X, main yuk!
Elysia keluar dari kamar dengan sosok Artur tanpa penutup wajah dan tampan sekali dengan polesan sedikit make-up.
"Sejak kapan kau bisa make-up begini?" Angel terpana melihat perubahan partnernya itu.
"Aku memang bisa kok. Hanya tinggal belajar sedikit untuk membuat wajahku seperti laki-laki." Artur mengamb posisi disebelah Angel dengan mesra.
Angel tertawa. "Takdir tidak salah mempertemukan kita ya?"
Balasan X datang berikutnya.
Ayo main teka-teki!
Disatu kota ada banyak warga, salah satu warga dipercaya untuk membantu warga lain. Siapakah dia?
Angel dan Artur saling pandang. "Siapa?" tanya mereka tanpa suara.
"Membantu warga lain? Sukarelawan?" Artur melempar pikirannya jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deathless
Mystery / ThrillerTentang seorang gadis manis yang menyukai kematian karena ia merindukan kakak kesayangannya. BEST RANK #1 Death 23/06/2018 #15 Rindu 24/06/2018