Prolog

10.2K 317 2
                                    

Seorang wanita cantik beserta kedua putri kecilnya berjalan menyusuri sebuah jalanan perkampungan yg padat penduduk. Mereka akan mencari sebuah rumah kontrakan untuk mereka tempati sementara waktu. Terlihat wajah kelelahan dari kedua putri cantiknya. Sang ibu sebenarnya tak tega melihat kedua putrinya berjalan kaki menyusuri jalanan, tapi mau bagaimana lagi karena uang yg dia miliki harus dia hemat untuk kebutuhan hidup mereka untuk beberapa waktu kedepan. Sambil membawa koper, sang ibu mengelus kepala putri sulungnya. Si sulung menengadahkan wajahnya kearah ibunya sambil tersenyum.

"Mama capek ya? Kalau capek kita istirahat dulu! " ucap si sulung sambil menggendong adik kecilnya.

"Justru mama yg mau tanya sama kakak. Kakak capek gak jalan sambil gendong adik? " sang ibu balik bertanya.

"Kakak gak capek kok ma. Lagian udah masuk perkampungan kan jadi sebentar lagi pasti ada yg bisa kita tanyain. " ucap sang putri sambil tersenyum.

"Ya Allah, maafkan mama ya nak! Mama tau kamu pasti lelah dan capek tapi kamu tetap tersenyum dan tidak menampakkan lelahmu ke mama. Mama janji sama kakak dan adik, kalau kita akan memulai hidup baru kita di tempat yg baru tanpa ada gangguan dari opa dan yg lainnya. Kita bertiga akan memulai hidup baru kita dengan penuh kebahagiaan. Mama takkan membiarkan kalian bersedih! " janji sang ibu kepada dirinya sendiri dan untuk kedua putrinya.

Setelah menempuh perjalanan yg cukup jauh, akhirnya mereka bertemu dengan seorang wanita paruh baya sedang menyiram tanaman. Sang ibu pun mengajak putrinya untuk menghampiri wanita tersebut.

"Assalamu'alaikum bu! Maaf kalau saya mengganggu." Ujar sang ibu dengan ramah.

"Wa'alaikum salam neng. Gak ganggu kok neng. " ucap sang wanita dengan ramah dan tersenyum.

"Maaf bu, saya lagi cari rumah kontrakan. Apa ibu tau kira-kira dimana ada kontarakan kosong yg bisa kami tempati?" sang ibu bertanya kembali kepada wanita tersebut.

"Jadi neng lagi cari kontrakan? Kebeneran neng, saya punya rumah yg mau di kontrakkan. Kalau neng mau, kita bisa lihat-lihat kesana. Siapa tau neng berkenan. " ucap sang wanita dengan antusias.

"Boleh bu, kalau ibu tak keberatan. Saya mau melihat kesana, karena kasian anak-anak saya udah kelelahan karena berjalan terlalu jauh. " ucap sang ibu tak kalah antusias.

Setelah itu mereka semua berjalan menuju ke rumah kontrakan sang wanita. Rumah sederhana dengan lingkungan yg bisa dibilang menyejukkan hati. Dan akhirnya si ibu beserta kedua putrinya tinggal di rumah kontrakan wanita paruh baya tersebut.

"Kita akan memulai hidup baru disini. Dan mama pastikan, tak ada seorang pun yg akan mengusik kehidupan baru kita ditempat ini! " batin sang ibu.

Mimpi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang