15. Murkanya Eyang Widya

4.7K 252 30
                                    

Beberapa bulan setelah Lesti kembali ke Indonesia, acara lamaran secara resmi pun di selenggarakan. Fachry sangat bahagia karena hubungan dirinya dan Lesti direstui kedua orang tua mereka dan juga keluarga besar mereka. Luna beserta keluarganya pun hadir menyaksikan acara lamaran keponakan tersayangnya. Tak ketinggalan sang daddy tersayang pun hadir untuk melihat dan mengetest calon suami dari keponakan tersayangnya. Satria sangat bahagia bisa menyaksikan proses lamaran dari Lesti secara langsung dan dia bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Satria pun tak menyangka jika kakaknya dan abang iparnya sudah mulai membaik hubungannya walau hanya untuk kebahagiaan kedua keponakannya.

"Abaaaaang!!!!" Luna berjalan kearah Satria.

"Kita gak lagi di hutan loh Lun, jadi hilangkan kebiasaan tarzan kamu itu." Ujar Satria.

"Hehehehe,,, habisnya Luna seneng banget ngeliat abang datang. Kirain Luna abang gak mau balik ke Indonesia!!?" Ucap Luna masih memeluk abangnya.

"Biar gimana pun, abang pasti pulang Lun, karena anak gadis abang dilamar sama calon imamnya. Gak mungkin abang biarkan calon imamnya melenggang mulus begitu aja tanpa adanya test kilat dari abang!!!" Satri berkata sambil menaik turunkan alisnya.

Luna hanya tersenyum mendengar kata-kata dari abang tersayangnya. Dia sangat bahagia karena mereka bisa berkumpul lagi walau minus papa dan kedua abangnya, yg memilih jalan bersebrangan dengan mereka karena dibutakan oleh harta juga ambisi mereka sendiri. Luna melihat kearah sang mama yg sedang memeluk Putri. Terlihat binar bahagia dari wajah sang mama yg sudah lama tidak dia lihat selama ini. Mamanya bahagia namun tak selepas seperti sekarang. Seakan-akan beban yg selama ini tertahan di hati dan fikiran mamanya lepas semuanya.

"Hey, kok malah ngelamun!!! Itu dipanggil sama kak Erie." Luna tersadar dari lamunannya dan terkejut karena suami tercinta yg sekarang ada disampingnya.

"Loh, kok kamu??? Bang Satria dimana???" Tanya Luna bingung.

"Sayang, kamu kelamaan ngelamun sampai gak sadar kalau bang Satria pamit buat angkat telpon. Memangnya kamu ngelamunin apaan sih???" Tanya Ariel.

"Aku ngeliat mama yg bahagia banget, senyumnya gak pernah luntur dari bibirnya dan mama terlihat tanpa beban bahagianya, begitu lepas bahagianya. Udah sangat lama gak ngeliat mama seperti itu, dan pas liat hari ini, aku sampai ngelamun mikirin gimana mama dulu sebelum ketemu sama kak Erie dan duo julit!!!" Ungkap Luna.

Ariel lalu memeluk tubuh istrinya dengan penuh kelembutan. Ariel tahu seperti apa perjuangan sang istri untuk mengembalikan keceriaan sang mama. Jatuh bangunnya Luna dan rasa sakitnya Luna seperti apa, Ariel tahu semuanya. Dan dalam hati Ariel bersyukur kalau mereka berdua dipertemukan dan akhirnya bisa sama-sama melangkah kedepan menggapai impian juga cita-cita bersama. Ariel merasa sangat beruntung memiliki Luna sebagai belahan jiwanya.

"Yaudah, sekarang kita ketempat kak Erie, dari tadi dia nyariin kamu." Ajak Ariel sambil menggandeng tangan Luna.

"Kamu kemana aja sih dek, kakak cariin dari tadi!!!" Cecar Erie.

"Dari sana kak, ngobrol sama abang. Tapi abangnya ngilang katanya mau angkat telpon. Memangnya kenapa kak???" Tanya Luna.

"Kita photo keluarga. Jarang-jarang kan kita kumpul kayak gini!!!" Ajak Erie.

Akhirnya mereka berphoto bersama. Lengkap sudah keluarga yg Lesti dan Putri impikan selama belasan tahun. Kebahagiaan yg sudah lama mereka impikan, akhirnya bisa terwujud dengan perjuangan panjang dan penuh liku-liku!!! Selain keluarga inti, kini bertambah lagi keluarga mereka yaitu sang calon suami dan orang tuanya yg tak lain sahabat dari mama juga papa Lesti, ditambah kehadiran kekasih Putri yaitu Fikry yg bisa hadir diacara penting calon kakak iparnya.

Mimpi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang