16. Dimulainya Pembalasan Dendam

4.1K 245 37
                                    

Setelah Putri keluar dari Rumah sakit, Rhey dan Satria mulai menyiapkan rencana untuk membalaskan dendam mereka kepada Baskoro tua dan kedua anaknya. Lesti dan keluarga yg lain tidak mereka libatkan, karena memikirkan keselamatan mereka semua. Namun, Rhey dan Satria tak mengetahui jika Lesti pun mulai bergerak dengan rencananya sendiri untuk menyakiti Baskoro tua juga kedua putranya. Lesti dibantu sama orang-orang kepercayaannya selalu memantau dan mengawasi gerak gerik dari Baskoro tua dan kedua putranya.

"Bos, rencana kita sudah bisa dilaksanakan!!!" Ujar salah satu orang kepercayaan Lesti.

"Sementara tahan dulu!!! Kita lihat rencana apa yg mau papa dan daddy saya lakukan!!! Jika mereka gagal, baru kita bergerak tapi kalian tetap mengawasi 3 curut Baskoro jangan sampai kehilangan jejak mereka!!!" Ucap Lesti dengan nada dingin.

"Siap bos!!!" Jawab orang-orang kepercayaan Lesti.

Setelah mendengar perintah dari sang bos, orang-orang kepercayaan Lesti undur diri. Didalam ruangan Lesti memikirkan sesuatu untuk dia lakukan. Sebenarnya Lesti bosan harus diam dan menunggu rencana sang papa dan daddynya dilaksanakan, namun dia harus bersabar menunggu waktu yg tepat untuk mulai menjalankan rencananya. Disaat sedang melamun, seseorang masuk ke dalam ruangan Lesti tanpa permisi.

"Ekhm,,, ibu bos asik banget melamunnya!!!" Sapa seseorang ke Lesti.

Lesti tersadar dari lamunannya dan melihat orang yg menegurnya. Saat melihat siapa yg masuk kedalam ruangannya, senyum manis terbit dari bibirnya.

"Ceppyyyyyyyy??!!!" Lesti bangun dari duduknya lalu bergegas memeluk orang yg dia panggil Ceppy.

"Slow bu,,, sloooowww!!!! Kuping diriku gak budeg loh!!!" Ucap wanita bernama Ceppy.

Yap, yang datang menemui Lesti adalah sahabat tercintanya yg sudah lama tidak ketemu. Selfi Lilian Adji, atau biasa di panggil Ceppy. Mempunyai sebuah WO terkenal di Indonesia dan beberapa negara di Eropa dan juga Amerika. Sahabat yg sudah seperti saudara kandungnya sendiri. Selfi sangat mengetahui gimana Lesti, begitu pun sebaliknya!!! Ayah Selfi, Adrian Pratama Adji seorang duta besar dan sang bunda Winda Lilian Adji seorang dosen disebuah universitas terkenal di Jerman. Selfi memiliki seorang adik bernama Rara Lilian Adji, seorang dokter ahli syaraf yg sedang bertugas di sebuah rumah sakit besar di Australia, merupakan teman berantem sekaligus sahabat tercinta dari Putri.

"Kangeeeennn??!!! Kamu kemana aja???" Lesti mengeluarkan kemanjaannya kepada Selfi.

"Ingat umur buuu,,, udah tua juga mau manja-manjaan. Gak pantes tau gak??!!" Selfi mencibir Lesti.

"Biarin!!! Manjanya juga sama kamu bukan dengan orang yg gak kenal!!! Oh iya, kapan kamu nyampe disini???" Tanya Lesti sambil membawa Selfi ke sofa.

"Tadi malam nyampe!!! Siang ini langsung kesini buat ngapelin kamu,,, hehehe!!!" Selfi tersenyum kearah Lesti.

"So sweetnya kesayangan aku!!!!" Lesti memeluk Selfi dengan penuh sayang.

Tiba-tiba ada suara cempreng merusak suasana damai diruangan Lesti.

"Kakak??!!!! Adek bosan dirumah!!!" Terdengar suara rengekan dari arah pintu.

"Volumenya tolong dikecilin ya, karena ini bukan dihutan!!!" Lesti memperingatkan Putri.

Yang datang ternyata Putri. Mendengar ucapan sang kakak, Putri hanya bisa memberikan cengiran sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V!!! Saat melihat lawan bicara yg ada didekat Lesti, Putri lalu kegirangan.

"Kak Ceppyyyy!!!! Putri kangen sama kakak!!! Kenapa gak ngasih kabar???" Heboh Putri dengan pertanyaannya.

"Pelan-pelan dek, jangan jingkrak-jingkrak kayak gitu!!! Ingat jaitan kamu masih belum sembuh benar." Lesti memperingati Putri dengan tatapan matanya.

Mimpi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang