Waktu berjalan begitu cepat, dan tak terasa 3 bulan sudah Putri bekerja di RS terbesar di negeri ini. Walaupun waktu Putri lebih banyak tersita di RS, namun Putri selalu menyempatkan waktu off nya untuk berjalan-jalan dengan mama dan kakaknya. Seperti hari ini, Putri libur dan dari seminggu yg lalu dia meminta sang mama dan kakak tercinta untuk tidak pergi bekerja karena dia ingin jalan-jalan ke mall dengan orang yg paling dia sayangi. Dari setelah sholat subuh, Putri tidak melanjutkan tidur tapi dia sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk para penghuni rumah. Mendengar suara gaduh di dapur, Erie bergegas turun untuk melihat apa yang terjadi.Sesampainya di depan pintu menuju dapur, Erie terkejut melihat pemandangan di depannya. Tumben sekali anak bungsunya sudah sibuk di dapur. Selain Erie, bik Rosmah pun dibuat terkejut melihat nona terkecil dirumah ini sudah bergelut di dapur karena selama ini Putri tak pernah mau jika di suruh membantu masak oleh sang mama. Bik Rosmah tau jika sang nona terkecil tidak pandai masak makanya dia tak pernah mau membantu dirinya atau sang nyonya jika mereka masak.
Namun pagi ini sangat berbeda. Erie dan bik Rosmah saling pandang dan takjub melihat yg terjadi di depan mata mereka. Dengan cekatan, Putri memasak dan tak menyadari jika ada yg memperhatikannya sedang memasak. Erie melihat apa yg tersaji di depan matanya dan dia tak percaya jika si bungsu telah selesai membuat beberapa masakan. Masakan kesukaan dirinya dan putri sulungnya sudah tertata rapi di atas meja. Karena serius melihat apa yg di lakukan Putri, Erie dan bik Rosmah tak menyadari jika Lesti sudah ada di tengah-tengah mereka melihat apa yg sedang di lakukan sang adik. Lesti pun terkejut melihat sang adik dengan sangat lihai memasak hidangan yg sangat menggugah selera.
"Ma, kakak mimpi apa semalam? Kenapa pagi ini mbul udah sibuk di dapur?" Tanya Lesti kepada sang mama.
"Mama juga gak tau kak, si adek mimpi apaan semalam. Jangan-jangan adek kesambet?" Jawab Erie.
"Mbul gak mimpi atau kesambet mama!!! Mbul memang udah niat mau nyiapin sarapan untuk kita semua." Putri berkata dengan nada merajuk.
"Dek, kamu gak kenapa-kenapa kan???" Tanya Lesti khawatir.
"Kak, adek itu cuma masak bukan ngerusakin dapur! Kenapa mama, bik Rosmah sama kakak takjub gitu sih lihat adek masak? Kalian gak percaya kalau adek itu jago masak?" Tanya Putri pada mereka bertiga.
Ketiga orang di hadapan Putri pun menggeleng. Mereka gak yakin kalau si bungsu pinter masak. Karena selama ini mereka tidak pernah melihat si bungsu memasak jika ada di rumah.
"Kakak gak percayalah kalau kamu bisa masak mbul, karena selama ini kamu kan paling anti kalau di suruh masak. Jadi ya aneh aja lihat kamu udah di dapur sepagi ini terus nyiapin makanan kesukaan kami. Kamu tu kayak bukan mbul nya kakak dech! Atau kamu makhluk jadi-jadian ya yg pinjem tubuh mbul?" Lesti bergidik ngeri membayangkan jika sang adik bukanlah adik yang selama ini dia kenal melainkan makhluk lain yg meminjam tubuh adiknya.
"Ini mbul nya kakak!!! Mbul tuh bisa masak sebenarnya tapi kalau pulang kesini memang sengaja gak mau masak karena kangen sama masakan mama, bik Rosmah sama kakak! Kapan lagi kalau mau makan udah ada yg nyiapin kalau bukan pas pulang kesini. Jarang-jarang kan mbul pulang, jadi pas pulang mbul pengen bener-bener di manja, hehehehe." Putri menjelaskan sambil memberikan cengiran manisnya.
"Jadi selama ini adek pinter masak?" Tanya Erie penasaran.
Putri hanya menganggukkan kepalanya sambil memberikan senyuman kepada sang mama. Tak lupa dia memberikan puppy eyes yg bikin orang meleleh dan hilang sudah kemarahan dihati orang-orang yg menatapnya. Hal itu pun berlaku untuk Erie dan Lesti. Mereka akan luluh jika Putri sudah memberikan puppy eyes disaat mereka sedang marah ke Putri. Putri terlihat begitu menggemaskan disaat memberikan tatapan seperti itu. Seperti kali ini, Putri berhasil meluluhkan hati sang mama dan kakak tercintanya. Mereka hanya bisa tersenyum melihat tingkah si bungsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Terindah
RandomHidupku dan cintaku hanya untuk mereka berdua, mama dan adikku. Aku tak ingin mama menangis dan bersedih. Akan ku buat mama tersenyum dan selalu merasakan kebahagiaan. Aku juga akan membuat adikku menjadi seorang dokter, seperti cita citanya selama...