20. Ketakutan Putri

4.3K 245 38
                                    

Keesokan harinya dikediaman Selfi dan Rara terjadi obrolan yg serius diantara kedua kakak beradik itu. Rara masih gencar bertanya apa yg sebenarnya terjadi sama kehidupan sang kakak disaat dia tak berada disamping kakak tercinta. Perlakuan seperti apakah yg dia terima dari kedua orang tua mereka, dan kenapa sampai kedua orang tua mereka bersikap seperti itu kepada kakaknya. Rara tak akan berhenti sampai Selfi mau membuka suara tentang kebenarannya.

"Jawablah kak, jangan diem aja!!! Rara ini adek kandung kakak loh kecuali kalau kakak anggap Rara ini orang asing dihidup kakak!!!" Ujar Rara.

"Gak ada apapun yg terjadi sama kakak dek,,, ayah dan bunda kan selalu memperlakukan kakak sama seperti kamu walau terkadang mereka sangat tegas sama kakak. Kan kamu liat sendiri gimana perlakuan mereka ke kakak,,, gak ada yg salah kan???" Selfi masih berkeras bahwa semua baik-baik saja.

"Iya kalau ada Rara mereka kayak gitu,,, kalau gak ada Rara kan Rara gak tau gimana perlakuan mereka ke kakak. Lagian apa sih kakak sembunyikan???" Rara masih gencar bertanya kepada Selfi.

"Gak ada yg kakak sembunyikan!!! Udahlah Ra,,, mending sekarang kamu sarapan dan berhenti bertanya tentang hal yg gak penting itu!!!" Selfi meninggikan suaranya.

Rara menatap Selfi dengan tatapan yg sulit diartikan. Senyuman yg dia berikan pun tidak seperti biasanya.

"Terus aja berbohong dengan Rara. Kakak pikir Rara ini anak balita apa??? Silahkan tutupi apapun yg mau kakak tutupi selama ini. Ingat ya kak, kalau sampai Rara tau kenyataannya seperti apa,,, kakak jangan pernah cegah Rara untuk melakukan hal yg harus Rara lakukan. Cam kan itu kak!!!" Ujar Rara tegas sambil berdiri dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan Selfi sendiri.

Selfi tak pernah melihat kemarahan Rara seperti itu. Baru kali ini Rara mengeluarkan kata-kata ancaman kepada dirinya dan pergi tanpa pamit dan menyalami dirinya. Selfi terduduk dikursi dan tak terasa air matanya keluar membasahi pipi. Pelayan didapur yg mendengar dan melihat kejadian tersebut ikut merasakan kesedihan yg Selfi rasakan. Untuk pertama kali mereka melihat nona kecil mereka marah kepada sang kakak. Pelayan yg berada dirumah Selfi merupakan pelayan dikeluarga Selfi yg tau seperti apa kejadian yg menimpa nona sulung mereka. Salah seorang pelayan bisa dibilang kepala pelayan disitu mendekati Selfi lalu memeluk Selfi yg sudah dianggapnya anak. Bik Dinah namanya, mengelus punggung Selfi dengan penuh kasih sayang.

"Seharusnya non Selfi kasih tau yg sebenarnya sama non Rara. Lihatkan non, kemarahan yg gak pernah kita lihat akhirnya keluar dengan sendirinya!!! Non Rara bukan anak kecil lagi yg akan percaya kalau non baik-baik aja. Banyak hal yg akan non Rara lakukan untuk mencari tahu apa yg terjadi sama non Selfi saat dia tidak ada. Jangan sampai non Rara kecewa karena mengetahui hal ini dari orang lain. Non fikirkan kata-kata bibik ya." Ucap bik Dinah sambil menghapus air mata di wajah Selfi.

Sementara Rara langsung menuju kerumah Lesti dan Putri. Rara tahu apa yg dia lakukan dan ucapkan tadi pasti membuat sang kakak menangis dan sedih. Rara merasa bersalah untuk apa yg telah dia perbuat kepada kakaknya, namun dia juga merasa gak terima karena sang kakak lebih memilih mengunci mulutnya daripada memberitahu apa yg sebenarnya terjadi. Ada rasa kecewa sama sikap kakaknya karena Rara harus tau fakta sebenarnya dari keluarga Putri.

"Assalamu'alaikum pak satpam!!!" Rara mengucapkan salam kepada satpam dirumah Putri.

"Wa'alaikum salam,,, eh non Rara. Tumben non sendirian, non Selfinya gak ikut???" Tanya pak satpam sambil membuka pintu gerbang.

"Kak Selfi lagi sibuk pak, pagi-pagi udah ke butik!!! Makasih ya pak udah dibukain pintu pagarnya,,, oh iya semuanya ada didalam gak pak???" Tanya Rara setelah memarkirkan mobilnya.

"Nyonya Erie dan non Lesti ada didalam non,,, kalau tuan lagi keluar kota ada kerjaan dan non Putri belum pulang dari rumah sakit. Non Rara memangnya gak ketemu sama non Putri di rumah sakit???" Pak satpam bertanya kepada Rara.

Mimpi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang