26. Nenek Gayung

3.6K 193 35
                                    

Setelah pengkhianatan yg dilakukan Fikry kepada Putri sampai membuat seorang Vaniya Putri Herlangga menangis didepan umum, akhirnya membangkitkan kembali jiwa monster yg sempat tertidur sejenak didalam jiwa Rara. Begitu banyak rencana yg saat ini sedang Rara fikirkan dan susun untuk membalas tangisan yg keluar dari mata Putri. Rara sudah pernah memberi kesempatan kepada wanita ular itu untuk bernafas, namun setelah bertahun-tahun lamanya wanita tersebut kembali berulah. Senyum misterius dan mengerikan tersungging dari bibir Rara dengan sorot mata yg tak biasa terlihat dari tatapan mata Rara kini tersajikan.

"Tunggu permainan cantik dan indah dariku, Tasya!!!" Gumam Rara disela sarapannya.

Cup....

"Kamu ngapain ngomong sendiri kayak orang gila dek???" Tanya Selfi setelah mencium pipi Rara.

"Bukan ngomong sendiri, Rara lagi baca mantra buat operasi nanti siang biar gak tegang!!!" Alasan Rara.

"Massaaaaaaa??? Gak percaya kakak!!!" Ujar Selfi dengan wajah kaget yg dibuat-buat.

"Jangan percaya sama adek kak,,, percaya itu sama Allah entar jatohnya kakak syirik lagi!!!" Ceramah Rara dengan wajah tanpa dosa.

"Tumben tobat,,, biasanya ngegas kalau diledekin!!!" Ujar Selfi sambil mengoles roti dengan selai strawberry.

"Ledek aja terus Ceppyyyy,,, ledeeeekkk biar Ceppy bahagia!!!" Rajuk Rara.

"Hahahaha,,, dia ngambek!!! Seneng dech pagi-pagi bikin Mpeng ngambek!!!" Selfi tertawa melihat wajah sang adik saat merajuk.

"Ketawa aja Ceppy sampai tu mulut gak bisa ditutup!!!" Kesal Rara.

Selfi masih tertawa mendengar kekesalan dari Rara. Sementara Rara memanyunkan bibirnya karena jadi objek keusilan sang kakak.

"Ya Allah,,, ternyata begini rasanya kalau jadi objek keusilan seseorang??!!" Ratap Rara penuh dengan dramatisir.

"Mau muntah kakak denger ratapan kamu dek??!!" Selfi memasang wajah mau muntah.

"Iiihhh,,, Ceppy mah jorok??!! Lagi sarapan malah ngomongin muntah!!!" Rara mengoceh tiada henti.

Selfi hanya tertawa karena berhasil menjuliti si ratu julit. Sedangkan Rara makin memanyunkan bibirnya karena dijahili sama sang kakak yg terkenal anggun juga lembut, bukan tukang julit seperti dirinya dan Mbull. Mereka hanya tinggal berdua dan beberapa asisten rumah tangga, tukang kebun, supir dan juga satpam, sementara kedua orang tua mereka harus kembali sibuk dengan pekerjaan mereka berdua namun mereka selalu vc kedua putri cantiknya.

"Udah ah,, Rara mau pergi aja dech habisnya diledekin terus sama kak Ceppy??!!!" Rara bersiap bangun dari duduknya namun ditahan oleh Selfi.

"Uluuu uluuuu tayangnya kakak ngambek??!! Jangan ngambek dong tayang,,, jadi pengen ngaretin bibirnya yg manyun dech,,, hahahaha!!!" Selfi mencium wajah Rara disela tawanya.

"Jangan diciumin kayak gitu, Ceppyyyy??? Basah semua wajah Rara karena air liur Ceppyyyy??!!" Protes Rara masih dengan bibir yg maju beberapa centi.

"Mana ada basah,,, dasar kau Mpeng??!!! Kayak gini baru basah!!!" Selfi mencipratkan air putih kewajah Rara karena kesal atas tuduhan Rara.

"Ceppyyyyyyyyy!!!! Dasar kau Ceceeeeeeppppp,,,, rasain nih pembalasan dari Mpeng!!!" Rara mencipratkan air putih sisa Selfi.

"Enak aja Ceceeepp,,, bagus-bagus Ceppy malah diplesetin jadi Cecep??!!! Dasar kau santan Kara,,, wleeeee!!!" Selfi memeletkan lidahnya kearah Rara.

"Santan Kara??? Enak aja, nama bagus-bagus malah dipanggil santan!!! Malas ah sama Ceppy,,, dibully terus Rara??!!!" Rajuk Rara.

"Eleeehhh,,, dia yg biasa ngebully kakaknya ngambek pas dibully balik. Katanya preman tapi kena bully malah merajuk,,, preman apaan kamu??!!!" Ejek Selfi.

Mimpi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang