2. Pertemuan

4.7K 278 10
                                    

Beberapa hari setelah kepulangan Putri kerumah, Lesti harus kembali di sibukkan dengan pekerjaan yg selama beberapa hari dia tinggalkan karena ingin menghabiskan waktu dengan adik tercinta. Untungnya disaat Lesti gak masuk ke kantor, tak ada meeting atau urusan penting yg harus dia hadapi. Semua hal penting telah dia selesaikan dan sisa beberapa pekerjaan dia serahkan kepada sang sahabat yg tak lain asisten pribadinya.

Terdengar kegaduhan di kediaman Erie, karena suara teriakan dari seseorang yg membangunkan semua penghuni rumah. Pelaku utamanya tentu saja Putri, karena dia sibuk menggedor pintu kamar sang kakak.

"Kakak, banguuunn!!! Udah jam 6 nih!!! Memangnya kakak gak kerja???" Suara teriakan dan gedoran pintu terdengar begitu menghebohkan.

Bik Rosmah yg sedang di dapur dibuat tersenyum mendengar suara gaduh dari Putri. Akhirnya rumah yg selama beberapa waktu hanya diisi dengan kesunyian dan keheningan, sejak beberapa hari belakangan ini kembali riuh karena kelakuan Putri.

"Ya Allah dek, itu pintu kamar kakakmu bisa hancur karena ulah kamu!!! Kamu itu bangunin orang apa mau ngajak berantem sih???" Tanya Erie ke Putri sambil menggelengkan kepalanya.

"Eh mama!!! Udah rapi aja ma, memangnya ada meeting ya? Baru juga jam segini, si mama udah cantik aja!!!" Putri mengeluarkan jurus rayunya kepada sang mama.

"Halah, rayuan kamu recehan dek! Mama gak mempan dirayu kayak gitu. Lagian, semua orang juga tau kalau mama itu cantik! Gak mempan mama kamu rayu. Mama tetap mau ngomelin kamu, karena udah bikin rusuh pagi-pagi dari kemarin-kemarin kamu pulang. Udah berapa kali mama bilang, jangan gedor-gedor pintu kayak gitu, bisa rusak tu pintu karena ulah kamu!!!" Omel Erie ke Putri.

"Kalau rusak di ganti yg baru dong ma. Kan banyak tu dijual di toko bangunan. Mama kayak orang susah aja sih!" Dengan santai Putri menjawab omelan dari Erie.

"Memang gampang bilang tinggal ganti, kamu mau ganti pintunya kalau udah rusak?" Tanya Erie sambil menyeret Putri ke ruang makan.

"Kalau cuma beli sih Putri masih sanggup ma, tapi kalau buat masang pintunya Putri angkat tangan karena bukan basic Putri disitu." Dengan gaya cueknya Putri menjawab pertanyaan sang mama.

"Gaya kamu! Emangnya punya uang buat beli pintu baru?" Erie mencoba menggoda putri bungsunya.

"Yah, ngeremehin nih! Uang Putri itu gak kalah banyak sama uang kakak, kan Putri di Jerman juga di gaji. Percuma dong kerja di RS terkenal dan terbesar di Jerman tapi gak punya duit sendiri." Ujar Putri memberi pembelaan.

"Ya Allah nih anak sombong banget sih! Inget dek, gak boleh sombong kalau sombong temennya setan!" Ucap Erie sambil mencubit pipi si bungsu.

"Mama, ini pipi bukan squishy! Jangan dicubit kayak gitu, kan sakit." Ujar Putri dengan nada ngambek sambil mengelus pipinya.

Melihat tingkah Putri, Erie tertawa dengan sangat lepas. Mendengar tawa sang mama, Lesti langsung membuka pintu lalu keluar menuju ruang makan dan memeluk sang mama. Tanpa terasa air mata Lesti menetes dengan indahnya. Lesti terisak dalam pelukan Erie. Menyadari si sulung menangis, Erie mengeratkan pelukannya. Melihat pemandangan mengharukan di depan matanya, Putri diam-diam mengambil hpnya dan memfoto adegan yang sangat indah menurutnya.

Setelah memfoto adegan mengharukan tersebut, Putri lalu menguploadnya di akunt instagramnya dengan memberi caption "surgaku❤". Tak lama setelah di upload, banyak notifikasi masuk dari akunt instagramnya. Putri lalu bersuara untuk mengalihkan suasana haru menjadi suasana yg ceria.

Mimpi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang