Dua Minggu Kemudian...
Lesti kembali sibuk dengan berbagai macam kegiatan yg sudah menunggunya. Meeting dengan klien dari berbagai negara membahas kerjasama dan pembangunan beberapa hotel juga resort di beberapa daerah di Indonesia. Membuat waktu Lesti bertemu dengan adik dan mamanya menjadi sedikit. Karena disaat Lesti pulang dari kantor, mamanya sudah istirahat di kamar. Sedangkan Putri, masih di RS dan pulangnya saat pagi menjelang. Disaat Lesti pergi ke kantor, mamanya sudah berangkat ke butik. Putri sendiri masih tidur di kamarnya karena baru pulang saat pagi hari. Lesti merasa bersalah karena pekerjaannya telah menyita waktu kebersamaan dengan orang-orang yg dia sayang.
Disaat jam istirahat menjelang, pintu kantor Lesti terbuka tanpa permisi. Seorang gadis cantik sudah berdiri di depan pintu dengan penampilan casual memakai jas putih kebanggaannya. Gadis cantik tersebut adalah Putri yg sengaja datang ke kantor kakaknya untuk makan bersama. Putri membawa beberapa kantong berisi makanan yg dia masak dirumah sebelum berangkat ke kantor Lesti. Putri mengucapkan salam lalu menghampiri sang kakak yg masih sibuk dengan beberapa berkas yg harus di tanda tangani.
"Assalamu'alaikum kakakku tersayang. Adikmu yg cantik dan imut ini datang membawa makanan untuk kita makan bersama. Dan singkirkan dulu berkas-berkas yg sedang kakak periksa itu karena kita akan makan sekarang juga. Gak ada alasan dan penolakan!" Tegas Putri gak mau di bantah.
"Wa'alaikum salam mbulku tersayang. Kamu gak kerja dek?" Tanya Lesti sambil menutup berkas yg sedang dia tanda tangani.
"Ini mau pergi kerja, tapi mau makan siang dulu sama kakak. Kita udah 2 minggu gak ketemu, Putri kangen sama kakak." Ucap Putri sambil merentangkan kedua tangannya untuk memeluk sang kakak.
"Kakak juga kangen banget sama kamu dan mama. Maaf ya 2 minggu ini kakak sibuk, karena banyak yg harus kakak selesaikan." Lesti merasa bersalah kepada sang adik dan dia pun memeluk adiknya dengan erat.
"Putri maafkan karena Putri tau kakak memang sibuk dan banyak kerjaan. Yaudah kita makan yuk, nanti makanannya dingin. Ini Putri sengaja masak untuk kita makan siang sama-sama. Oh ya, Putri mau panggil kak Rani dulu biar makan sama kita disini." Putri berlalu keluar dari kantor Lesti.
Lesti mengeluarkan makanan yg berada di dalam kantong untuk di letakkan diatas meja. Tak lupa juga, Lesti menelpon OG di kantornya untuk mengambilkan piring serta sendok. Setelah semuanya tertata di atas meja, Lesti mengambil air putih yg terdapat di lemari tempat penyimpanan. Putri muncul bersama dengan Rani dan tak lama OG yg Lesti suruh mengambil piring dan sendok datang memberikan pesanannya kepada Lesti. Setelah memberikan piring, sang OG permisi untuk kembali ke pantry. Sebelum sang OG keluar, Putri memberikan 1 kantong makanan untuk sang OG makan siang.
Mereka makan siang dalam suasana hangat dan kekeluargaan. Sekali-sekali mereka melemparkan candaan dan gurauan membuat suasana makan jadi terasa menyenangkan. Tak terasa waktu telah berjalan 1 jam sejak mereka makan bersama.
"Udah kenyang, waktunya Putri pergi dinas! Makasih kak Ani udah luangkan waktu untuk makan sama Putri. Dan makasih juga kesayangannya Putri, kakak Lesti. Putri sayang bangeeettt sama kakak." Ucap Putri sambil mencium kedua pipi Lesti dan Rani.
"Sama-sama sayangnya kak Ani. Kapan-kapan kita makan bareng lagi ya. Hati-hati pergi kerjanya, jangan lupa berdo'a dulu. Kakak juga sayang banget sama Putri." Jawab Rani sambil mencium kening Putri.
"Jangan lupa berdo'a ya dek. Minta antar pak supir aja ya, biar kamu gak telat sampai di rumah sakit." Lesti pun mengingatkan adiknya untuk diantar supir kantor. Karena Putri ke kantornya menggunakan taksi online.
"Boleh deh kak minta antar pak supir. Soalnya nanti Putri ada rapat sama pemilik rumah sakit. Yaudah, Putri pamit ya kak. Assalamu'alaikum." Pamit Putri ke Lesti dan Rani sambil mencium tangan keduanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/147760236-288-k589182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Terindah
DiversosHidupku dan cintaku hanya untuk mereka berdua, mama dan adikku. Aku tak ingin mama menangis dan bersedih. Akan ku buat mama tersenyum dan selalu merasakan kebahagiaan. Aku juga akan membuat adikku menjadi seorang dokter, seperti cita citanya selama...