21. Bertemu Dia ( Kumpulnya Trio Rusuh )

3.3K 240 23
                                    

Kesembuhan Putri dari ketakutannya memakan waktu kurang lebih 2 bulan. Rara dan Fildan sempat frustasi karena orang yg mereka sayangi begitu tertekan dan hanya mau berdekatan dengan sang mama tercinta. Putri pun sempat dibawa ke psikiater kenalan Fildan semasa kuliah di Canada untuk menyembuhkan dirinya dari rasa takut dan trauma berlebihan akibat ancaman dari Herman Baskoro dan anaknya. Pekerjaannya sebagai dokter harus dialihkan kepada dokter muda di rumah sakit. Erie sampai harus membawa pekerjaannya kerumah karena disaat dia ke butik dan Putri terbangun dari tidurnya langsung berteriak memanggil mamanya. Lesti sampai kelimpungan karena sang adik tidak mau didekati oleh dirinya dan membuat dirinya sedih akibat penolakan sang adik. Selfi, Rara, Fikry dan Fildan selalu memberikan semangat untuk Lesti akibat penolakan sang adik.

"Kak, apakah Putri udah sembuh total???" Tanya Lesti pada Fildan.

Saat ini Fildan dan Lesti sedang makan siang disebuah cafe langganan Lesti dan Putri. Fildan sengaja menjemput Lesti dikantor sebelum makan siang karena ada yg mau dia bahas bersama Lesti.

"Alhamdulillah sejauh ini prospeknya bagus dan semakin menuju kearah seperti sebelum kejadian beberapa waktu yg lalu. Ketakutannya luar biasa dahsyat dek, dan jujur kakak hampir frustasi melihat kondisi Putri pasca kejadian tersebut." Jelas Fildan disela makan siangnya.

"Lesti juga frustasi kak karena Mbull gak mau Lesti dekati. Lesti sedih mendapat penolakan darinya kemarin tapi sekarang dia perlahan-lahan mau didekati lagi. Semoga kedepannya Mbull semakin baik lagi perkembangannya, amin." Harap Lesti.

"Atas izin Allah, Putri akan pulih dan kembali lagi seperti Putri yg kita kenal selama ini. Kesabaran kamu akan diganjar dengan sesuatu yg indah dek, yakinlah akan hal itu!!!" Fildan menggenggam jemari Lesti memberikan keyakinan dan semangat.

Lesti membalas genggaman tangan Fildan sambil tersenyum dengan sangat manis. Untuk beberapa saat mereka saling bertatapan dengan jemari mereka yg saling bertautan dan enggan melepaskan satu dan lainnya. Mereka hanyut dalam tatapan masing-masing dengan senyum yg tak hilang dari wajah keduanya.

"Eehhmm,,, yg lagi kencan!!! Mau sampai kapan tatap-tatapannya???" Suara Selfi membangunkan mereka dari keterpesonaan masing-masing.

"Eh???" Jawab Fildan dan Lesti bersamaan.

"Ciyeeee,,, ciyeeeee,,, ciyeeeee!!! Ada yg lagi mengenang masa lalu nih!!!" Goda Rara pada Fildan dan Lesti.

"Apaan sih dek!!!" Ujar Lesti salah tingkah.

"Hahahaha,,, kak Lesti salting!!!" Heboh Rara melihat tingkah Lesti.

"Cepet kak lamar,,, entar diambil orang lagi,,, hehehe!!!" Selfi ikut menggoda Fildan.

"Apaan sih dek!!! Kalian berdua aja???" Tanya Fildan mengalihkan godaan Selfi dan Rara.

"Ciyeeeeee,,, mengalihkan pembicaraan!!! Hahahaha." Rara masih gencar menggoda Fildan dan Lesti.

Lesti dan Fildan tak berkutik mendapat godaan dari Rara dan Selfi. Rara begitu bersemangat menggoda dua makhluk dihadapannya. Fildan yg mendapati tatapan menggoda dari Rara menjadi jengah dan akhirnya bersuara.

"Kamu kenapa sih Ra, ngeliatan abang sama Lesti segitunya??? Entar tu mata abang suntik pake formalin loh!!!" Kesal Fildan.

"Diiihhh,,, dikata mata Rara bakso apa??? Seneng aja liat abang sama kak Lesti barengan. Mau godain kak Ceppy sama mas Danang belum bisa karena mereka gak kepergok jalan bareng sama Rara!!!" Ucap Rara dengan polosnya.

"Ooohh,,, udah ada niat mau godain kakak???" Selfi bersuara sambil menatap tajam kearah Rara.

"Hahahaha,,, keceplosan kan. Andai ada Mbull disini pasti ada yg ngebelain Rara dari teraniaya ini!!!" Rara mendaramatisir keadaannya.

Mimpi TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang