Vomment vomment!!
^__^Sebulan gue gak berhubungan sama dia. Iya sebulan, dan sebulan juga dia mencoba untuk menemui gue. Tapi gue gak mau.
Gue malu.
"Dia dateng lagi tuh, Cong."
"Godain lagi aja deh ya Jo? Gue nanti kayak biasa langsung cabut. Yaaa??" Pinta gue ke Jokwon.
Hampir setiap hari dia ke kampus hanya untuk bertemu sama gue. Jokwon jadi orang yang bakal menghalangi dia buat gue bisa kabur.
"Lagi?"
"Plis?"
"Cerita deh sama gue. Kenapa sih lo sama dia?"
"Nanti aja ya. Tolongin gue dulu?"
Jokwon mukanya males tapi dia sambil ngangguk.
"HUHU MAKACI BENCONG SAYANG!" Teriak gue sambil memeluk Jokwon.
Jokwon beraksi, gue langsung cabut lewat parkiran belakang supaya gak ketemu sama dia.
Setelah jauh dari TKP gue udah jalan dengan santai. Karena yakin gak bakal ketemu lagi.
Tapi gue salah dia sekarang ada di depan gue. Berdiri tegak.
Seketika gue diam. Gak tau harus apa. Ketika gue memutar balik ke belakang, dia narik badan gue.
Sumpah, gue pengen lari banget. Sumpah gue gak mau liat dia lagi. Tapi dia tetep megang lengan gue.
"Bisa ngomong sebentar?"
"Gak. Ada rapat."
"Aku tunggu."
"Gak usah."
"Kita perlu ngomong."
"Gak ada yang perlu di omongin."
"Ada." Jawab dia tegas. "Sebentar aja. Tolong."
Hati gue perih banget, serius.
Akhirnya gue menyetujui untuk ngomong sama dia. Kita sekarang ada di cafe dekat kampus gue. Memang gak terlalu banyak karena sekarang udah malem. Gue ada kelas malem dan kebetulan Mas Jonghyun lagi pergi untuk Team Building.
Om Jongin memesan minuman, sedangkan gue duduk dengan gelisah di sini.
Ketika dia datang gue tambah gelisah dan panik.
"Di minum." Katanya yang gue angguki.
Gue gak bisa liat matanya. Daritadi gue menolak tatapan mata dia.
"Gak ada rapat kan sebenernya?"
"Ha.. hah...?"
"Gak ada rapat kan?" Tanyanya lagi dengan lembut.