Vomment yaw💃🏼
Gue tinggal disini lama-lama merasa terbebani. Gak se enjoy dulu. Gue lebih ke takut dan kepingin pindah aja rasanya.
Perkuliahan gue padahal baru mulai sebulan. Tapi gue kayak ya memang harus pindah. Supaya gue tenang dan atau lebih tepatnya gak berurusan dengan dia.
Ya kalian tau pasti siapa.
Karena gue lama-lama atau bahkan sudah gak suka dengan dia semenjak kejadian dia mencium gue secara paksa.
Tok! Tok!
Pintu terketuk dan gue malas untuk membuka.
Tok! Tok!
"Yaa?" Teriak gue akhirnya sambil membuka pintu.
"Ada apaan?"
"Ke indomehong yuk beli ice cream." Ajak Lucas.
Ya mungkin dia aneh kali ya. Yang biasanya gue bakal keluar entah ngapain. Ini gue seharian di kamar dari kemarin sampai sabtu sore ini.
"Males." Ucap gue sambil ingin menutup pintu kamar gue tapi di tahan sama Lucas.
"Mumpung gue lagi baik nih."
"Gak butuh kebaikan lo juga sih gue sebenernya."
Salah satu alasan gue gak keluar kamar ya karena Om Jongin. Gak mau gue ketemu sama dia.
Lucas menarik gue keluar tapi gue mencoba bertahan di tempat gue.
Se-gak mau itu gue ketemu sama dia. Tadi pagi aja dia ketok kamar gue tapi gak gue gubris.
"Jongin pergi. Gak ada di rumah. Lo belum makan dari semalem. Udah ayo keluar cepet." Kata Lucas dan akhirnya gue mau.
Perut gue juga sebenernya udah meraung minta makanan. Gue dan Lucas akhirnya ke indomehong. Dia sih jajan chiki dan banyak banget gila ambilnya?
Gue sih ambil seperlunya untuk nyemil di dalam kamar. Biar gue gak usah keluar kamar lagi.
Sesampainya di kasir gue pikir mah yang bayarin Lucas. Yang ngajakin juga dia kan. Ternyata..
"Kakak ipar, bayar tuh."
""HAH?!"
Iyalah gue kaget, semuanya jadi dua ratus lima puluh ribu WOY?!!
Yang banyak ambil makanan juga dia, yang ngajak juga dia. INI KENAPA GUE YANG SURUH BAYAR?!
SUWEEEEE
"Udah cepet!"
Karena antrian belakang kita banyak dan sepertinya tidak memungkinkan gue untuk memarahi si manusia ini. Gue langsung bayar dan mengambil makanan gue.
Asli, minta di injek aja ini orang.
Gue bete banget. Asli. Gak abang gak adek. Sama-sama bikin gondok nyet.
Hhhhh.
"KAKAK IPAR!"
Aduh ya Tuhan Lucas lo berisik banget. Sumpah. Bisa gak sih lo gak manggil gue dengan kayak gitu???
Gue cuma diami. Gak menanggapi. Malu jir??
"KAKAK IPAR TUNGGUIN GUE DONG!"
"WOY! KAKAK IPAR!"
"KAKAK IPAR!"