Apa perlu gue memberikan extra chapter untuk cerita Om Jongin biar lebih jelas?Gue nggak tau kenapa orang-orang masih nggak ngerti dengan akhir dari cerita ini. Padahal menurut gue sudah sangat jelas.
Nabila dan Om Jongin memang tidak akan bersatu. Banyak pertimbangan yang membuat Nabilanya sendiri berpikir bahwa kalau meneruskan untuk selalu bersama bukanlah hal yang benar untuk dilakukan.
Oke, beberapa dari kalian mungkin akan beranggapan "Ya seharusnya mereka berdua bisa bareng-bareng. Masa gitu aja nggak bisa?"
Dalam cerita ini kasusnya cukup rumit untuk mereka bisa bersatu.
Masalahnya, Mami Nikita ini selingkuh dengan Ayah dari Jongin.
SELINGKUH.
ORANG TUA MEREKA BERDUA SELINGKUH DENGAN SATU SAMA LAIN.
Dan itu adalah kedua orang tua mereka. Bukan Tante, Om atau Kakak mereka ya. Kasarnya, kalau yang selingkuh antar Tante dan Om mereka masih bisa aja terjadi Nabila dan Jongin bersatu.
Sadar nggak sih? Kalau memang diteruskan, pasti terdapat kecanggungan antara mereka berdua (re: Mami Nikita dan Ayah Jongin) BAHKAN, Bunda Jongin juga.
Apa Bunda Jongin akan se-legowo itu dengan seorang pelakor?
Nyatanya, se-sabar orang manapun, dia pasti ada rasa kesal dan benci terhadap orang yang mengambil kebahagiaannya. Walaupun hanya sementara, karena Ayah Jongin kembali lagi dengan Bundanya Jongin.
Terus, apa Nabila dan Jongin nggak canggung juga? Semuanya akan terasa canggung dan janggal.
Kalau aku memaksakan mereka berdua untuk tetap berjalan semuanya akan terlihat MEMAKSA.
Jadi yaudah, mending mereka selesai di chapter yang kemarin.
By the way, gue membuat cerita baru. Sama seperti Om Jongin, maksudnya dalam artian penulisannya dan santainya. Tapi ya.. titik masalahnya berbeda dan sepertinya kalian akan memaki gue ketika membaca ceritanya hehe.
So go check my new story! Makasihh!!