Sampai di camp 3 aku menaruh koperku di lantai bawah lalu pergi dengan tutor camp ke lantai atas. Oh ya tiap camp punya tutor camp sendiri. Tugasnya menjaga camp beserta membernya dan memberi pelajaran di camp.
Tutor camp 3 adalah Mr. Topik. Seorang lelaki lajang yang cukup pendek dan gemuk yang sedang menjalani masa kuliahnya. Terlihat tua dan galak tapi sebenernya muda dan baik. Cuma boros muka aja.
Aku naik ke lantai atas dan berkenalan dengan beberapa penghuninya. Pertama aku bertemu lelaki bertubuh tinggi, berkulit sawo matang, sedikit kurus, sedang duduk santai di pojokkan kasur dengan tatapan kosongnya.
Aku mendekatinya untuk memperkenalkan diri.
"Salam kenal mas, gue Dilham penghuni baru di sini."Lelaki itu mengalihkan pandangannya padaku.
"Oh iya, gue Zen penghuni lama di sini."Setelah mengobrol sebentar ternyata dia juga sama dari Bogor. Kelak Zen menjadi teman akrab dan orang paling lama yang bersamaku di sini. Sambil ngobrol aku juga berkeliling sebentar dan bertemu penghuni lainnya. Tapi aku tak berkenalan karena sepertinya mereka sedang lelah, toh nanti juga sendirinya akrab.
Selesai menjelajah lantai atas, aku turun dan memutuskan memilih kamar di bawah. Alasannya simple, suasananya lebih sepi di bawah. Aku lebih suka suasana sepi. Lebih tenang dan bebas buat ngapa-ngapain (heh jangan mikir yang enggak-enggak ya).
Saat masuk ke kamar, aku bertemu Riko. Dia datang bersama kedua orang tuanya.
"Buseh orang tuanya belum balik juga. Jangan bilang mereka daftar jadi member sini juga, khusus untuk ngawasin Riko biar ga kabur atau ilang diculik orang."
Aku menghampirinya yang sedang merapihkan barang-barangnya.
"Oy ko lu ke sini juga."Dia berhenti sebentar dari kegiatannya, lalu mencari siapa yang memanggilnya.
"Weh ham ketemu lagi. Iya gue dioper ke sini juga.""Udah kaya bola lu Ko. Yaudah gue bobok tampan dulu ya. Lelah badan dan hati ini."
"Haha.. Ok lanjut dah. Gue juga mau beberes dulu."
Dan Dilham, seorang lelaki yang tampan itu pun tertidur pulas hingga malam menjelang.
"Dah jam 5 sore, mantap hampir 6 jam gue tidur pantes aja laper."
Aku pun menuju ke kamar mandi, mengelap belek dan iler untuk mengembalikan ketampanan ku. Kembalinya aku ke kemar aku terkejut karna ada 4 orang member di sana.
Mereka menghampiriku. Terlihat penasaran dari mata mereka.
"Eh.. Member baru ya kenalin gue Rian asal Makasar.""Oh iya kenalin juga gue Dilham dari tadi di sini."
"Haha.. Anak baru suka ngelawak juga ya. Kenalin gue Rizal asal Bandung."
"Tau ni baru kenal aja udah ngelawak. Jangan-jangan ke sini bukannya belajar bahasa Inggris tapi ngelawak haha... Kenalin juga gue Irfan. Sama kaya Rizal dari Bandung juga."
"Haha.. Canda dikit biar gak kaku. Gue dari Bogor."
"Aku Safar dari NTT, salam kenal."
"Iya salam kenal. Salam kenal juga semua dari lelaki tampan nan manis ini."
"Hahaha... Dasar sialan."
Mereka tertawa bersama mendengar ucapanku itu. Lalu kami saling berkenalan lebih jauh lagi. Di sisa hari itu aku, Rizal, Irfan, Rian, dan Safar menghabiskan waktu bersama. Bercerita, saling ejek, saling kepo, saling tanya, makan bareng, hingga akhirnya kami pun tidur bareng. Tidur bareng karna kami sekamar yaa, ingat jangan mikir aneh-aneh.
Dan hari pertamaku di Pare pun berakhir. Mulai dari berkeliling di Pare, berkeliling di camp 3, bertemu banyak makhluk baru, dan akhirnya tidur di tempat yang baru.
Hm... Sejauh ini cukup bagus. Belum ada kesialan. Semoga ga ada kesialan dan kemalangan menimpaku hingga aku kembali ke Bogor. Amin.
Yaa walau itu mustahil...
KAMU SEDANG MEMBACA
Behel Woman, Beauty Smile
Romance"Aku benci bertemu dengan Persahabatan. Karena di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Itu berarti ketika aku bertemu, aku juga harus rela berpisah bahkan kehilangan Persahabatan." "Cinta selalu punya banyak cara untuk membuat manusia terlihat bod...