33. Ngantuk

15 0 0
                                    

Ngantuk. Kata yang menggambarkan hari ini. Ngantuk membuatku tak bisa konsentrasi hingga membuatku sedikit diomeli oleh Mr. Andre. Sebenarnya sepele, karna senderan di dinding. Katanya dinding bisa membuatku terlalu nyaman hingga tertidur. Memang benar sih yang dikatakannya, tapi hayolah badanku sedang pegal apa salahnya aku bersender di dinding sebentar, sebentar bukan semalam. Daripada aku bersender di pundak temanku. Bisa-bisa terlalu nyaman dan jadi terlalu baper.

Ngantuk juga membuat perasaanku kesal hari ini. Seperti kesal dengan Rajab. Kesal karna dia membuatku tertawa dan membuyarkan konsentrasi yang susah payah aku kumpulkan. Ada saja celetukan Rajab yang membuatku juga orang sekelas menertawakannya.

**********

Siang tadi di kelas...

"Kita coba latihan dikit. Temen-temen ada yang bisa bikin soal dari rumus hari ini?" Tanya Mr. Andre.

Beberapa orang mengacungkan tangannya.

"Yak coba kamu apa soalnya?"

"Saya pergi ke rumah nenek minggu depan."

"Mm.. Ok. Next?"

"Aku sedang nonton TV semalam."

"Ok. Ada lagi? Coba bikin soal yang lebih susah ya. Yang jarang ditemuin."

Mereka berpikir sebentar mencoba menemukan soal yang pas. Ada yang mencorat-coret bukunya. Ada yang melihat ke atas. Ada yang memejamkan mata sambil komat-kamit mulutnya menyebutkan soal tanpa bersuara. Seperti aku yang memejamkan mataku. Untuk tidur.

"Saya Mr. punya soal. Saya gila minggu depan."

Mr. Andre yang sedang duduk memainkan HP-nya, menaikkan sebelah alis matanya dan melirik ke arah suara itu. Yang lain juga ikut melirik. Suara itu juga sukses membuka mataku.

"Kamu gak papa Rajab? Masih kuat kan belajar grammar?"

"Ya gak papa lah Mr. Ada-ada aja saya masih ganteng gini juga."

"Saya memang nyuruh bikin soal yang lebih susah. Tapi ya mbok dipikirin juga. Yang masuk diakal Rajaaaab."

"Itu kan masih masuk akal Mr.?"

"Masuk akal dimananya. Emangnya kamu paranormal. Bisa nebak gitu kalo minggu depan kamu bakal gila."

"Tapi kan bisa aja lagi stres banyak pikiran terus jadi gila minggu depan."

"Ya itu kan belum pasti Rajaaaab. Pernah gak kamu denger orang ngomong, saya gila minggu depan. Gak pernah kan. Yang biasa diomongin tuh, saya gila kemarin. Dokter aja kalo kamu tanya gak bakal tau minggu depan kamu sakit atau gila atau enggak. Palingan dia bilang kamu akan gila. Tapi gak bilang waktu pastinya kapan. Lah kamu dengan yakinnya bilang, saya gila minggu depan. Jangan-jangan kamu udah gila sekarang? Atau kamu udah punya rencana jadi gila minggu depan Rajaaaab?"

Mr. Andre menjelaskan panjang lebar sambil sedikit tertawa. Yang lain tertawa keras. Aku mencoba bersabar.

"Sabar Dilham jangan ampe ketawa, bisa makin buyar konsen lu, makin lupa juga sama apa yang baru diajarin." Batinku mencoba bersabar.

Rajab masih tetap yakin kalau soalnya itu benar.
"Tapi Mr. menurut kitab yang pernah saya baca, karna stres berlebihan seseorang bisa jadi gila dalam seminggu."

"Ini dari tadi ngebahas soal tentang saya gila. Sampe bawa-bawa kitab segala. Lama-lama saya jadi gila beneran."

"Tapi gak salah kan soalku Mr.?"

"....."

"Ya bisa aja kan Mr. ---"

"Allahu akbar... Udah ini jadi tugas di rumah aja. Semuanya bikin 5 soal dari rumus tadi. Rajab kamu ikut saya ke dokter. Temenin saya periksa jadi gila gak saya minggu depan. Kayaknya juga kepalamu udah overload, kelebihan rumus grammar."

Behel Woman, Beauty SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang