18. Janji Keliling Dunia

32 0 0
                                    

Aku menuju ke camp ku untuk beristirahat sebentar. Sesampainya di sana, aku langsung masuk ke kamarku. Di sana ada Rijal, Rian, dan Irfan yang sedang mengobrol.

Irfan : "Eh bang baru keliatan. Gimana hari pertama lancar kan?"

Dilham : "Lancar. Baru pengenalan member aja ama pengenalan materi."

Rian : "Dah kenal berapa cewek ham? Nomornya dah pada dapet kan?"

Rijal : "Wih iya tuh bang, bisa kali dibagi."

Dilham : "Bahasa Inggris oy yang dipikirin, bukan malah cewek melulu yang dipikirin."

Irfan : "Tenang aja bang bahasa Inggris dah dipelajarin, tapi cewek kan juga penting dipelajarin."

Rijal : "Bener tuh bang makanya bagi lah nomor HP nya. Kali aja bisa belajar bareng."

Dilham : "Nama yg lain aja ga inget, apa lagi nomor HP. Mending gue ke depan dah daripada ngeladenin lu pada."

Rijal : "Oy bang mau kemana? Sini dulu belum juga kelar".

Irfan : "Tau jangan kabur lah bang. Kirim dulu nomor HP nya baru kabur."

Aku pun tertawa dan pergi menuju teras depan. Ya menghindar dari suara berisik di kamarku, sambil beristirahat sejenak di sini.

"Oy Ham, main pergi aja. Lu gak marah kan tadi?" tanya Rian yang ternyata mengikutiku ke teras ini.

"Oh lu Yan. Tenang aja mana mungkin marah cuma karna itu. Lagian gue juga tadi ketawa kan," jawabku.

"Baguslah kirain ngambek terus ga negor 1 camp. Abis keliatannya lu serius banget," ucapnya.

"Haha.. Yakali cuma karna itu jadi ga negor, dah kaya anak kecil aja. Gue serius ya karna ga mau ngebuang waktu gue di sini," ucapku menjelaskan.

"Oh kirain. Have fun sedikit lah jangan serius terus, stres lu entar," ucapnya sambil bercanda.

"Tenang ga bakal stres kok. Bukan ga bisa have fun. Gue cuma pengen lebih serius, karna gue pengen keliling dunia," balasku mantap.

"Wih pengen keliling dunia toh. Sanggup gak lu? Mudah dikatakan, susah dilakukan itu," ucapnya sambil bertanya.

"Haha.. Emang susah. Tapi gimanapun juga gue harus bisa keliling dunia. Gue udah berjanji apapun yang terjadi gue harus meraih mimpi itu," ucapku.

"Janji? Janji apa? Janji ama cewek ini mah kayaknya," tanya dia penasaran.

"Rahasia," balasku singkat.

"Ah elah. Tinggal kasih tau juga. Lu mah sialan bikin penasaran aja," ucapnya sambil bertanya lagi.

"Haha.. Kepo. Mending gue mandi dulu. Bye Yan," ucapku sambil pergi dari teras.

"Eh anjir sini kasih tau dulu. Ah sialan banget dah lu ngeselin," ucapnya sambil sedikit berteriak memanggilku.

Aku pun hanya tertawa dan menuju kamar mandi. Aku masuk ke kamar mandi, melepaskan bajuku, dan menampilkan tubuh indah ku di dalam kamar itu.

"Sial karna obrolan ama Rian tadi gue jadi keinget yang dulu lagi. Menyebalkan," batinku berkata.

Flashback...

"Gua mau pergi ke Spanyol. Gue mau ketemu tim bola favorit gue, Madrid," ucap seseorang.

"Ke Spanyol cuma buat liat tim bola. Mending pergi ke Jerman, banyak mobil keren di sana," ucap orang lainnya.

"Ngapain juga ke Jerman cuma liat mobil. Perancis lah tempat paling romantis di dunia. Nah lu mau kemana Ham?" ucap seseorang lagi sambil bertanya.

"Gue mau ke Inggris dan New Zealand. Tapi ke negara manapun ga masalah, selama ada kalian di situ," ucapku.

"So sweet.. Ini lg ngerayu ya. Kayaknya ada maunya ini," ucap mereka hampir bersamaan.

"Kalo gitu aku juga. Aku bakal ikut ke negara manapun yang ada Dilham nya di situ. Yang lain nunggu rumah, biar aku yang jalan ama Dilham haha... " ucap salah satu wanita di sana.

"Haha... Dasar ada-ada aja. Liat noh yang lain, pada melotot matanya," balasku.

Tampak mata melotot yang lain sambil menyoraki kami.

"Haha... Maaf maaf. Kalo gitu ayo kita berjanji ke negara mana pun kita pergi, kapan pun waktunya, kita berjanji harus selalu bersama. Aku berjanji," ucap wanita itu sambil menjulurkan tangan nya ke depan.

"Ok gua janji. Gua juga mau ke Spanyol bersama kalian semua," ucap seseorang sambil ikut menjulurkan tangannya.

"Gue juga janji. Ngeliat mobil di Jerman bakal lebih nikmat kalo bersama kalian," ucap orang yang lainnya sambil menjulurkan tangannya juga.

"Perancis bakal lebih romantis bersama kalian semua. Gue juga berjanji," ucap seseorang lagi sambil menjulurkan tangannya.

"Gue juga janji. Mau ke Inggris, New Zealand, Spanyol, Perancis, Jerman, atau negara manapun di dunia ini akan kita kelilingi bersama. JANJIII SEMUANYA?" ucapku sambil bertanya ke arah yang lain.

"JANJIII... Kita akan bersama mengelilingi dunia ini," ucap kami bersama sambil saling menjulurkan dan mengayunkan tangan bersama.

Kita bisa berjanji dan berusaha, tapi Tuhan yang menentukan semuanya. Dan sepertinya Tuhan menentukan hal lain untuk kami.

Beberapa tahun kemudian...

"Hey kemana kalian semua?"

"Bukankah kita semua sudah berjanji akan terus bersama. Tapi kenapa satu-persatu dari kalian pergi jauh?"

"Apa kalian suka nonton drama ga jelas yang suka pergi begitu saja lalu kalian mengikuti adegan drama itu?"

"Apa kalian lupa janji kita bersama?"

"Meninggalkanku sendirian, apa kalian temanku?"

"JAWAB DASAR SIALAN APA KALIAN TIDAK PUNYA MULUT UNTUK MENJAWAB? APA LIDAH DAN OTAK BODOH KALIAN SUDAH KALIAN BUANG HINGGA TIDAK BISA MENJAWAB..."

"Hikss..."

"Hikss..."

"Hikss... "

"Hikss..."

"Aku rindu bersama kalian semua lagi," ucap seorang lelaki berteriak dan menangis di depan yang lainnya.

Flashback berakhir....

Tok.. Tok.. Tok..
Terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras.

"Oy oy siapa di dalam kamar mandi. Buruan dikit, jangan tidur lah di dalem," ucap seseorang.

"Ini gue Dilham. Sorry sorry bentar lagi ya," ucapku tersadar.

"Oh lu Ham. Yaudah jangan lama ya, perut gue mules ini," ucapnya lagi meminta.

"Ok 5 menit," balasku.

"Sial jadi keingetan begini. Sampe melamun sendiri di kamar mandi. Untung ga ampe kesurupan," batinku.

Kurang dari 5 menit kemudian aku ke kamar mandi. Terlihat Rian, menunggu sambil memegangi perutnya. Aku sedikit tertawa dan kembali meminta maaf padanya. Setelah itu aku pergi ke kamarku, memakai bajuku, lalu keluar mencari makan di dekat camp ku saja.

Aku sudah lelah selain karena pelajaran di hari itu, perutku juga masih sakit dan membuatku bolak-balik kamar mandi beberapa kali seharian ini. Selesai makan, aku sholat, cuci muka, dan lalu merebahkan tubuh indah ini di kamarku.

Hmm. Banyak sekali yang harus diingat hari ini. Mulai dari mengingat nama orang-orang yang ada di kelas, mengingat pelajaran, dan akhirnya membuat gue harus mengingat lagi kenangan itu

Haha.. Kenangan yang menyebalkan. Ya semoga esok lebih baik. Kira-kira besok ada apa ya.

Ya.. apapun itu hadapi aja. Hadapi semua demi keliling dunia. Semangat...!!!

Behel Woman, Beauty SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang