Sesampainya di Alun-alun Kota Batu, kami memakirkan motor terlebih dahulu. Lalu kami berjalan mengelilingi tempat itu. Kami mulai terpisah, ada yang mencari minum, ada yang mencari makan, ada juga yang hanya berkeliling. Kalau aku sudah pasti, mencari makan.
"Oy Ham kayaknya enak tuh."
Nanda memanggilku sambil menunjuk ke arah stand sosis bakar."Iya tuh. Gede lagi ukurannya, pas nih makan itu cuaca dingin gini. Coba yok."
"Ayo Ham. Ngiler juga gua."
"Iya keliatan anak lu dah nendang-nendang dari dalam perut."
"Anjir lu Ham."
Kami berdua memisahkan diri sebentar dari yang lainnya. Kami mendekati stand sosis itu, terlihat sosis ukuran jumbo sedang berputar di atas tempat pembakaran kecil. Sang penjual memutar dengan perlahan sosis itu. Tak lama dia mengangkat sosis yang sudah matang ke dalam sebuah wadah lalu melumuri sosis itu dengan saus. Tercium harum sosis bakar dari sana. Nikmat.
"Bang kami pesan 2 ya."
Nanda yang terlihat tak sabar berkata pada penjualnya."Ok. Mau sosis yang biasa atau yang lainnya?"
Penjual itu balik bertanya sambil menunjuk ke arah papan kecil berisikan menu sosis yang dijualnya."Ham mau yang mana?"
"Yang paling gede dan paling pedas pokoknya."
"Anjir gak nanggung-nanggung ya pesannya. Gua samain juga dah."
Nanda mengatakan pesanan kami kepada penjualnya. Sekitar 5 menit kemudian, pesanan kami sudah siap disantap.Sambil berjalan menyusul yang lain kami menyicipi sosis itu. Rasa pedas dan hangat bercampur di mulut saat aku menggigit sosis itu. Terasa enak, menghangatkan badan.
"Makanan pedas emang paling mantap. Dah lama gue gak ngerasain rasa pedas gini. Selama di Pare nemunya makanan manis semua, bikin mual gak cocok ama selera gue." Aku berkata dalam hati.
Kami akhirnya berhasil menyusul yang lainnya. Tak lupa kami membagi sosis kami ke yang lainnya. 2 sosis rame-rame. Ya memang tidak mengenyangkan sama sekali, tapi lumayanlah sebagai makanan pembuka. Lalu kami berjalan menuju tempat makan di sana yang berada di dekat stand Ketan Legendaris di kota Batu.
Beberapa dari kami memesan menu ayam penyet, beberapa lagi memesan menu ati ampela. Minumannya kami kompak memesan teh manis hangat. Sambil menunggu pesanan, aku membuka HP-ku untuk membalas pesan si behel. Tak enak aku membuatnya menunggu lama pesan balasan dariku, tapi mau gimana kekurangan sinyal ditambah mengendarai motor selama 2 jam lebih membuatku tak bisa membalas pesan darinya. Sial.
Aku membuka Whatsapp, dan langsung mencari chat darinya.
Pukul 08.55 PM
Fitri Pare :
Hahahaha tau aja apa
yang mau dibilang😂😂"Voice note"
Aku membaca pesan darinya. Rupanya dia mengirimkan pesan suara. Terdengar merdu.
"Oh ini voice note balasan yang sebelumnya toh. Coba denger ah. Lumayan ada penyemangat di hawa dingin begini."Dilham :
Karna dah saling
terhubung makanya tauPas cape dan dingin
denger suara" merdu jdi
semangat lg 😌"Bang dah dateng pesanannya nih"
"Hayo makan jangan senyum-senyum sendiri aja bang."
Kembali chatku terhenti karna ini.
"Hmm chat gue keputus mulu daritadi. Ya semoga aja dia ngerti."Aku bersama lainnya menyantap makanan ini dengan lahapnya. Ya wajar saja karna dari siang kami belum makan sama sekali. Selesai makan kami mengobrol sebentar. Di saat itu aku memisahkan diri dari yang lain sebentar ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behel Woman, Beauty Smile
Romance"Aku benci bertemu dengan Persahabatan. Karena di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Itu berarti ketika aku bertemu, aku juga harus rela berpisah bahkan kehilangan Persahabatan." "Cinta selalu punya banyak cara untuk membuat manusia terlihat bod...