10. Interview

27 1 0
                                    

Setelah menunggu 30 menit, interview dimulai. Interview dilakukan di ruangan yang berbeda. Terlihat beberapa wajah tegang menunggu namanya dipanggil.

Kenapa mereka terlihat begitu tegang? Semakin tegang akan semakin kesulitan menjawab. Kalau ini saja sudah terlalu tegang bagaimana mereka menghadapi hal yang lebih susah dari ini. Yang ada bisa lari dari kenyataan. Ini baru jalan awal meraih mimpimu. Jangan terlalu tegang dan percayalah dengan kemampuanmu.

Akhirnya tutor memanggil nama member satu-persatu dan memasukkan mereka ke dalam suatu ruangan.

Bagaimana kami berempat? Kami masih santai saja. Kami masih membahas tes tertulis sebelumnya. Menertawakan selucu apa jawaban kami tadi.

Aku tidak memikirkan sebanyak apa jawabanku benar. Aku malah berharap banyak jawabanku salah, karena aku ingin belajar dari dasarnya kembali. Percuma kalo aku ditempatkan di kelas level tinggi tapi cuma setengah mengerti. Toh aku 3 bulan di sini, jadi ga perlu terburu-buru.

Pelan tapi pasti, Pelan tapi mengerti.

"Ryan, Sigit, Riko, silahkan masuk ke dalam ruangan," terdengar suara tutor memanggil nama mereka.

"Kami duluan bang, ketemu lagi nanti. Jangan lupakan kami ya," salah satu dari mereka berkata.

"Haha.. Tenang gue gak bakal ngelupain alay macam kalian. Good luck ya," balasku

"Hahahahaha Ok bang," kembali mereka tertawa.

Aku sendirian lagi, ya seperti biasanya. Aku melihat sekitar, masih cukup banyak. Lalu aku merasa seperti ada yang memperhatikanku. Aku mencari-cari siapa yang melihatku, lalu terlihat sekilas seorang wanita yang memperhatikanku. Kurang jelas melihatnya karena terhalang seorang lelaki berbadan besar. Ketika lelaki itu pergi, wanita itu sudah tidak ada.

"Hm.. Siapa ya tadi? Aneh juga. Penunggu sini kali. Tapi kok ngikut tes, apa dia mau kursus juga. Mungkin dia mau nyari kerjaan di alam sana, atau mungkin mau ngobrol pake bahasa Inggris sama penunggu dari negara lain. Ah daripada mikirin siapa tadi, mending mikirin perut yang dah nahan laper daritadi. Lambat sekali tes ini," gumamku.

Beberapa menit kemudian, namaku dipanggil. Aku masuk ke ruangan itu dan menghadap seorang tutor. Wanita.

"Hallo Dilham, gimana kabarnya setelah mengikuti test ini?" wanita itu berkata sambil tersenyum.

"Laper Miss," jawabku.

"Haha.. Sama saya juga. Dari pagi saya ngajar, lalu ke sini untuk interview para member baru. Dan bukan 2 atau 3 member, lebih dari 10 member yang diinterview. Hari yang melelahkan," curhat wanita itu.

"Iya Miss. Kayanya puasa datang lebih cepat di Brilliant," kataku sambil tersenyum mendengar curhatnya.

"Haha.. Betul betul. Oh iya saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Devi Sulistiavati. Biasa dipanggil Ms. Devi. Siap ya untuk menjawab pertanyaan saya?" dia menjelaskan.

"Siap terus Miss. Lanjut terus Miss," jawabku.

"Ok... Relax just simple interview. Jadi Dilham kalo saya liat dari formulirmu kamu mengambil kursus 3 bulan di sini?" tanyanya.

"Betul Miss," jawabku singkat.

"Ok, dari jawaban mu di tes tertulis, levelmu cukup bagus. Tapi karna kamu mengambil program 3 bulan di sini, level kelasmu akan dimulai dari Basic. Karna program 3 bulan adalah program unggulan di sini, maka untuk member yang mengambil 3 bulan akan kami latih dan kuatkan kembali dasar-dasar mereka. Jadi kami masukkan mereka ke kelas Basic," dia menjelaskan.

"Hmm berarti ga ada gunanya tadi gue jawab semua soal. Yang ngambil progam 3 bulan semuanya dimasukin ke kelas Basic. Ya udah lah toh itu yang gue mau. Tapi tetep aja ngeselin, kayak ada pait-paitnya gitu," ujarku dalam hati.

"Setelah melatih kembali dasar mereka, kami harap mereka mampu mengikuti dan berkembang dengan baik. Di sini setiap bulannya diadakan final exam, tes untuk mengetahui sejauh mana perkembangan para member. Jika hasil tes bagus mereka naik ke level selanjutnya, jika tidak mereka tetap di level yang sama," lanjutnya.

"Tapi tidak perlu khawatir jika tidak naik level. Yang terpenting di sini kalian bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik. Kuatkan dasar kalian dan selanjutnya kalian akan lebih mudah mengikuti pelajaran yang ada. 3 bulan terdengar lama, tapi sebenarnya itu adalah waktu yang singkat untuk belajar. Jadi gunakan waktu itu semaksimal mungkin agar kalian mendapatkan hasil yang terbaik," dia menambahkan.

"Siap Miss, pokoknya pulang dari sini sebisa mungkin lancar. 3 bulan mungkin ga cukup, tapi seenggaknya jadi jauh lebih baik dari sebelum belajar di sini," jawabku.

"Yaa that's right. Tanya aja ke tutor sini kalo ada materi yang membingungkan. Para tutor akan membantu kalian. Tapi kalian juga harus membantu diri kalian sendiri. Dan maafkan jika saya atau tutor lain nantinya ketika ditanya tidak menjawab dengan baik. Mungkin kami sedang lelah, atau sedang ada masalah sehingga tidak bisa fokus dengan pertanyaan kalian. Maklum manusia kadang ada saat galaunya," kembali dia menambahkan.

"Haha.. Iya Miss. Tenang Miss saya tau rasanya galau gimana," balasku.

"Bisa aja kamu. Ok, itu aja yang saya jelaskan. Jadwal kelas nya mungkin nanti sore sudah ada di mading depan. Mungkin kamu juga akan bertemu saya di kelas. Semoga setelah belajar di sini, kamu bisa menguasai bahasa Inggris dengan baik. Have a nice day and see u again yaa. Semangat," dia berkata.

"Ok, Thanks Miss. Have a nice day too. See u again with Dilham yang tampan ini di kelas," ujarku sambil mulai meninggalkan interview itu.

"Haha.. You are welcome Dilham," jawabnya sambil tertawa.

Aku meninggalkan ruangan itu dan pergi mencari teman-temanku. Sejauh ini cukup baik, semoga esok lebih baik.

Waktunya mencari makan dan mengenal lebih jauh Kampung Inggris....

Behel Woman, Beauty SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang