Sampai di camp 3, aku langsung menuju kamar mandi dan ternyata kamar mandi sedang penuh. Apa boleh buat, aku duduk menunggu di teras atas dan mengobrol dengan penghuni lainnya.
"Gimana ham udah ngapain aja di Brilliant?" tanya Firman, salah satu senior di camp ku.
"Baru tes aja sambil ngeliat-liat Brilliant. Ya pengenalan gitu aja," jawabku.
"Ngeliat Brilliant apa ngeliatin cewek ham?" Zen masuk dalam obrolan.
"Wah ada yang lagi mantau ni. Bening-bening gak ham?" Firman ikut menimpali.
"Anjrit.. Rame gitu mantau apa nya. Ngeliatin soal aja udah puyeng, gimana mau ngeliat yang lain," balasku.
"Ah boong lu ham. Tadi gue ngeliat lu lagi ngobrol ama cewek di tempat makan," Zen kembali berkata.
"Wih cepet juga lu ham. Belum 3 hari di sini dah dapet cewek. Emang tempat makan yang mana?" Firman ikut-ikutan mengejekku.
"Itu bos... Chum Bucket," jawab Zen.
"Ooh di situ. Hebat.. hebat.. kenalin juga lah ke gue," kembali Firman menekanku.
"Gue makan aja satu warung cowok semua. Ngobrol ama cewek juga ama si ibu penjual nya. Anjrit lu Zen, fitnah aja gue terus. Mentang-mentang gue lebih tampan dari kalian, jadi kalian terus mengejek dan memfitnah ku. Huhu.. Kejam kalian," aku menjawab.
"Haha... Oh tadi si bukde penjual toh. Kan gue bener, lu ngobrol ama cewe. Kenalin tuh si bukde ke Firman," Zen mulai ngeles.
"Haha.. Ogah. Sialan lu Zen nipu gue. Kirain cewek nya member baru, ternyata member lama yang dah 30 tahun di sini," Firman membalas.
"Ok tenang ntar gue kasih foto Zen dan Firman ke si bukde. Siapa tau bukde tertarik. Lumayan pada bisa makan gratis selama di sini," gantian aku yang meledek mereka.
"Anjrit Zen aja tuh. Gue masih belum cukup umur buat itu," Firman berkelit.
"Loh loh loh kok jadi gue yang kena. Awalnya ledekin Dilham, akhirnya gue yang kena," Zen menghindar.
"Haha... Ok Zen. Siapin diri aja buat digodain ama si bukde," balasku.
Dan kami pun saling tertawa. Lalu aku pamit kepada mereka untuk pergi mandi. Aku bergegas karena sudah waktunya pergi ke Brilliant. Aku mandi secepat dan seefisien mungkin. Selesai mandi, langsung berdandan setampan dan sewangi mungkin.
Akhirnya jam setengah 8 malam aku selesai dengan semua persiapanku. Lewat setengah jam dari waktu berkumpul di Brilliant. Aku bergegas menemui Riko dan langsung pergi ke Brilliant dengan sepeda, ya karna sudah telat setengah jam. Semoga saja tidak ada hukuman menanti kami.Sesampainya di Brilliant kami memarkir sepeda dan masuk sambil ngumpet-ngumpet. Tapi tetap akhirnya ada juga yang melihat kami baru datang. Dia langsung menyuruh kami bergabung ke hall karena acara sudah dimulai.
Untungnya gak ada hukuman. Kami masuk ke hall, duduk, dan bergabung dengan yang lain. Terlihat sosok owner dari Brilliant, Mr. B.
"Jadi ini toh Mr. B. Masih cukup muda ternyata. Kirain dah tua, berjenggot panjang, berkumis lebat, dan berbadan kekar. Ternyata masih segar seperti anak muda," dalam hatiku.
"Selamat Malam teman-teman semua. Masih sehat kan? Udah pada makan belum?" Mr. B membuka opening kali ini.
"Belummmm," sahut member berbarengan.
"Rasain klo belum makan, haha.. Siap-siap ya ampe jam 11 malam disini," Mr. B melanjutkan.
"Wooo traktir dong Mr. " sahut beberapa member minta ditraktir makan.
"Traktir gundul mu cok," kata Mr. B.
Kami pun tertawa mendengar itu.
"Mr. lanjutkan ya pengenalan dan program apa aja yang ada di Brilliant," Mr. B mulai menjelaskan.
Mr. B menjelaskan panjang lebar tentang apa saja. Selain itu dia juga menjelaskan tentang bermacam agama, budaya Indonesia, pengalaman hidupnya, sampai menanamkan rasa cinta kepada Indonesia.
"Kalian lahir di Indonesia. Lahir, makan, berak, hidup, hingga mati di tanah Indonesia. Jadi jangan sok-sok an bilang bukan orang Indonesia. Kalian harusnya bersyukur diperbolehkan tinggal di Indonesia. Indonesia penuh sama orang berengsek, tapi bukan berarti Indonesia itu berengsek. Yang berengsek adalah orangnya, bukan Indonesia. Cintailah dan hormatilah Indonesia" kata Mr. B tentang Indonesia.
Seperti itulah Mr. B. Omongan dan sikapnya sangat terbuka, blak-blakan, terkesan tidak sopan. Aku pribadi lebih suka orang seperti itu, pahit di depan tapi jujur apa adanya. Daripada orang yang manis di depan, tapi nusuk dari belakang. Oh ya aku ngomong suka tuh suka sikapnya loh ya, jangan mikir negatif.
Aku masih normal yaa....
Aku masih suka wanita yang cantik, manis, berkacamata, berbehel, bersuara tinggi, dengan tawa melengking dan senyuman manis.Obrolan malam itu banyak diisi gelak tawa dibanding seriusnya. Tertawa karna mendengar ucapan kasar. Banyak sekali umpatan seperti jancok, jalang, lonte, dan lainnya keluar dari mulut Mr. B. Seperti anak jalanan (bukan sinetron alay itu ya), bicaranya kasar namun jujur.
Ada juga sesi tanya jawab, dan yang bisa menjawab dapat bonus gratis sebulan hingga setahun belajar di Brilliant. Murah hati sekali. Wajar, pemasukkan per bulannya bisa puluhan juta, bahkan mungkin ratusan juta.
Tapi ada beberapa juga yang tidak kusuka darinya. Banyak candaan yang lebih menyindir ke arah wanita. Seperti lonte dan jalang yang diucapkan berkali-kali. Memang lucu dan membuat kami tertawa. Jujur aku tidak menyukai itu, walaupun aku tertawa juga. Perasaan lucu dan bersalah dalam diriku bercampur jadi satu, menyebalkan, kesal sendiri.Tepat jam 12 malam acara opening bersama Mr. B selesai. Molor 1 jam dari waktu yang dibilang di awal. Memang acaranya asik, tapi juga melelahkan dan bikin lapar. Terakhir makan jam 3 sore, hingga jam 12 malam belum ada makanan ataupun minuman apapun masuk ke perut indahku. Yang sabar ya perut.
Begitu opening ditutup aku langsung pergi mencari makan. Aku berhenti sebentar di mading, melihat jadwalku besok."Hmm aku masuk kelas basic, Indonesia Class. Sekelas dengan Riko dan Sigit. Ryan di kelas lain. Sepertinya benar kelas ini isinya member 3 bulan semua. Cukup banyak member kelas ini. Mulai belajar jam 9. Buruan dah cari makan dan istirahat untuk persiapan besok," ujarku dalam hati.
Aku mengajak Riko untuk makan. Kami sempat bertemu Sigit dan Ryan. Tapi karna sudah terlalu lapar dan lelah kami hanya menyapa sebentar, lalu pulang ke camp masing-masing. Aku beruntung karena masih ada warung pecel ayam dan lele yang buka di dekat camp ku.
Aku dan Riko langsung memesan, lalu makan dengan cepat dan ganasnya. Lalu kami pulang untuk beristirahat. Riko langsung tertidur. Aku mandi terlebih dahulu, sholat, dan lalu ikut tertidur di dekat Riko.Bagaimana tingkah laku dan rupa para makhluk di kelasku ya. Semoga kelas yang menyenangkan, Indonesia Class....
KAMU SEDANG MEMBACA
Behel Woman, Beauty Smile
Romance"Aku benci bertemu dengan Persahabatan. Karena di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Itu berarti ketika aku bertemu, aku juga harus rela berpisah bahkan kehilangan Persahabatan." "Cinta selalu punya banyak cara untuk membuat manusia terlihat bod...