Singto ✖ Krist
*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING
####################################Pukul 4 sore akhirnya ospek dibubarkan. Para Maba berhamburan keluar dari ruangan hazer seraya membawa kaos sotus guna mereka pakai selama masa ospek berlangsung.
Krist keluar paling akhir. Singto yang memang sengaja menunggunya di sudut gelap ruangan luar akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya. Ia langsung menghalangi langkah Krist. Tentu dengan aksi yang tiba2, Krist terkejut bukan main. Dia terlonjak kaget, hampir saja kepalanya mengenai pintu sebelah kiri yang memang tidak dibuka. Jika saja Singto tidak sigap menarik tangan Krist. (Jadi pintunya 2 bagian gitu kaya mini market tp dri kayu)
Posisi mereka sangat dekat, bahkan Singto bisa mencium bau shampo yang digunakan Krist.. hmmm... wangi Lavender. Jika kita lihat sepintas, mereka terlihat seperti sedang berpelukan. Krist yang menyadari itu, reflek mendorong Singto dengan kuat sehingga bisa di pastikan bokong Singto sukses mencium lantai koridor.
"Aw!! Shia(sh*t)!!!!"
Krist sedikit meringis melihatnya, tanpa pikir panjang tangannya terulur membantu Singto berdiri. Singto yang sedang mengaduh kesakitan, melihat tangan Krist yang terulur di hadapannya. Hampir saja tangan itu menerima bantuan Krist, tapi karena gengsinya yang selangit. Singto menepis tangan Krist.
"Tidak perlu!"
Krist mengerucutkan bibirnya.
"Ini kan salahnya, kenapa muncul tiba2. Lagian ngapain sih nih orang? nggak ada kerjaan banget apa! Bikin jantung orang mau copot. Rasain tuh!"Singto lalu bangkit kemudian mencengkram kaos Krist.
"Heh!!"
Satu hal yang Singto lihat saat ini mampu mengalihkan pikirannya, lagipula siapa orangnya yang menyia2kan keindahan yang Tuhan ciptakan tersaji di depan matamu? Lihat matanya.. sangat indah nan jernih, kulit putih mulus bagai porselen, hidung mancung, dan bibir cherry yang basah. Sungguh, ini pertama kalinya ia merasakan sensasi yang berbeda di pikiran dan hatinya. Membuat tatapan sang mata tajam perlahan2 menjadi tatapan penuh kekaguman. Alih2 mendamprat Krist, yang dilakukan Singto hanya diam dan terpaku. Matanya seakan terkunci oleh mata doe eyes itu.
"Cantik banget masa.."
Singto yang masih setia menenggerkan tangannya, spontan tersentak saat Krist memegang tangannya secara tiba2 . Apalagi kerutan pada dahi itu disertai bibir yang mengerucut imut pada sang korban! Cukup! Singto bisa pingsan kapan saja jika terus di suguhi pemandangan seperti ini!
.
."Lepas Khun Singto!"
Singto dengan terpaksa melepas pegangannya pada kerah baju Krist. Tadinya ia ingin berbicara baik2 dengan Krist, tapi karena harga diri ... niat itu seketika raib dan hilang begitu saja. Dia kemudian mengambil sapu tangan di saku celana bagian kanan. Mengangkat tangannya tepat di depan mata Krist, lalu menggunakannya untuk mengelap tangannya. Krist benar2 kesal dengan perlakuan orang sok di hadapannya ini, padahal orang itu bukan mahasiswa biasa melainkan seorang Ketua Hazer! Sungguh sikap yang jauh berbeda dengan sifat seorang pemimpin dan tidak patut dimiliki seorang Hazer.
"Apa khun sudah selesai bicara? ... Sekarang aku sudah boleh pergi kan?."
Singto berdecih, menyunggingkan bibirnya kesamping. Dia benar2 dibuat penasaran dengan bocah ini.
YOU ARE READING
IN COMMAND
Romance#45 in Random [31-08-19] #12 in chapter [08-09-19] SINGTO PRACHAYA the King of university, penakluk wanita, tampan berkarisma, Smart, Angkuh, Kaya dan ti- Sombong:'D, tingkat kepercayaan diri di atas rata2, Selalu ingin menang sendiri, egois , seena...