Boo!

3.3K 371 20
                                    

Singto ✖ Krist

*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING

####################################

Semakin lama hari semakin larut. Krist benar2 merasa dirinya di ambang batas kematian. Ia berniat kembali ke tempat semula, tapi itu tidak mungkin terjadi karena Krist malah semakin jauh dari titik awal saat ia dipaksa melangkah paling depan. Bagaimana bisa ia tidak semakin jauh ke dalam hutan? jika dia tidak mengalami sesuatu yang membuatnya semakin terperosok masuk ke dalamnya. Krist sekarang tidak tau harus melakukan apa. Ekspresi wajahnya yang manis kini terganti dengan raut ketakutan, bimbang, dan cemas. Krist menghela nafas dengan berat.

*Sigh...

"Jika saja tadi tidak ada ular yang mendekatiku tidak mungkin aku lari sampai sejauh ini. Sudah pasti aku kembali ke tempat awal. Dan sekarang aku tidak tau mau kemana lagi..." Wajahnya begitu murung tapi itu tergantikan tatkala ia mendengar...

"Ap..pa ittuuu?!"

Suara lolongan Serigala!!! ralat- suara Jangkrik_-

Hawa dingin khas malam hari membuat Krist mengeratkan jaketnya.Tangannya setia menggenggam erat senter yang setia menyala. Ia tidak berani bergerak barang selangkahpun, dan itu percuma saja. Krist menengadahkan kepalanya ke atas. Melihat langit hitam dan bulan sabit yang menemaninya. Bintang2pun juga turut hadir memberinya sapaan. Namun Krist segera bersikap was2. Ia tidak boleh lengah. Takut2 ada binatang melata yang ikut bergabung bersamanya. Dan Krist tidak mau hal itu terjadi lagi. Memikirkannya saja sudah membuat ia bergidik ngeri. Sudah cukup ia uring2an kabur dari ular tadi. Yah sudah cukup. Krist sudah lelah. Oh Krist. Apa kamu melupakan ketakutanmu yang lain?

*Wrak wrak wrak

Krist POV

Shia! suara itu lagi!!!!! kenapa burung itu suka sekali mengagetkanku sih! kenapa juga dia selalu mengikutiku? Jangan2....

Aku berusaha menahan keseimbangan tubuhku. Karena jujur saja rasanya semua saraf motorik di seluruh tubuhku mendadak lemas. Ini bukan soal gender lalu kalian menyebutku apapun itu namanya. Siapapun orangnya akan mengalami hal yang sama seperti ku. Terjebak di hutan belantara seorang diri dengan kondisi gelap gulita dan hanya ditemani sebuah senter! Apa perasaanmu hah?! Bagaimana jika kau yang ada di posisiku?!

Hahhh... Percuma saja aku mengomel tidak jelas. Tetap saja aku...

*Srakk srak

Deg

Ya Tuhan! ap..apa tadi?!

Jantungku berdetak 10x lipat lebih cepat! Aku bahkan bisa mendengar mendiang suara nenek. Nek... Tolong jangan bawa cucu mu yang tampan ini Nek...

Tidak!

Jangan pikirkan hal2 horror Krist..

Itu ranting Itu ranting Itu ranting ya... itu hanya ranting yang jatuh..

*Srak srak

Itu ranting!!!

SHIA!!! Aku takut Mae!!!

Aku menggerakkan senterku ke sembarang arah. Entah mengapa leherku meremang. Rasanya seperti ada sesuatu yang mendekatiku dari belakang. Aku..tidak siap mental!!!

*Buk! *Srett!

"AAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!! LEPASKAN AKU... KU MOHON!!!!!!!!!"

.
.
.

Author POV

Singto mulai memasuki hutan. Hanya sebuah senter yang ia bawa bersamanya. Ia tidak memikirkan resiko yang akan dihadapinya karena nekad menerobos masuk jauh ke dalam hutan. Tiba2 ia berhenti melangkah.

IN COMMANDWhere stories live. Discover now