Will You Be My?

2.2K 304 53
                                    

Singto ✖ Krist

*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING

####################################

" Kau tidak menghindar?" Kata Singto pelan.

" Aku tau." Jawab Krist.

Mata mereka masih terpaut. Singto dengan pelan mengikis jarak diantara mereka. Wajah Singto semakin dekat.. hidung mereka bahkan hampir bersentuhan..

Sebentar lagi...

Sedikit lagi...
.
.
.

" P?!! P'Sing?!! Singto!" Krist menggebuk kepala Singto dengan buku.

*Bukk

"Eh?!!" Singto nampak kaget dan linglung. Apalagi saat ia melihat Krist berdiri di depannya.. dan dia..

" Tidurlah di tempat lain. Jangan di perpustakaan!"

" Tidur? Bukannya tadi.. " batin Singto.

Krist menatap Singto seakan ia ingin sekali mencekiknya sampai mati. Singto pun memasang senyum idiotnya pada Krist. Dan dia pun segera berdiri dari duduknya.

" E... Tadi aku ketiduran... E tadi../

Singto asal mengambil sebuah buku dari meja yang ia tempati.

Tadi aku sedang membaca ini.."

" Kau ingin melanjutkan membaca atau keluar?"

" Kau mengajakku kencan??"

" Mimpi!! Ya sudah kalau tidak mau keluar. Nih, kunci perpustakaan." Krist meletakan kunci perpustakaan di meja depan Singto berdiri dan pergi dari hadapan Singto.

Singto kemudian langsung menyambar kunci itu dan mengikuti Krist keluar. Singto buru2 mengunci pintu perpus sebelum Krist terlalu jauh.

.
.

Singto kemudian berlari menyusul Krist. Nafasnya terdengar terengah2 sesampai ia berjalan beringan dengan Krist.

" Aku sebenarnya ingin membantumu tadi, aku tidak sadar malah tertidur saat menunggumu datang ke perpus. Hehe" tutur Singto.

" .... "

" Aku antar pulang ya?"

" Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri."

" .... Yasudah.. sampai nanti malam!!" Singto berbelok arah sambil melambaikan tangannya pada Krist menuju arah parkiran.

Krist sedikit heran kali ini, tumben2an seniornya itu tidak memaksa seperti biasanya. Krist hanya mengangkat bahunya saja, mungkin Singto sudah menyerah.

.
.

- Ruangroj's -

Kini Singto menduduki sofa tengah, tangannya ia silangkan seraya menunggu orang tuanya bicara.

" Untuk apa kalian menyuruhku kesini? Jika tidak ada aku mau pergi." Tutur Singto dengan malas.

Mama dan Papa Singto saling berpandangan. Lalu mereka mengatakan..

" Kau ingin menolak pertunanganmu dengan Apple, bukan?"

Singto hanya menatap mereka karena dia malas menjawab. Terdengar suara helaan nafas dari Papanya.

" Ajak kekasihmu untuk makan malam besok, baru kita akan mempertimbangkan kembali pertunanganmu."

Singto mengalihkan pandangannya ke bawah, mengingat Krist sama sekali tidak merespon perasaannya. Lalu ia menatap kembali Mama Papanya.

IN COMMANDWhere stories live. Discover now