Kesempatan?

2.1K 286 65
                                    

Singto ✖ Krist

*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING

####################################

Suara dentingan pasien monitor terdengar sedikit lambat namun dipastikan keadaan pasien mulai stabil. Bau khas obat2an tercium di seluruh ruangan. Dengan seorang pria terbaring di ranjangnya.

Disamping itu, seorang wanita paruh baya tengah mengupaskan kulit apel untuk anaknya. Pasien itu saat ini hanya di temani oleh sang Mama. Keluarganya pun tidak membahas soal pertunangan mengetahui kondisi putra sulungnya saat ini. Adik2nya dan Papanya pun sudah meninggalkan Rumah Sakit sekitar 10 menit yang lalu karena harus melakukan kewajibannya masing2.

Singto dilarikan ke Rumah Sakit semalam. Dengan keadaan tak sadar. Mama Singto begitu shock saat menerima berita itu dari telepon.

" Sayang.." Ucap Mama Singto pelan sambil menyodorkan Apel yang sudah dikupasnya.  Namun sang empu hanya diam termenung di ranjang pasiennya. Mama Singto sangat khawatir dengan kondisi Singto yang berubah menjadi pendiam. Uluran Apel itu hanya mengambang di udara memaksa wanita itu menariknya kembali.

" *Sigh* Sejak kapan anak Mama menjadi pemurung seperti ini? Apa karena orang yang kau cintai itu? Dia jahat sekali.."

Mendengar Mamanya mengatakan hal buruk pada seorang yang ia cintai. Mata Singtopun melirik Mamanya.

" Yang jahat itu aku." Timpal Singto dengan nada bersalah.

Baru saja Mama Singto akan membuka suaranya lagi, tiba2 pintu ruang rawat terbuka sedikit keras.

Masuklah New ke ruang itu diikuti Off, Oaujun, Guy, dan Nammon. Kelimanya masing2 membawa buket bunga dan beberapa makanan.
" Hey bro! Masih hidup?" Sambut New dengan kikikan. Singto sih hanya memutar malas matanya saja.

#ihsosweetbgtsihpgndehpunyatemenkekgtuXD

" Eh.. ada Tante.. apa kabar Tant?" Ucap New pada Mama Singto dengan tersenyum lebar.

" Baik, Newiee.." disusul suara kikikan teman2 Singto yang lain karena panggilan Mama Sing pada New terdengar.. sedikit.. lucu. "hahaha..newiee" ejek Nammon berbisik.

" kalian apa kabar?"

" Baik juga, Tant.." jawab mereka berbarengan.

" Tante, tante boleh pulang ko.. kami yang jagain Singto.." ujar Off.

" Nggak pa pa nih? kan nanti Siang kalau tidak salah kalian ada jadwal kelas.." tutur Mama Singto lalu di balas anggukkan kelimanya.

" Ya udah.. Singto.. Mama pulang dulu yah? Nanti sore kesini lagi." Mama Singto berdiri dari duduknya dan mengambil tasnya di nakas. "Jaga Singto baik2 ya sayang.." sambungnya saat hendak keluar ruangan.

" Baik tante.." jawab mereka bersamaan.

Lalu terdengar suara pintu yang ditutup.

.
.

New dan yang lain menaruh buket bunga yang di bawa mereka ke sofa panjang di sisi tembok ruangan. Lalu mereka saling berpandang saat melihat Singto hanya menatap ke depan.

" Sing..?" Sekarang Guy memegang pundak Singto dan tetap tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Mereka bingung akan sikap Singto yang mereka tidak kenali.

" Kau harus bicara pada kami, kawan. Kita ini berteman semenjak kita kecil. Kau sendiri kan yang bilang jika salah satu dari kita ada masalah harus saling membantu.. kau juga tidak pernah menutupi masalahmu pada kami sebelumnya. Lantas ada apa sekarang? Kau melupakan Aku? Oaujun? Off? New? Nammon? Kita saudaramu Singto.. kita tidak akan.. menghindarimu jika kau juga.. suka laki2" tutur Guy tapi menciut saat kalimat terakhir,dia takut Singto ngamuk. Karena teman2 Singto curiga bahwa temannya itu memiliki perasaan pada salah satu juniornya.

IN COMMANDWhere stories live. Discover now