Tanda Tanya

3.3K 322 31
                                    

Singto ✖ Krist

*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING

####################################

Singto & Krist melanjutkan lagi perjalanan mereka yang sempat terhenti karena insiden tadi. Singto selalu was2, takut2 nanti ada bahaya susulan yang menghampiri mereka. Apalagi dirinya sedang bersama Krist. Dan Singto tidak mau terjadi apa2 pada Krist. Karena akhir2 ini, perasaannya pada Krist terlihat semakin jelas.

* Tap tap tap

" P.. " Krist melirik Singto sekilas.

" Hn?" Singto menyaut Krist dengan datar. Kedua tangannya ia masukkan pada kantong celana.

" Sekali lagi... Terima kasih.."

" Hn." Jawab Singto malas.

" Aku menolongmu bukan berarti aku melupakan masalahmu denganku, Ingat itu." sambungnya.

" Ya../"

" HEY  YOOOOO!!!!" tiba2 terdengar seruan dari arah yang mereka tuju.

Krist & Singto sama2 terlonjak kaget. Apalagi Singto merasa familiar dengan suara ini. Mereka saling berpandangan sejenak dan tampak terlihat sama2 kebingungan. Pasalnya mereka tau saat ini belum menunjukkan 12 siang, bahkan Singto mengecheck lagi jam tangannya yang masih di angka 10.

Singto mengisyaratkan Krist untuk pindah ke belakang tubuhnya. Ia harus waspada. Perlahan kaki2 itu melanjutkan langkah dengan hati2. Singto bisa merasakan bahwa ada orang lain selain mereka disini. Terlihat dari kerutan dahi Singto yang semakin jelas.

*Tap tap

*Srett

Singto menyibak dedaunan yang menghalangi pandangannya dan.. membuat mata keduanya melebar.

" Kalian???!!"

.
.
.

Singto menatap malas teman2nya yang saat ini mengobrol santai di sampingnya. Ia menghela nafas berkali2. Jujur ia bahkan merasa terganggu akan kehadiran mereka. Dan yang lebih membuat Singto semakin jengkel lagi! mereka datang tanpa sepengetahuannya!

"Shit."

.
.

New terus memandang Krist dengan intens. Hal itu membuat Krist merasa risih sekaligus bingung.

"Kenapa dia menatapku terus?"

Singto melirik sinis pada New yang terus menatap Krist-nya.

Tunggu..

Krist-nya?

(ingetbang..Lublmnembakdiajdkristblmadaygpunyaceelah....😅😅)

"Bagaimana bisa kau menemukan kotoran ini?" tanya New pada Singto.

"Kotoran?"

"Uum, kotoran.. Bagaimana?"

"Aku tidak mengerti bodoh!"

Lama2 bicara pada New membuat Singto semakin emosi.

New berdecak, ia lalu menunjuk Krist tepat di depan wajahnya.

"Ko-to-ran."

Krist yang tidak terima atas julukan barunya membuat ia tidak tahan untuk menampik tangan New.

*Plak

Mata New melebar selebar2nya. Mulutnya terbuka seakan helikopter juga bisa masuk ke dalam ke mulutnya.

IN COMMANDWhere stories live. Discover now