Singto ✖ Krist
*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING####################################
Setelah mengisi perut mereka. Sesuai perkataan Singto sebelumnya. Dia akan mengajak Krist ke suatu tempat. Tapi Krist tidak tau Singto mau mengajaknya kemana. Dan Krist juga tidak berani bertanya.
Krist mengikuti Singto dari belakang. Tidak ada percakapan diantara mereka. Hanya suara pijakan yang menghiasi perjalanan mereka. Singto yang berjalan di depan sesekali melirik dari sudut matanya meski kepalanya tidak menengok sama sekali. Ia sebenarnya ingin mensejajarkan langkahnya dengan Krist agar mereka beriringan. Tapi Singto juga tidak mau Krist ke ge-eran.
(Anjayyypedegile😒😒😒)
Matanya melirik kesembarang arah. Ia terlihat memikirkan sesuatu.
Gotcha!
Sepertinya ia menemukan sebuah ide. Bibirnya tersenyum miring (seringai) . Jari telunjuknya perlahan bergerak memutar. Entah apa yang ia lakukan yang jelas sekelebat angin yang kuat, tiba2 datang dari belakang mereka. Krist luar biasa terkejut karena menjadi korban angin tersebut. Ia merasakan tekanan yang cukup kuat mendorong tubuhnya hingga terdorong kedepan dan menubruk punggung Singto. Krist yang masih shock tanpa sadar memegang erat kaos dan lengan Singto. Jantungnya berdegub kencang seakan ingin melompat. Matanya tertutup erat dengan nafas memburu.
Singto merasa bahwa Krist masih shock. Sebab itu ia hanya diam saja. Membiarkan Krist menormalkan detak jantungnya. Singto menatap Krist dibalik bahunya. Ia ingin tertawa tapi tidak tega. Bibirnya yang tebal mengulas senyuman. Dan dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi datar kembali.
"Ekhm!"
Krist reflek melepas genggamannya. Mereka saling menatap. Yang satu menampilkan wajah malu sedangkan yang berwajah tampan menampakan tatapan aneh kepadanya, membuat Krist merasa sangat sangat malu hingga wajahnya memerah.
"M..m..maaf.." Cicit Krist.
"Aduh.. Kenapa mulutku ini! dia jadi melepas pelukannya kan! BOGEEEE " Batinnya menjerit frustasi.
"Makanya jadi orang tuh jangan bawa sial!" Singto dengan cepat menggigit bibir bawahanya.
"ANJIRRR!!!! SALAH NGOMONGGGG!!"
Diam2 Singto melirik Krist. Menunggu reaksi pria manis itu.(Kebiasaanbabangklongomongasalceplok😅😅)
Krist mengerutkan dahinya. Dia kesal tentu saja. Tapi jika di pikir2..
"Apa iya.. Aku pembawa sial?" monolog Krist dalam hati.
Singto yang melihat wajah Krist yang kesal perlahan berubah menjadi murung. Membuat Singto merasa bersalah. Ia tidak tau harus apa.
" Apa sebaiknya aku.. e.. e.. ekhm..minta maaf?"
Baru saja Singto membuka mulutnya, tapi ucapan Krist membuat niatnya menggantung.
"Um. Mungkin.. kau benar P... maaf karena kesialanku ini mengganggumu." Ucap Krist pelan. Pandangan matanya terbuang ke samping seolah tidak ingin melihat Singto.
Singto benar2 menyesal. Biasanya ia akan tertawa puas setelah melempar ucapan pedas pada orang lain. Tapi kenapa sekarang ia merasa sangat? Apa ini karena orang itu Krist?
Tak mau Krist menjadi larut dalam kesalahpahaman yang ia buat. Tanpa pikir panjang Singto menggenggam tangan Krist dengan menautkan jari2nya pada tangan milik pria manis itu. Krist segera menatap Singto dengan kaget.
YOU ARE READING
IN COMMAND
Romance#45 in Random [31-08-19] #12 in chapter [08-09-19] SINGTO PRACHAYA the King of university, penakluk wanita, tampan berkarisma, Smart, Angkuh, Kaya dan ti- Sombong:'D, tingkat kepercayaan diri di atas rata2, Selalu ingin menang sendiri, egois , seena...