MASIH CANGGUNG

2.5K 283 51
                                    

Singto ✖ Krist

*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING

####################################

" apa dia menyukaiku?"

.
.
.

Pintu lift terbuka. Singto membawa Krist menuju ruang apartemennya. Mereka sampai di pintu ruangan. Singto mengambil ID cardnya lalu memasukannya ke mesin pedeteksi di samping pintu.

Ting! (green sign)

Tangan Singto membuka pintunya dan memasuki ruangan. Krist membuntuti Singto dari belakang. Hal pertama yang ia lihat dari apartemen Singto adalah semuanya serba elegan. Matanya tidak berhenti memperhatikan benda apa saja yang di jangkau penglihatannya.

" Ini benar2 seperti di film2!!! Wah..."

Singto saat ini mengawasi Krist seakan takut Krist tiba2 menghilang dari pandangannya.

.
.
.

Singto POV

Setiap bersamanya, pikiranku selalu di penuhi pertanyaan2 bodoh. Apa dia terganggu karena aku? Apa dia menganggapku parasit.. tidak tidak.. kata 'parasit' tidak pantas di tujukan padaku yang tampan, pintar, & kaya ini.

Oh.. Apa dia.. tidak tidak! dia pernah dekat dengan ouajun si kampret, dan tidak terlihat risih sedikitpun jadi.. Masih ada peluang untukku untuk mendapatkan perhatiannya, bukan? Benar Sing! kau itu pria dambaan semua orang! tidak terkecuali Krist! Singto! Kau itu sempurna! Selama ini tidak ada wanita yang bisa menolak pesonamu. Dan jelas2 dia itu laki2! tapi siapa sih yang tidak mau bersamaku yang ganteng banget ini?

#mulaidehbangga2indrisendiri😏
#Padahalawalnyaseriusitu
#okbacktoserious

Tapi dia bukan wanita

Dan aku... bukan Biseksual

Aku straight!

Ya.. Mungkin Krist pengecualian

Tapi aku menyukainya

Aku sangat menyukai si bodoh itu

Yang sialnya selalu membuatku ingin memilikinya

Mungkin aku menderita..

.
.

" Hei kura2."

" Hum?"

" Tutup pintunya."

" *Sigh* Bisakah kamu menyelipkan kata 'tolong' setiap kamu meminta seseorang? Apa itu sulit untukmu?"

Jawaban Krist membuat atmosfir di ruangan itu menjadi dingin. Singto & Krist saling menatap dengan penuh arti. Meski tatapan Singto lebih mengarah ke tatapan dingin.

" Tolong." ucap Singto dingin.

Deg

Krist seakan merasa bersalah, padahal Singto sudah meminta ia untuk menuruti keinginannya selama 1 bulan kedepan. Tapi bodohnya ia, karena kalimat yang ia ucapkan sedikit menyinggung perasaan seniornya itu yang mungkin tidak pernah mendapatkannya dari mulut orang lain.

"Umm.. Maaf P.. Aku tidak bermaksud.." Krist menggigit bibir bawahnya. Sedikit takut akan reaksi si pangeran es.

" Tolong tutup pintunya, Krist." Kali ini Singto mengucapkannya dengan santai.

Krist tidak menjawab, melainkan berjalan ke pintu depan dan menutupnya. Lalu, ia berdiri mematung seakan ada hal yang ia pikirkan saat ini.

" Kau bisa bermain PUBG?"

IN COMMANDWhere stories live. Discover now