Memastikan

3.3K 355 59
                                    

Singto ✖ Krist

*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING

####################################

"Sini! Cepat obati lukamu!" perintah singto.

Krist dari luar menganggukkan kepalanya lalu dia perlahan mendekati tenda Singto. Entah kenapa perasaan Krist sedikit tidak enak saat dia mendekati tenda Singto. Seperti biasa.. Singto tidak melepaskan tatapannya pada Krist.

"Kok aku.. merinding ya?"

Bagaimana bisa Krist tidak merasakannya jika terus di tatap seperti itu. Semoga dirinya selamat. Berdoa saja Krist:D

.
.

Singto POV

Entah kenapa seiring dia berjalan mendekatiku. Dia semakin mempesona. Apa dia menggodaku?

"Ai'Shia.."

Mataku seolah enggan untuk berpaling darinya. Aku juga tidak mengerti kenapa.. Apa yang terjadi padaku? haahhhh... Ini benar2 tidak bagus.

Aku akan memastikan...

"HEH!!! Cepetan!!! lelet banget sih!!"

Aku melihatnya sedikit tersentak. Lalu dia sekarang berdiri di hadapanku. Membuatku harus mengangkat kepalaku melihatnya karena saat ini aku duduk di depan tenda.

"Masuk."

Aku menyuruhnya untuk masuk ke tendaku. Ku lihat dia ragu2. Dengan sebal aku mendorong pelan betisnya. Akhirnya dia masuk juga. Ku suruh dia untuk diam dan duduk. Aku membuka kotak p3k milikku. Aku menatapnya lagi. Aku tau dia sedang menahan sakit. Apalagi dengan posisi duduk dengan lutut ditekuk seperti itu. Dia ini.. tak ku sangka benar2 bodoh. Apa dia benar2 diterima melalui beasiswa? kenapa tingkahnya seperti anak TK_-

"Heh! Boge! luruskan kakimu. Kau ini tidak bisa mengatur diri ya? Bahkan begitu saja harus ku suruh_-"

Sekarang aku menyesal mengata2inya, ekspresinya itu membuatku kesal! padahal dia hanya memasang wajah cemberut yang jelas2 jika aku melihat siapapun yang melakukannya pasti membuatku mual, walau itu aktris hollywood sekalipun. Tapi dia. Aku tidak mengerti kenapa dia bisa se imut itu!!!!

Dia mensejajarkan kakinya perlahan. Aku masih bisa mendengar ringisannya saat dia melakukan itu. Entah kenapa.. Aku suka suaranya..

"P.. Boleh aku minta obatnya?"

"Tidak."

Aku menjawab tidak. Dia kaget tentu saja.

"Lalu.. Itu.. untuk siapa?"

"Tentu saja untuk mengobati luka, Bodoh_- SD dimana sih? bego banget."

Ku lihat dia menatapku. Mata bulatnya melotot. Tunggu... tunggu.. kenapa.. wajahnya memerah? apa dia.. horny? (terangsang)

(Sing_-guetaulubejad.Tpbisagksihsimpendlupikirankotorlu<!eh/perasaanotakgueygbejad555:'v)

.
.
.

Author POV

Wajah Krist memerah bak udang rebus! bukan karena ia tengah kasmaran. Tapi sebaliknya. Ia benar2 kesal dan marah. Ia berusaha menahan amarahnya dengan menggigit bibir bawahnya.

"Benar2 Iblis! Iblis bodoh! Rajungan kotor! Saus tartarrrr!!!< "

Krist hanya bisa menggerutu dalam hati. Sebelumnya ia tidak pernah mengatakan hal buruk walau hanya dalam hati pada siapapun meski orang itu salah. Tapi kali ini... Ia sangat berapi2 ingin mengatakannya pada orang di hadapannya itu<!

IN COMMANDWhere stories live. Discover now