Fight For Love!

2.2K 286 67
                                    

Singto ✖ Krist

*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING

####################################

10:12pm

Setelah mereka menyelesaikan masalah di selokan. Krist meninggalkan Singto duluan, dia memasuki toko lagi. Singto mengendus2 baunya sendiri.

" Hoegh"

Singto menggeleng2kan kepalanya. Lalu ikut memasuki toko dari pintu belakang.

.
.

Krist sedikit terkejut saat Singto tiba2 mengikutinya masuk ke toilet karyawan.

" Ini toilet khusus karyawan tau!" Celutuk Krist. Singto sih hanya mengangkat bahunya saja. Dan tetap melakukan acara bersih2 tangannya. Sikap Singto selalu membuat Krist kesal.

" Apa kau tuli?!"

" Aku akan membayar sewanya.. sebentar saja.." jawab Singto tanpa menghentikan kegiatannya. Tangannya memutar keran wastafel dan mengambil tissue di sudut toilet.

" Aku antar pulang ya?" Tanya Singto sambil mengelap tangannya dengan tissue.

" Terima kasih..  Tapi tidak perlu. Aku naik bis." Tolak Krist.

" Ya tidak pa pa.."

Krist menatap Singto dengan ekspresi aneh. Tanpa pikir panjang Krist membawa tas nya dan pergi. Singto dengan cepat membuntuti Krist dari belakang. Tak lupa ia menaruh uang didepan kasir.

" Sewa toilet." Ujar Singto dengan cepat. Sang kasir hanya mengangguk kaku saat tau alasannya.

.
.

Krist yang duluan sampai di halte terdekat. Langsung menaiki bis saat bis sudah standby. Singto pun berlari mengejar Krist mengikutinya naik ke bis. Bis pun melaju sedang menelusuri jalanan aspal. Sepanjang perjalanan mereka duduk di kursi yang berbeda tempat. Karena Krist lebih memilih duduk di samping orang lain daripada mencari bangku yang kosong. Alasannya tentu kalian tau. Yang pasti, kalau tidak seperti ini Singto akan duduk di sampingnya. Tentu Krist tidak mau.

Selang 8 menit, bis berhenti di sebuah halte tempat Krist biasa menunggu. Tanpa menunggu si pengganggu itu Krist turun dari bis.

Tap
Tap
Tap

Jalanan nampak lumayan sepi. Kendaraanpun jarang melewati. Mungkin karena hari mulai larut. Singto senantiasa mengikuti langkah Krist dari belakang. Dia sudah bilang ingin mengantar Krist pulang bukan?

Krist mulai jengah akan sikap seniornya itu. Ia dengan tiba2 membalikkan badannya menghadap Singto, membuat pria tampan itu sedikit kaget. Lalu Singto membalas tatapan kesal Krist dengan tersenyum.

" Bisakah kau berhenti mengikuti ku?"

" Aku hanya ingin mengantarmu pulang."

" Kau sudah melakukannya. Sekarang pergilah."

" Kau masih harus belok kiri dulu.. "

" Kau aneh. Aku benar2 tidak mengerti akan sikapmu padaku. Kau tau aku gay? Oke? Aku bukan perempuan, P'Singto. Yang kau lakukan ini bukan perhatian untuk seorang 'teman' kau berlebihan. Dan aku merasa tidak nyaman akan hal itu. Maksudmu apa melakukan ini semua padaku?!" Tutur Krist. Raut kekesalan nampak sangat jelas di wajah manisnya.

Singto menatap Krist intens dengan wajah serius. Kakinya selangkah demi selangkah mendekat ke arah Krist memperpendek jarak mereka.

" Aku mengatakan kamu gay dihadapan semua orang! Aku melakukan hal paling buruk di hidupku karena aku membuatmu menjadi bahan bully-an orang! Aku bahkan menyangka bahwa kamu memiliki hubungan dengan Oaujun.. hal itu membuatku marah.. Maafkan aku Krist..

IN COMMANDWhere stories live. Discover now