Singto ✖ Krist
*
*
*
~~~P.E.R.A.Y.A~~~
fanfiction
GO READING####################################
" Krist, kita perlu bicara."
.
.
.Bank dkk membawa Krist ke atap kampus. Tempat dimana jarang sekali orang mengunjunginya. Krist ditarik layaknya seorang pencuri yang tertangkap basah. Setelah aksi penarikan paksa itu, Bank menghempaskan Krist begitu saja membuat pemuda berparas manis itu sedikit meringis.
" Sebenarnya apa yang kalian inginkan? Ada apa lagi?" ucap Krist sesekali meringis sakit.
Mendengar lontaran pertanyaan dari Krist membuat Bank semakin menunjukkan raut kemarahannya pada Krist. Ia melangkah mendekati Krist lalu mencengkram kuat kerah seragamnya.
" Kau membuatku di skors, brengsek!!"
Mata Krist melebar. Ia kaget tentu saja, karena dia tidak merasa membawa teman2 kampusnya itu dalam kejadian yang membuatnya tersesat di hutan. Ia tidak mengatakan apapun tentang Bank dkk ke dalam investigasi pihak sekolah meskipun kebenarannya memang seperti itu. Tapi ia bersumpah tidak mengatakannya. Lalu kenapa Bank bisa di skors?
" Aku benar2 tidak tau.. Aku tidak mengatakan apa2 soal kalian.."
Bank semakin marah pada Krist. Cengkramannya pada kerah seragam Krist semakin kuat sampai2 Krist merasa sesak pada pernapasannya.
" LALU KENAPA AKU BISA DI SKORS KALAU BUKAN KARENA KAU?!!!"
Krist berusaha melepas tangan Bank yang mencengkramnya. Sebenarnya ia bisa saja menendang alat vital Bank saat ini. Tapi ia urungkan niatnya itu, karena bisa saja setelah ia melakukannya akan berakibat lebih dari ini. Apalagi teman2 Bank masih berada disana.
" Bi.sa..kau..kh..me..lepask..kankh.ku.." Tangan Krist berusaha melepasnya. Krist memohon lagi pada Bank. Nafasnya seakan tersenggak. Krist mulai merasa pening. Sialnya, pandangannya mulai memburam. Ia berharap Bank melepaskannya.
Bukannya merasa kasihan. Bank justru menambah kuat cengkramannya. Hal itu menyebabkan wajah Krist memerah.
" Apa dia benar2 ingin membunuhku?"
Krist menutup matanya rapat2.
.
.
.
.*Bugh!
"Ukhuk..ukhuk.."
Merasakan tangan Bank terlepas. Krist langsung mengelus2 lehernya yang sakit. Lalu ia mendengar teman2 Bank menyerukan sebuah nama. Dengan cepat Krist mengarahkan pandangannya, dan betapa terkejutnya ia saat netranya menangkap siluet seseorang yang akhir2 ini selalu menolongnya disaat yang sulit.
Tapi.. bukankah dia berada di lapangan basket tadi?
Lamunan Krist membuyar saat Bank terlibat perkelahian dengan orang itu, namun yang ia lihat hanya Bank yang terluka parah. Teman2 Bank memilih kabur dan meninggalkan temannya yang hampir sekarat itu.
Menyadari situasi semakin tak terkendali, Krist bangkit lalu dengan segera mendekati Singto dan Bank. Usaha melerai mereka sudah Krist lakukan namun Singto enggan menyudahinya. Ya jelas2 orang itu adalah Singto Prachaya. Ia tidak sudi membiarkan orang yang menyakiti Krist bisa bernapas lega. Tanpa menyadari warna matanya yang berubah berwarna merah.
Suara Krist sudah seperti di parut, percuma saja ia berseru berusaha menghentikan Singto tapi percuma saja karena pria itu tidak menghiraukannya.
Tanpa pikir panjang Krist mendekap punggung Singto.
YOU ARE READING
IN COMMAND
Romance#45 in Random [31-08-19] #12 in chapter [08-09-19] SINGTO PRACHAYA the King of university, penakluk wanita, tampan berkarisma, Smart, Angkuh, Kaya dan ti- Sombong:'D, tingkat kepercayaan diri di atas rata2, Selalu ingin menang sendiri, egois , seena...