Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
..
(Sasuhina)
.
.
^Happy Reading ^
.
.
.Hinata mengejar sasuke yang mulai menjauh, dy sedikit merasa kesal karna harus mengikuti saran dari naruto.
"Sasuke-san, kumohon berhenti." Ucap hinata yang mulai kelelahan.
Namun usahanya sia-sia, sasuke tak mendengarkannya. Bahkan beberapa pasang mata mulai memperhatikannya yang sedang mengejar sasuke.Hinata menghentikan langkahnya, ketika melihat mobil sport milik sasuke meninggalkan sekolah.
Ia semakin merutukki kebodohan."Hinata, apa yang kau lakukan.
Dasar Bodoh !" Batin hinata kesal."Apa kau sukses mengejarnya hinata ?" Tanya naruto yang baru saja datang.
"Aku mengejarnya,sampai terlihat seperti orang bodoh naruto." Ucap hinata kesal. Ia menghentakkan kakinya lalu meninggalkan naruto yang tersenyum simpul.
.
.
.
Hinata segera membereskan barang-barangnya dan bergegas untuk pulang.
Ia melihat naruto yang akan meninggalkan kelas."Naru..." panggil hinata, membuat naruto menghentikan langkahnya dan menoleh kearahnya.
"Ada apa hinata-chan, kau merindukanku ?"goda naruto, ketika ia melihat sakura yang menatap tajam kearah mereka.
"Sepertinya akan ada cinta segitiga." Tambah ino,lalu menggandeng lengan sai dan berlalu meninggalkan kelas.
"Jaga ucapanmu ino-pig !" Teriak sakura kesal sambil tenten menyeretnya keluar.
Hinata mengrucutkan bibirnya karna tak mengerti dengan apa yang terjadi. Padahal ia hanya ingin meminta maaf pada naruto."Ada apa hinata ?"
"Ah, itu aku ingin minta maaf naru. Karna memarahimu tadi." Ucap hinata sambil menunduk.
"Ak-aku tak bermaksud unt-"
"Kenapa kau sangat lucu hinata, itu bukanlah hal yang serius." Potong naruto.
naruto menggangkat wajah hinata lalu mencubit kedua pipi hinata dengan gemas.
"Sakit, naru ." Hinata menggelus kedua pipinya yang terasa sakit karna cubitan naruto.
"Baiklah, ayo pulang." Ajak naruto.
Sesampainya dilapangan parkir, naruto langsung menuju mobilnya. Ia melirik kearah hinata yang sibuk memainkan ponselnya.
"Hinata, kau pulang bersama siapa ?"
"Neji-ni yang akan menjemputku."
"Kau tak ingin pulang bersamaku?" Tawar naruto.
"Tak usah naru." Tolak hinata dengan lembut.
"Baiklah, hati-hati hinata-chan."
.
.
. Hinata menatap ponselnya dengan kesal, pasalnya neji tak kunjung membalas pesannya bahkan menggangkat telponnya. Ia sudah menunggu sang kakak 1 jam lebih, membuatnya sedikit merasa kesal. Ia merutukki kebodohannya karna menolak tawaran naruto. tapi tentu saja,ia tak ingin membuat naruto kerepottan.
Hinata bisa saja naik taksi, namun ia masih belum berani. Apalagi dia orang baru disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, I Love you
FanfictionSasuke menyakiti hinata begitu dalam, hingga membuat gadis lugu itu tak bisa menahan rasa sakitnya, ditambah lagi naruto orang yang sangat ia percayai membohonginya membuatnya semakin terluka. Tapi,apakah sasuke akan menyesal dan kembali bersama hin...