Chapter 32

5.4K 170 40
                                    

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
Happy reading


Dan kini saatnya, sasuke dan karin akan bertukar cincin.
Seorang pelayan masuk membawa sebuah kotak berisi 2 cincin berlapis berlian dengan ukiran nama S dan K.
Namun sasuke tak segera mengambil cincin itu.

"Sasuke-kun, ayo pasangkan cincin-nya."

Sedangkan sasuke hanya menatap karin sebentar, lalu berjalan menuju mc dan meminta mic.

"Tes.. tes.." sasuke mengecek mic itu, membuat orang- orang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan-nya.

"Baiklah, aku hanya ingin mengatakan sesuatu. Sebelumnya aku ingin meminta maaf pada karin, keluarga besar kami dan semua yang ada disini."

"Apa yang akan dilakukan anak itu ?" Batin itachi.

Sasuke membalikkan badannya menghadap karin sebentar.

"Karin, kau tahu dengan pasti jika aku tak mencintaimu."

"Ap-apa maksudmu sasuke-kun ?"

Sasuke menghembuskan nafasnya perlahan lalu melanjudkan perkataanya.

"Aku hanya tak ingin bertunangan dengan seseorang yang tak ku cintai. Sebuah hubungan akan menjadi percuma jika tak ada cinta didalam-nya. Aku menghargaimu karin, tapi aku tak bisa bersamamu."

"Plak..."

Ibu karin berdiri dan menampar pipi mulus sasuke.

"Apa maksudmu ? Kau ingin membuat malu ?" Tanya ibu karin dengan emosi.

"Maaf. Tapi aku mencintai seseorang dan orang itu bukan karin. Dan aku telah melukai gadis itu."

"Lalu kenapa kau tak mengatakannya sejak awal hah ?"

"Aku sudah mencobanya. Tapi apakah kalian pernah mendengarkanku ?"

"Cih, memalukan !

Karin menarik ibunya, ia takut ibunya akan memukul sasuke lagi.

"Aku sudah melukai gadisku dengan pertunangan ini dan aku tak ingin melukai karin dengan menjalin hubungan dengannya karna aku tak mencintainya."

Kata- kata sasuke membuat banyak orang terdiam bahkan ayah fugaku tak bisa melakukan apa-apa.

"Aku baru mendengar kalimat terpanjang dari sasuke." Guman sai

"Dan itu karna hinata. Hebat !" Puji naruto.

Setelah berhasil membatalkan pertunangannya dengan karin dan membuat malu keluarganya.
Fugaku memukul sasuke habis-habissan dan mengusirnya dari rumah.

"Pergi kau ! Mulai hari ini kau bukan lagi bagian dari keluarga ini !"

Setelah diusir sasuke kembali ke apartemennya dan menghabiskan malamnya dengan minuman keras.

*Normalpov*.

Tanpa sadar airmata hinata kembali mengalir saat mendengar cerita tayuya.
Ia tak percaya dengan apa yang dilakukan sasuke.
Dan betapa jahatnya dirinya yang tak berusaha mendengar penjelasan sasuke.

"Bodoh." Guman hinata.
Ia merutukki segalah kebodohannya.

"Aku dan sasuke pernah saling mencintainya." Lanjud tayuya membuat hinata terdiam.

"Kami dibutakan oleh cinta, hingga ayah fugaku marah besar. Siapapun orang tua pasti akan sangat marah dan malu jika melihat kedua anaknya saling jatuh cinta. Namun karna sasuke yang keras kepalah dan aku yang terlalu bodoh, kami terus melanjudkan hubungan terlarang itu dengan prinsip aku bukan saudara kandung sasuke, jadi kami bisa membuat semua ketidakmungkinan menjadi mungkin. Namun nyatanya itu hanya dalam angan-angan.
Hingga akhirnya sasuke di jodohkan dengan karin agar menghentikan hubungan kami. Ku pikir sasuke akan selalu mencintaiku, nyatanya tidak saat ia menemukanmu. Dan aku tak pernah melihat sasuke yg setulus itu saat ia bersamamu."

Hinata sedikit terkejut mendengar pengakuan tayuya sensei. Sekarang ia benar-benar mengerti semua hal yang terjadi.

"Kau beruntung hinata."

"Tap-tapi, sasu sudah tak lagi disini."

"Dia pasti kembali.."

....
...........

5 hari kemudian....
Bangkai pesawat dan beberapa korban sudah ditemukan dan teridentifikasi, namun sampai saat ini sasuke belum juga ditemukan.
Dan selama itu juga hinata hanya menangisi sasuke tanpa menyentuh makanan.

"Hinata kau harus makan. Sasuke akan sedih jika melihatmu seperti ini." Bujuk sakura, namun hinata tak mendengarkannya. Tatapannya kosong kedepan.

Hingga neji pulang dari kantor pun hinata masih seperti itu. Penampilannya jauh dari kata baik.

"Hinata, ku mohon jangan menyiksa dirimu." Kata neji sambil memegang tangan mungil hinata yang sekarang sangat kurus.

"Pergi kau ." Hinata menepis tangan neji dengan kasar.

"Ini semua salahmu neji, kenapa kau menyembuyikan semuanya dariku . Kenapa kau tak memberitahuku kalau sasuke sudah membatalkan pertunangannya hikss..---"

"Aku membencimu neji... Kau yang menyebabkan kematian sasuke ." Teriak hinata histeris.

"PLAK..."

Sakura menampar pipi mulus hinata membuat semua yang berada disitu terdiam.
Pasalnya ia sudah muak dengan tingkah hinata yang selalu saja menyalahkan semua orang dan dirinya sendiri.

"Mau sampai kapan kau seperti ini hinata ?" Ketus sakura

"Hingga sasuke ku, kembali."

"Jika dia tak kembali, kau akan terus seperti ini hah ?"

"Dia akan kembali. Aku percaya itu."

"Sasuke sudah pergi hinata." Lirih naruto.

"Hahah ... Jangan membohongi ku. Itu tak lucu naruto."

"Itu benar hinata. Ia sudah ditemukan dan sudah dimakamkan." Sambung ino.

"Apa ? Kalian bohong kan ? Kebohongan apalagi ini ? Jawab aku.. kalian berbohong kan... Sasu... Hiksss---." Tangis hinata pecah, membuat sakura segera memeluk tubuh lemah hinata.

"Sasu........" Teriak hinata keras.

"Kenapa sampai ia pergi pun kalian masih membohongiku.
Kenapa hikss--..?

"Kami hanya tak ingin kau semakin terluka."

"Aku ingin bertemu dengannya." Lirih hinata, membuat sakura mengangguk.

Mereka membawa hinata ke tempat peristirahatan terakhir sasuke.
Sesampainya disana hinata langsung jatuh terduduk sambil memeluk batu nisan sasuke.

"Kau jahat sasu.. kau benar benar jahat. Kenapa kau tak memberitahuku sejak awal ? Kenapa kau  menyembunyikan semua hal dariku ?  aku masih disini, menunggumu dengan perasaan yang sama.
Bangunlah, lihatlah gadis mu ini..
Ku mohon, bangunlah.. kenapa kau terus melukai ku ? Maafkan aku, karna tak mendengar semua ucapanmu.. tapi tak seharusnya kau meninggalkanku seperti ini. Kau bisa bertunangan dengan gadis lain atau menikahi gadis lain hiks--- tapi tidak dengan cara ini.. setidaknya jika kau bersama gadis lain aku masih bisa melihatmu bahagia walau tidak denganku.... Hiks...---

"Hinata, tenangkan dirimu." Hibur sakura.

"Sasu,Kau kedinginan disana, atau kau terluka ? Kemarilah aku akan memelukmu hingga kau tak merasakan kedinginanan dan aku akan mengobati lukamu agar kau tak kesakittan lagi.
Sasuke-kun....
Seandainya kau tahu aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku"

END........ ......,😭😭😭😭😭

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang