Chapter 24

2.2K 170 13
                                    

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
Happy Reading

Sasuke melangkahkan kakinya masuk kedalam sebuah ruangan lalu disambut oleh beberapa penjaga yang menunduk hormat serta memberi jalan.

"Boss.." ucap jugo, orang kepercayaan sasuke. Ia menunduk hormat pada sasuke, lalu memberikan tempat untuk sasuke duduk namun sasuke menolaknya.

"Aku hanya sebentar." Kata sasuke membuat jugo mengangguk.

"Kau sudah urus semuanya ?" Tanya sasuke to the point.

"Semuanya berjalan dengan baik."
Jugo mengambil beberapa bahan, lalu menunjukkan-nya pada sasuke.
Sasuke memeriksanya sebentar, lalu mengembalikkan-nya.

"Kerja bagus." Sasuke menepuk bahu jugo pelan.

"Pastikan ia mendapatkan balasan atas perbuatan-nya.

***

Hinata membuka matanya perlahan, ia menatap sekelilingnya, namun ia tak tahu dimana ia sekarang.

"Hinata, akhirnya kau sadar." Pekik sakura girang, lalu dengan cepat ia menyuruh naruto memanggil dokter.

"Di-dimana ak-aku ?" Tanya hinata, sambil memegang kepalanya yang terasa berat.

"Kau dirumah sakit." Jawab tenten.
Tak berapa lama, dokter datang dan memeriksa hinata.
Setelah selesai, mereka kembali mendekati hinata dan tersenyum bahagia begitu juga dengan shion.
Lalu ino memberikan sebuah bucket bunga pada hinata.

"Lekas sembuh hinata." Ucap ino membuat hinata mengangguk.
Sedangkan shion, ia mencoba untuk memberanikan diri mendekati hinata.

"Hinata, ak-aku.."

"Maafkan aku shion." Ucap hinata.

"Aku yang salah."

"Kamu tak bersalah shion."

"Sudah, jangan saling menyalahkan." Lerai sakura, membuat shion terkekeh.

"Dimana sasu ?" Tanya hinata kemudian.

"Teme, sedang kembali kerumah. Ia telah menjagamu seharian hinata, dia sangat berantakan jadi aku menyuruhnya pulang." Jelas naruto panjang lebar.

"Benar hinata-chan. Paling sebentar lagi dia datang." Tambah sakura, membuat hinata mengangguk mengerti.

"Sekarang kau harus makan hinata." Kata tenten, ia mengambil semangkuk bubur yang telah di siapkan rumah sakit, lalu hendak
Menyuapi hinata namun hinata menolaknya.

"Aku sedang tak lapar tenten-chan."

"Tapi kau harus makan."

"Benar kata tenten, kau harus makan." Sambung ino, namun hinata bersikeras menolaknya.

"Baiklah, tapi sebentar kau harus makan."
.
.
.
Sasuke buru-buru melangkahkan kakinya ke ruangan hinata.
Ia tak ingin hinata menunggunya terlalu lama. Setelah mendapat pesan dari naruto kalau hinata telah sadar, ia dengan cepat ke rumah sakit.

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang