Chapter 17

2.9K 222 12
                                        

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
^Happy Reading ^
.
.


Sreekk...
Pintu tiba-tiba saja terbuka membuat sasuke dan hinata menoleh.
Tak lama kemudian, masuklah tayuya sensei lalu menghampiri mereka membuat sasuke dan hinata segera berdiri.
Hinata sedikit menunduk hormat, ketika tayuya sensei menghampiri mereka, namun berbeda dengan sasuke yang nampak masa bodoh.

"Aku perlu bicara berdua denganmu." Kata tayuya pada sasuke.

"Hn."

"Aku akan menunggumu di kelas." Kata hinata sambil melirik sasuke, lalu ia meninggalkan tayuya sensei dan sasuke.
Setelah hinata pergi, hanya keheningan yang menyelimuti sasuke dan tayuya.
Tak biasanya mereka berdua seperti ini, entalah apa yang membuat hal ini terjadi.
Karna muak akhirnya sasuke membuka suara.

"Jika tak ada yang ingin kau bicarakan, aku akan pergi."

"Aku hanya ingin memberikan ini."
Tayuya mengeluarkan sebuah kotak coklat dari tasnya lalu memberikan-nya pada sasuke.

"Happy birthday suke." Tambahnya.

"Hn."
Sasuke mengambil kotak itu menatapnya sebentar, lalu kembali menatap tayuya.

"Ku harap kau, bahagia bersama hinata."
Tayuya menepuk bahu sasuke pelan, lalu beranjak pergi.

Hinata duduk di bangkunya sendirian, sambil otaknya terus beputar dengan keras. Dia benar-benar bingung, sebenarnya ada hubungan apa tayuya sensei dengan sasuke. Karna yang hinata perhatikan selama ini, sasuke dan tayuya sensei sepertinya memiliki sebuah hubungan yang tidak ia ketahui. Pasalnya, insiden sasuke menabrak pagar waktu itu membuat tayuya sensei sangat khawatir dan sasuke yang keluar kelas begitu saja saat pelajaran tayuya sensei.

Baru saja hinata hendak beranjak mencari naruto, untuk menanyakan segalahnya, tiba-tiba saja sasuke datang menghampirinya dengan sebelah tangan-nya memegang sebuah kotak bewarna coklat.

"Kau ingin kemana hime ?" Tanya sasuke, lalu kembali mendudukkan hinata.

"Ah, ak-aku hanya ingin mencari udara segar."
Hinata sedikit meremas ujung roknya karna alasan bodohnya. Bahkan,sasuke menatapnya dengan tatapan curiga saat ini.

"Kau tak pandai berbohong hime."
Sasuke menatap mata hinata dengan lekat, membuat hinata menunduk.

"Jangan menundukkan wajahmu." Tambah sasuke, membuat hinata mengangkat wajahnya lalu tersenyum membuat sasuke pun ikut tersenyum.

"Sasu, apa itu hadiah dari tayuya sensei ?" Tanya hinata, membuat sasuke mengangguk.

"Ada apa hime, kau cemburu ?" Goda sasuke, membuat hinata memukul lengan-nya.

"Tentu saja, tidak."

"Jika kau tak cemburu, berarti kau tak mencintaiku." Tambah sasuke, membuat hinata memayunkan bibirnya.

"Apakah harus cemburu dulu, baru seseorang bisa di bilang sedang jatuh cinta ?

"Hn."

"Sasu, kau benar-benar menyebalkan."
.
.
.
Karin terus memperhatikan undangan ulang tahun sasuke, sambil memikirkan pakaian apa yang harus ia kenakan malam nanti. Ia harus tampil berbeda malam ini, agar sasuke bisa meliriknya dan jatuh kedalam pelukkan-nya.

"Karin..." panggil temari.

"Ada apa ? Kau mengganggu saja." Kata karin kesal.

"Sepertinya kau terlihat sangat senang." Sindir temari.

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang