Chapter 22

2.2K 192 21
                                    

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
^Happy Reading ^

Cahaya matahari menerobos masuk melalui celah-celah tirai, membuat hinata membuka matanya perlahan.
Semalam ia tak bisa tidur, karna menunggu sasuke yang tak kunjung datang bahkan ponselnya sulit untuk dihubungi.
Dan pagi ini pun begitu, sasuke tak datang menjemputnya membuat hinata khawatir dan dengan terpaksa ia memilih untuk naik taxi ke sekolah.
Sesampainya di kelas, ia tak menemukan tanda-tanda adanya sasuke, entah kemana ia menghilang.

"Naru.." panggil hinata dengan wajah cemas.

"Ada apa hinata, kau terlihat khawatir."

"Apa kau melihat sasu ? Dia sulit dihubungi, aku takut terjadi sesuatu padanya."

"Mungkin teme sedang sibuk hinata, kau tak perlu khawatir."

"Tap-tapi..."

"Tenanglah, teme bisa menjaga dirinya." Potong naruto cepat, walaupun ia tahu perkataan-nya itu takkan bisa membuat hinata tenang, mengingat sasuke selalu membuat masalah.

***

Sepanjang pelajaran hinata terlihat tak fokus, sesekali ia melirik keluar berharap sasuke segera datang, namun nihil.

"Sasu, apa yang terjadi padamu ?" Batin hinata.

Hingga istirahat tiba, hinata langsung keluar dengan tergesa-gesa untuk mencari sasuke.

"Hinata-chan, kau ingin kemana ?" Tanya sakura.

"Eh, ak-aku ingin mencari sasuke."

"Sepertinya sasuke tak datang hinata, jangan khawatir dia akan baik-baik saja."

"Tap-tapi aku harus mencarinya sakura-chan."

"Baiklah, hati-hati hinata-chan. Maaf tak bisa menemanimu, perutku minta di isi." Cengir sakura sambil memegang perutnya membuat hinata terkekeh.

Hinata sudah mencari sasuke kemana-mana tapi ia tak menemukan sasuke.
Hingga ia bertemu karin bersama teman teman-nya di ujung koridor.
Karin menghalangi jalan hinata, hingga hinata tak bisa berbuat apa-apa.

"Tumben kau sendirian ? Dimana kekasihmu ? Eh, maksudku kekasih sahabatku yang kau rebut." Kata matsuri sambil memainkan rambut hinata, sedangkan hinata hanya menundukkan kepalanya.

"Ah, aku sudah menunggu saat ini dimana kau hanya sendirian."
Kata karin sinis, lalu ia menyuruh matsuri dan shizune membawa hinata menuju gudang sekolah.

"Le-lepaskan ak-aku." Kata hinata, ketika matsuri dan shizune menariknya dengan paksa menuju gudang.
Sesampainya disana, mereka segera mengikat hinata di sebuah kursi lalu menjambak rambutnya dengan kasar.

"Dimana temari ?" Tanya karin pada matsuri.

" dia sibuk dengan shikamaru."

"Cih, seharusnya dia menyaksikan hal ini."
Karin mendekati hinata, lalu mengeluarkan gunting yang ia bawah lalu menggunting rambut hinata dengan tak elitnya.
Sedangkan hinata hanya menangis tak berdaya karna mahkota-nya dirusak.

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang